0.5

44 12 20
                                    

Seorang gadis berseragam SMA melangkahkan kaki keluar dari rumahnya menuju teras. Rambut hitam legam miliknya ia biarkan terkuncir rapi ekor kuda. Pipinya yang chubby serta bibir tipis merona menambah kesan manis pada dirinya.

Ia duduk di kursi teras sambil sesekali bersenandung. Suasana hatinya sedang sangat baik karena hari ini pacarnya akan mengantarnya sekolah. Sungguh kesempatan yang sangat langka saat pacarnya -yang berbeda 3 tahun dengannya- bisa mengantar atau menjemput dirinya.

Kesibukan masing-masing membuat pasangan tersebut jarang menghabiskan waktu bersama. Tetapi mereka tidak pernah membesar-besarkan masalah kecil dan memilih untuk saling memahami. Gadis itu yakin jarak dan waktu akan membuat rindu lebih menggebu-gebu.

Sekitar 10 menit berlalu, suara deruman motor yang tidak asing ditelinganya berhenti di depan pagar rumahnya. Ia tersenyum, jantungnya berdetak kencang melihat pujaan hatinya menatap ke arahnya. Lelaki itu membuka helm dan membalas senyuman sang gadis.

"Kak Johnny!" Gadis tersebut melambaikan tangan dengan heboh selama beberapa saat. Setelah itu ia memilih berdiri dan menghampiri kekasihnya.

"Kangennnn hmmm." Ia memcebikkan bibir dan sedikit menghentakkan kaki, membuat kekasihnya-- Johnny tidak bisa menahan gemas.

"Aak-aakh sakit kaaak. Jangan dicubit pipi aku." Gadis itu mencoba melepas tangan Johnny dari pipinya tetapi tidak bisa. Johnny pun hanya terkekeh melihat kekasihnya.

"Kamu lucu sih. Bikin aku nyesel sibuk di kampus. Mendingan sibuk habisin waktu bareng kamu" Johnny berbicara dengan deep voice miliknya membuat gadisnya tersipu.

"Apasih kak pagi-pagi udah gombal. Yuk cepetan anterin udah mau telat nih."

Gadis itu memilih merebut helm dari tangan Johnny dan mendudukan diri di jok motor Johnny. Ia memakai helm lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Johnny-- memeluk dari belakang lebih tepatnya.

"Hehe, ayo kak. Udah siap" Moodnya benar-benar bagus hingga dia tidak bisa berhenti tersenyum. Johnny merasa ia jatuh cinta lagi kepada gadis itu.

🌸🌸🌸

"Yah, udah sampai nih. Padahal udah di lambatin loh ini tadi." Johnny sedih. Ia masih rindu dengan gadisnya. Kenapa rumah kekasihnya dengan sekolah sangat dekat?

"Apa kamu bolos aja hari ini?" mata Johnny berbinar seolah ia memberikan saran yang sangat masuk akal.

"Sembarangan! Hari ini aku ada simulasi tau. Yakali mau bolos kak" gadis itu terdiam sembari memikirkan ide yang lebih masuk akal dari ide Johnny tadi.

"Oh! Kakak sabtu free gak? Temenin aku ke Centro yuk, mau beli lampu buat gantiin punya kak Niel." gadis tersebut menunggu jawaban Johnny.

"Oke, apasih yang enggak buat kamu. Sabtu jam 5 sore aku jemput kamu. Dandan yang cantik ya." Johnny menjawab sambil mengusak rambut kekasihnya.

Gadis tersebut sangat senang. Ia menghambur ke pelukan Johnny. Akhirnya mereka bisa menghabiskan waktu di akhir pekan bersama setelah sekian lama. Ia sangat beruntung memiliki kekasih yang pengertian seperti Johnny.

"Makasih kak. Aku masuk dulu ya. Kakak semangat ngampusnya. Jangan genit sama cewe lain loh, awas aja kalo kejadian. Jangan telat makan. Aku sayang kakak" setelah mengucapkan kalimat tersebut sang gadis melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah.

"Aku juga sayang kamu" Johnny membalas setelah kekasihnya sudah memasuki halaman sekolah.

Tetapi ada satu hal yang gadis itu tidak tahu tentang Johnny. Sesuatu yang belakangan ini mengganggu pikiran Johnny. Sesuatu yang mungkin akan berpengaruh pada hubungan mereka berdua.

✨✨✨

Notes : chapter ini baku banget, besok engga. se random itu emang book ini tuh😂. Vommentnya juseyong😙

Bᴇᴛᴡᴇᴇɴ Mᴇ ᴀɴᴅ HɪᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang