Hallo semua!
Welcome back to my story!
Akhirnya setelah lama menghilang, cerita ini bangkit kembali karena berkat permintaan kalian. Dikarenakan Okta ini baik hati dan tidak sombong jadinya Okta mau ngikutin kemauan kalian!
Enjoy ya!
Happy Reading!*****
Sinar mentari sudah menyelimuti alam bumi. Ayam-pun sudah berkokok saling bersahutan. Gedoran pintu sudah terdengar di luar kamar. Namun gadis berumur 17 tahun itu masih asyik meringkuk di bawah selimut.
"SAYANG BANGUN!" teriak Ibu dari gadis tersebut. Muka Sang Ibu sudah memerah menahan amarah. Anak gadis satu-satunya itu memang pemalas dan terkenal manja. Perlu tenaga ekstra untuk menuruti kemanjaannya dan perlu kesabaran penuh untuk menangani sikap malasnya.
"Enggak mau," balas gadis itu sambil merubah posisi yang semula menghadap ke kanan sekarang menjadi menghadap ke kiri.
"Ini udah siang. Nanti kamu bisa telat," kata Sang Ibu.
Memilih menghiraukan ucapan Ibunya. Gadis berlesung pipi itu menarik selimut untuk menutup seluruh badannya termasuk juga wajahnya. Gadis itu lebih memilih menyelam alam mimpi ketimbang mencerna materi sekolah.
Kesal dengan sikap anaknya yang seperti bocah. Perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik itu memilih turun dan menghampiri suaminya yang saat ini sedang memakan roti bakar berselai kacang di meja makan.
Suasana hatinya yang semula kesal dan penuh amarah kini berganti menjadi tenang dan penuh semangat tatkala dirinya mendapat senyuman manis beserta elusan di kepalanya oleh Sang suami.
"Seperti biasa?" tanya Sang suami tatkala Sang istri sudah duduk di sampingnya.
"Iya," balas Sang istri sambil mengambil roti bakar lalu diolesi selai stobery.
"Maklum. Dia kan masih remaja. Masih labil dan sikap malasnya masih tinggi," kata Sang suami dengan tangan yang mengacak rambut istrinya hingga berantakan.
"Mas Fahrul!" pekik Shakira ... istri dari Fahrul Wiriadinata Putra.
Fahrul hanya tersenyum melihat reaksi istrinya yang sangat menggemaskan di mata dirinya. "apa? Mau lagi?" tanya Fahrul.
Dengan cepat tangan Shakira langsung memukul keras tangan Fahrul. "inget umur. Lagian kita itu udah punya anak jangan genit-genitlah."
"Baru juga punya satu. Nambah ya?" goda Fahrul dengan kedua halis yang terangkat.
Seram dengan ekspresi Fahrul yang terlihar seperti psycopat, Shakira-pun memilih memalingkan tatapannya ke arah lain.
"MAMAH! PAPAH! KALIAN MALAH ENAK PACARAN, AKU TELAT SEKOLAH TAHU!"
Sontak Shakira dan Fahrul melihat ke arah sumber suara. Di atas tangga terlihat seorang gadis yang masih memakai baju tidur. Rambutnya acak-acakan namun masih terlihat sangat manis.
"Lagian kamu jadi cewek pemalas banget. Udah sana cepat mandi terus sarapan sebentar lagi gerbang sekolah ditutup lho," kata Fahrul.
"Ih papah mah. Boleh ya kalau hari ini aku gak masuk. Bilang aja sakit!"
"Hus, gak boleh gituh. Ucapan adalah doa. Cepetan mandi sana atau mamah gak kasih uang jajan," ancam Shakira.
Bibir gadis itu mengerucut pertanda kalau dia sedang kesal.
"Nyebelin ih," gerutu gadis itu.
Di tempatnya Fahrul dan Shakira hanya terkekeh melihat tingkah anak gadis mereka yang menggemaskan namun sering membuat mereka jengkel karena sebagian sikap anaknya sama seperti sikap Fahrul. Menyebalkan dan pembuat onar.
A/N
Hallo .... Okta di sini
Gimana? Gimana? Monoton ya prolognya? Hehe, maafin Okta ya huaaa😭😭Okta harap kalian masih mau mengikuti cerita ini.
Stay tune ya! See u!
Salam, Oktaviani
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM EYES TO HEART
Teen FictionVector : Mirasusanti916 #sequalbendaharavsbadboy #series3bendaharavsbadboy Titik lemah manusia adalah mata. Rasa cinta juga berawal dari mata dan seiring waktu berjalan lalu turun ke hati. Dua insan yang dipertemukan tanpa sengaja. Masing-masing me...