I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love
"Eh siapa tuh, suaranya enak banget. Halus dan tinggi juga. Dan itu cowok... Wah keren banget." celetuk Ranya tiba-tiba setelah mendengar penyanyi di kedai itu mulai bernyanyi.
"Iya suaranya enak bener, gue suka." jawab Kyla.
"Ed-Sheeran Perfect, gue suka lagu ini."
Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
I have faith in what I see
Now I know I have met an angel in person
And she looks perfect
I don't deserve this
You look perfect tonight
Mereka berdua begitu terhanyut dengan lagu yang dilantunkan pria itu. Namun, Ranya menyadari sesuatu. Suara ini seperti tak asing baginya. Suara siapa ini?
"Kenapa wajah, lo? Kesambet lo." ucap Kyla seraya melambaikan tangannya di depan wajah Ranya.
"E-ngak papa kok, La. Cuma gue ngerasa gak asing sama suara ini." jawab Ranya.
"Oh, penyanyi itu baru dua minggu disini. Selain gaya kedai ini beda dari yang lain ditambah penyanyi yang suaranya kayak gitu malah tambah asik. Gue juga sering nongkrong disini." jelas Kyla.
"Terus penyanyi itu siapa?" kini Ranya bertanya. Ia sudah tak tahan lagi dengan rasa penasarannya.
"Entahlah, tapi barista di kedai ini bilang sebut aja Black Angel." jawab Kyla.
"Hahahaha" Ranya tertawa keras sekali, hingga semua mata menatap ke arah mereka berdua.
Kyla membungkan mulut sahabatnya itu, "Dasar lo gak tau malu. Liat noh, kita diliatin." seraya berbisik.
Ranya menepis tangan yang kini menempel di mulutnya itu, "Yaudah biasa aja kali."
"Lo yang biasa aja." jawab Kyla ketus.
"Gue cuma gak tahan aja, habis nama itu nyentrik banget." Ranya mengucapkannya dengan sedikit menagan tawa.
"Aelah, Ran. Lo bilang kayak gitu, tapi lo suka suaranya. Sampai halu lo kenal suara itu." goda Kyla.
"Gue harap bisa duet ama cowok itu." mata Ranya berbinar, dengan penuh harapan. Sontak membuat Kyla bergidik ngeri.
"Mentang-mentang suara lo merdu!" ucap Kyla ketus.
"Dasar! Iri lo ya"
"Siapa yang iri?"
"Siapa lagi kalo bukan elu?"
Begitulah obrolan mereka terus berlanjut. Sepasang sahabat dari kecil, memang beda.
-***-
Nb : pendek ya? Iya. Hehehe maaf ya... Setelah berpikir keras hasilnya cuma ini... Maaf maaf maaf
Happy Reading
Nanda
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince
Teen FictionWARNING : TYPO EVERYWHERE Aku bersyukur, semesta mempertemukan kita. Kehadiranmu mengisi celah-celah dihatiku. Senyumanmu adalah obat paling mujarab untuk lukaku. Semula hanya duka, hadirmu membawa suka. Cahaya wajahmu, mampu membuatku percaya akan...
