Matahari memancarkan cahayanya begitu terik membuat manusia di bumi merasa malas keluar rumah dan memilih mengurung diri di ruangan yang dingin.
Termasuk ibu atau bapak muda satu anak ini yang sedang telentang sambil memainkan smartphone. Bermain game lebih tepatnya.
"Ya! Ya! AKHH... Cih! Membosankan." Smartphone tak bersalah itu pun tergeletak cantik di bawah lantai berambal.
Wei Ying turun dari ranjang lalu keluar dari kamarnya. Berencana memakan sesuatu yang ada di dapur.
"Eh?! Bibi Zhang pas sekali, apa yang sedang bibi masak?" Tanya Wei Ying.
Bibi Zhang adalah satu-satunya pembantu yang ada di rumah ini tapi dia selalu diperlakukan seperti keluarga sendiri.
Bibi Zhang tersenyum, "Hanya cemilan ringan untuk Tuan Wuxian."
"Wah! Bibi benar-benar mengerti diriku. Kalau saja Bibi 20 tahun lebih muda, aku akan menikahi Bibi."
Bibi Zhang tersenyum, "jangan menggoda wanita tua sepertiku Tuan. Lagipula Tuan Wangji tidak akan membiarkannya."
Wei Ying terkekeh lalu menyomot makanan yang telah jadi. "Woah!Masakan Bibi memang yang terbaik!" Wei Ying menunjukan ibu jarinya dengan cengiran di wajahnya.
Bibi Zhang menggelengkan kepala pelan. Tuannya ini sangat suka menggoda.
"Oh iya, bisa Bibi siapkan makanan untuk makan malam? Entah kenapa aku malas sekali hari ini."
"Itu sudah menjadi tugas Bibi. Memang seharusnya Bibi yang menyiapkan makanan untuk kalian."
Wei Ying menggelengkan kepala, "Tidak Bibi! Sebagai seorang suami-"
"Istri." Bibi Zhang membenarkan.
"Baiklah istri, sudah sepantasnya memasakan makanan dengan penuh cinta untuk keluarganya," ucap Wei Ying lebay. "Yah... tapi sekarang cintaku dikalahkan oleh rasa malas. Bibi panggil saja aku kalau sudah selesai."
Wei Ying pergi meninggalkan dapur dan bibi Zhang yang tidak bisa menahan seyumnya. Dalam riwayat pengalaman kerja bibi Zhang, hanya rumah ini tempat bekerja yang paling nyaman bagi bibi Zhang.
Di ruang tengah, Wei Ying mengacak-acak isi kotak berwarna coklat. "Hmm... pilih yang ini atau ini?" Tanya Wei Ying pada dirinya sendiri. Di kedua tangan Wei Ying terdapat kotak kaset DVD, di tangan kanan bersampul gambar wajah yang mengerikan dengan tulisan Inggris berdarah.
"Nanti saja menonton film horor ini bersama Lan Zhan, kalau dia takut pasti akan langsung memelukku! Kau jenius Wei Ying!" Wei Ying memuji diri sendiri sambil menaruh kembali kaset horor itu ke tempatnya.
Akhirnya hasil keputusan pun jatuh pada kotak kaset DVD di tangan kiri Wei Ying. Bersampul dua insan yang berdiri menunjukan punggung mereka sambil bergandengan tangan. Latar dua insan itu dikelilingi pohon sakura yang indah.
"Oh! Bukannya kaset ini milik Jiejie yang kupinjam minggu lalu? Bagaimana bisa aku lupa! Harus cepat ku tonton dan kembalikan padanya." Ucap Wei Ying sambil memasukan kaset ke dalam DVD-Player, tidak lupa Wei Ying mengambil dua remote lalu berlari menuju sofa dengan melompati meja rotan yang ada di depan sofa.
Di waktu yang pas bibi Zhang membawakan makanan ringan yang telah jadi dan menaruhnya di meja. "Ini Tuan, makanannya sudah jadi, untuk makan malam tinggal dipanaskan saja."
Wei Ying menampilkan wajah cemberut, "Bibi, sudah ku bilang panggil saja aku, nanti biar aku ambil sendiri."
"Tidak apa-apa Tuan, sekarang Bibi ingin pamit pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Family [WangXian Family]
FanfictionCerita keluarga bahagia Lan Wangji dengan istri-Wei Wuxian- dan anak tercinta -Lan Sizhui-. Mo Dao Zu Shi Modern AU!