Keindah kota Seoul memang tidak bisa di pungkiri, di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi ini Aira berdiri, menunggu seseorang yang akan memandunya untuk hari ini.
"Annyeong (Halo) apakah ini Aira-ssi?" Tanya seorang perempuan dengan busana muslim, namun wajahnya seperti orang korea.
"Nee (Iya) apakah anda Yuna-ssi?" Aira membalikkan pertanyaan.
"Nee Aira-ssi." Ucapa perempuan yang dipanggil Yuna tersebut.
"Ah... iya," ucap Yuna tersenyum kikuk.
"Perkenalkan, nama saya Aisyah Lee Yuna. Salam kenal." Lanjut Yuna dengan sedikit membungkukkan kepalanya, sebagai tanda hormat.
"Ah... iya, perkenalkan nama saya Aira Fatimah Az-zahra." Ujar Aira dengan kikuk.
"Tidak usah canggung begitu Aira-ssi." Ucap Yuna tersenyum.
"Ah... iya" Aira tersenyum hangat pada Yuna.
"Baikalah, ayo kita mulai!!" Ucap Yuna dengan semangat.
"Ayoo!!" Teriak Aira tak kalah semangat.
"Hyung, aku bosan." rengek Kyunsi pada Yubin.
"Aish... bocah menganggu saja!" Teriak Yubin saat di kalah dalam gamenya karena Kyunsi.
"Aish... Hyung, aku bukan bocah!" Teriak Kyunsi sambil berkacak pinggang.
"Kau memang bukan bocah, tapi kelakuanmu itu Hyung!" bukan Yubin yang mengatakan itu melainkan Sungdae.
"Yak!! Kau yang bocah!!" Teriak Kyunsi frustasi.
Beomyun yang melihat kelakuan dongseangnya (Adik) itu hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Harusnya kau bersyukur bisa mendapatkan hari libur ini Kyunsi-ah." Nasehat Beomyun.
"Iya aku tau Hyung, tapi aku bosan." gerutu Kyunsi sambil uring-uringan di lantai.
"Ck ck ck, di Stage kau berpenampilan sok cool, dan di sini kau sungguh kekanak-kanakan." Ujar Yubin meledek Kyunsi.
"Aish... kau sangad tidak membantu Hyung!" lagi-lagi Kyunsi menggerutu.
"Hyung, kenapa kau tidak menyuruh Aira Noona (Panggilan Kakak Perempuan bagi laki-laki) saja." Saran Yeonje.
"Saran yang bagus." Ucap Sungdae sambil melihat Hyungnya yang masih uring-uringan itu.
"Yak! Kenapa kau masih uring-uringan Hyung!?" tanya Yeonje sedikit kesal.
"Dia sedang melakukan sesuatu, jadi tidak bisa di ganggu." Kyunsi melihat Yeonje dengan pandangan kesalnya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu Hyung?" Ucap Yeonjun saat melihat tatapan Kyunsi yang seakan-akan melahapnya hidup-hidup.
"Aku ingin memakanmu." Ucap Kyunsi dengan wajah tanpa dosanya.
"Jangan membuatnya takut Kyunsi-ah!" Tegur Yubin, karena merasa kesal dengan sikap dongsaeng (adik) nya itu.
"Aish... terserahlah, Hyung aku pergi." Ucap Kyunsi sambil menyambar jaketnya.
"Jangan pulang terlambat!" Teriak Beomyun mengingatkan.
"Nee!"
'Hufh... cukup melelahkan juga'
Aku dan Yuna-ssi sedang di dalam bus menuju tempat yang akan menjadi tempat wisata kami kali ini.
"Aira-ssi, sudah sampai!" ujar Yuna sambil melambaikan tangannya di depan wajah Aira.
"Ah... iya, maaf. Tadi saya melamun." cengir Aira sambil menggaruk tengkuk belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symptoms In Ginseng State
SpiritualBerbeda haluan, tujuan dan langkah. Namun, berusaha untuk saling berjalan beriringan. Walaupun ada tembok yang membatasi. Cinta, kepercayaan dan perjuangan. Semuanya mendominasi kisah cinta yang masih belum bisa di terka masa depannya. Tentang keper...