Bab 1 Luka Membekas

2 1 0
                                    

"KETIKA GORESAN LUKA TELAH HILANG, MERDEKALAH KITA. DAN KETIKA LUKA KEMBALI TERULANG, BERSABARLAH KITA." ( Janah Wati )

Setiap manusia pasti mempunyai masalalu. Masalalu yang membahagiakan dan masalalu yang menyedihkan.

Setiap orang yang berbeda, beda juga masalalunya, beda masalahnya dan beda alur ceritanya.

Cinta! Tidak sedikit orang yang mempunyai masa kelam karenanya. Iyah, karena kata "Cinta" sebuah kata yang klise banyak manusia yang terjerumus kedalam hal yang tidak baik, terutama remaja.

Sadarkah! Masa remaja yang seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal penting. Namun, banyak dari mereka yang mengira bahwa masa remaja adalah masanya bersenang-senang dan menikmati kebebasan.

"Gea, Gea, Gea, kamu dimana?"

Seseorang memanggil nama Gea berulang-ulang. Dia adalah Farah, kakak kandung dari Gea.

"Kakak ... !"
Jerit Gea yang muncul dari belakang pintu kamar mandi, sambil berlari menuju farah.

Diketahui, Farah sedang melanjutkan study-nya di seol, korea selatan. Namun, karena sedang libur semester Farah pulang ke indonesia menjenguk Gea.

"Kakak, aku rindu!" Ujar Gea memeluk Farah. "Kakak pulang sama siapa?" Tanya Gea.

"Kakak pulang sama,,," ucap Farah terpotong.

Tin, tin ,tin.....!

Suara klakson mobil itu membuat telinga Gea seakan ingin meledak seperti tabung gas.

Terlihat mobil warna hitam terparkir di depan rumahnya.

"Eh, lo apaan sih berisik banget, di depan rumah gue lagi." Gerutu Gea dengan kedua tangannya menempel di pinggang dan mata terbelalak tajam.

Pelan-pelan seseorang membuka pintu mobil dan turun melangkah menuju Gea, dengan posisi menunduk membuat Gea tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Cantik-cantik kok galak," ujarnya.

"Suara itu, sepertinya aku kenal dengan suara itu." Ucap Gea dalam hati.

Seraya mendekat, pria itu meluruskun pandangannya ke wajah Gea.

"Kim Bum!" Gea tersontak kaget, "apa aku mimpi?" Lalu menepuk-nepuk wajahnya, "ada apa ini? Apa benar dia Kim Bum? Dia yang selama ini aku rindukan setiap hari, benarkah itu dia?" lanjut Gea dalam hati.

"Gea!" Ucap Kim Bum menatap wajah Gea.

"Kau!" Gea tersontak kaget. Ternyata fikirannya benar, dia adalah Kim Bum.

Seorang pria belasteran korea-jawa yang dulu menggoreskan luka dihatinya, membuat siksaan dalam dirinya.

Dia tak tau kemunculannya hanya akan membuka luka lama yang telah tertutup oleh Gea. Sekian lama berusaha untuk melupakannya, mengapa ia datang lagi.

Sang luka kembali tergores, perih yang ia rasakan. Pria yang dibenci kini muncul dihadapanya. Namun, hatinya tidak bisa berbohong, bahwa diapun merindukannya.

"Pergi, pergi, pergi!" Teriak Gea kedua tangan mungilnya memukul-mukul dada Kim seraya menangis.

"Maafkan aku, Ge." Ucap Kim Bum dengan tangannya melingkar di leher
Gea dan menahanya agar tidak memberontak. "Aku tidak bermaksud menyakitimu." lanjut Kim Bum.

Gea semakin memberontak untuk lepas dari pelukan, tapi semakin ia berontak semakin kencang pelukan Kim Bum.

"Kamu jahat! Kamu menyakitiku!" Ucap Gea tersedu-sedu dan lari kedalam rumah meninggalkan Kim Bum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang