Kerlap-kerlip lampu pada pohon di jalanan menemani malam sunyi seorang Aira. Memandangi ciptaan tuhan yang sangad indah. Di depan sebuah gedung pencakar langit atau lebih di kenal dengan Namsan Tower ini Aira berdiri, menikmati udara yang bersih. Banyak orang-orang yang berdatangan, baik itu sendiri ataupun dengan keluarga dan pasangannya masing-masing. Aira mengeluarkan ponselnya, lalu berpose mengabadikan kenangannya di sini.
"Hufh... kuliah baru akan di mulai 2 hari lagi, setelah ini aku kemana lagi ya?" Aira bergumam sendiri.
'Kruuk..kruuk... kruuk...'
Perut Aira berbunyi meminta untuk di isi."Untung gak ada orang" gumam Aira sambil celingak-celinguk mencari stan penjual makanan. Setelah menemukannya Aira langsung berlalu dari sana.
'Bruk'
Karena tidak memperhatikan jalanan Aira menabrak seseorang."Mian." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Aira. Serasa deja vu saat Aira melihat pakaian orang yang di tabraknya serba tertutup itu.
"Kalau jalan itu pakai mata!" kata-kata menusuk itu memasuki indra pendengaran Aira.
"Eh... maaf ya! Anda juga kalau jalan pakai mata jangan pakai dengkul!!" Emosi Aira sudah tersulut saat orang itu malah menyalahkannya, jelas-jelas dia juga bersalah.
"Kata-kata itu saya balikkan untuk kamu." Pria yang bertabrakan dengan Aira itupun berlalu dari sana.
"Eh... aish!! Untung sadar tempat!" Kekesalan Aira sudah di ujung tanduk, namun dia berusaha untuk merendamnya karena sadar dimana dia berada sekarang.
"Hyung!! Aish... aku sudah lelah mencarimu, dari mana saja!?" suara Kyunsi berdengung di telingan Yubin.
"Bisakah kau tidak berteriak, telingaku seakan tuli mendengarnya!" Omel Yubin pada Kyunsi.
"Ck! Seperti kau tidak saja Hyung!" Renggut Kyunsi.
"Kau tidak ingin makan besok ya, Kyunsi-ah!?" Ucap Yubin dingin.
"Ehehehe... bercanda Hyung." Ucap Kyunsi cengengesan.
"Kenapa kau bisa telat Hyung!?" Tanya Sungdae.
"Ada badak betina mengamuk di jalanan." Ucap Yubin dengan kalem.
"Pfft... badak betina?" Tanya Sungdae menahan tawa.
"Hm... dia memarahiku saat bertabralan dengan dirinya." Ujar Yubin dengan kalem.
"Ck ck ck!" Decak Kyunsi.
"Sudah, bukankah kita ingin pergi makan-makan?" Ucap Beomyun.
"Ne, ayo kita pergi makan-makan!" Ucap Kyunsi sedikit keras.
"Kau ini!" Ucap Yubin sambil merangkul Kyunsi.
"Hufh... akhirnya bisa makan juga" gumam Aira saat memasuki sebuah restoran.
"Selamat datang, anda ingin memesan apa?" Tanya seorang pelayan dengan sopan kepada Aira.
"Hm...remen saja." Ucap Aira setelah berpikir saat melihat menu makanan yang ada.
"Baiklah, silahkan tunggu pesanan anda sebentar lagi." Ucap pelayan tersebut dan berlalu dari sana.
'Drrt... drrt... drrt...'
Sebuah notifikasi chat masuk dalam ponsel Aira.Jung Yumji
Kau dimana Aira-ya? Bagaimana kalau kita jalan-jalan bersama?
Aira
KAMU SEDANG MEMBACA
Symptoms In Ginseng State
SpiritualBerbeda haluan, tujuan dan langkah. Namun, berusaha untuk saling berjalan beriringan. Walaupun ada tembok yang membatasi. Cinta, kepercayaan dan perjuangan. Semuanya mendominasi kisah cinta yang masih belum bisa di terka masa depannya. Tentang keper...