BAB 4

37.7K 2K 28
                                    

Hari ini Raya dan Alvin di ajak oleh Bu Kartika untuk menghadiri pesta yang di adakan di rumah salah satu rekanan bisnisnya, katanya pesta selamat datang. Pesta bertemakan garden party ini mengajak orang yang diundang untuk membawa serta kelurganya. Raya tadi sudah mengajak Citra untuk ikut, tapi di tolaknya karena dia sudah ada janji dengan teman semasakuliahnya dulu.

Alvin sudah siap dengan kemeja kotak-kotak berwarna birunya, serasi dengan dress berwarna biru cerah berbahan sifon yang dipakai Raya, dengan tali kecil yang menyangkut di kedua bahunya yang mulus, dress berbahan lembut yang akan bergoyang terkena hembusan angin itu nampak pas dan serasi ditubuh Raya. Apalagi dengan tatanan rambut sederhana, rambutnya dikumpulkannnya di bagian kanan bahunya dibiarkannya rambut indah itu menyapu bahunya. Alvin yang tampan dan Raya yang cantik menarik banyak perhatian orang yang ada di pesta itu.

"Mas ini acara apa sih, kok dari tadi belum di mulai-mulai, terus bunda kemana kok dari tadi belum keliahatan?" tanyanya pada Ardi yang datang bersama Fransiska, istrinya yang cantik dan kedua anaknya Lily dan Rafael

"Mama lagi di jalan sama Reihan, bentar lagi juga nyampe"

Dan pertanyaan penuh canda dari Fransiska datang "Kamu kenapa Ya, kok nggak sabar banget. Pengen ketemu sama Nico ya?" goda Fransiska yang sedari tadi berdiri disamping Ardi, mengawasi anak mereka yang sedang bermain dengan cerianya di taman rumah megah ini

"Nico?" Raya heran mengapa nama lelaki itu disebut Siska, panggilan akrab Fransiska

"Iya, Franico Brawijaya. Klien yang kemarin kamu temenin lunch, masa lupa sih. Ini kan pesta penyambutan keluarganya yang pindah lagi ke Indonesia setelah lima tahun di Singapura"

Salah, ini jelas-jelas salah. Fikir Raya

Seharusnya dia tidak datang ke acara ini kalau tahu ini acara keluarga Brawijaya, apalagi dengan membawa Alvin yang sekarang nampak asik bermain dengan anak Siska dan Ardi.

Bunda yang baru datang bersama dengan Reyhan menghampiri mereka.

"Ayo kita kesana, ngucapin selamat datang sama keluarga Brawijaya" Bunda menarik tangan Raya. Tanpa menunggu lama bunda ingin memperkenalkan semua keluarganya.

"Emang mereka udah datang ma, mama kan baru datang kok sok tahu banget sih ma?" Ardi protes karena mamanya langsung ingin mengajak mereka menemui tuan rumah yang entah dimana berada.

"Mama tadi udah ketemu di depan, terus bilang kalau mau ngenalin anak-anak mama, ayo!" Bu Kartika yang kemudian kembali menarik tangan Raya dan mengarahkan Ardi dan Siska untuk mengikutinya

"Emmm, bun... aku nggak ikut aja ya, biar aku jagain anak-anak" Raya berusaha menolak Bu Tika dengan menarik tangannya dari genggaman bu Tika

"Anak-anak nggak apa-apa kok kalau di tinggal, jangan nolak! Kamu udah bunda anggap seperti anak bunda sendiri" Bu Kartika kembali menarik tangan Raya yang masih ragu untuk mengikutinya

"Ayolah Ya" Siska yang berjalan disisi Raya yang lain ikut meletakan tangannya di punngung Raya sebagai isyarat untuk mengikuti mereka.

Dengan segala keraguan dan berbagai macam pemikiran dikepalanya Raya terpaksa mengikuti mereka menuju tempat dimana dia akan bertemu dengan masa lalunya. Bagaimana tanggapan mereka setelah melihatnya? Dan Alvin? Raya berdoa dalam hatinya agar Alvin tidak dipertemukan dengan mereka

"Jeng Alena" Panggil Bu Kartika yang membuat wanita cantik yang sedang nampak asik mengobrol dengan keluarganya itu menoleh.

"Ini saya mau ngenalin anak-anak saya" Bu Kartika mendekati keluarga itu. Bu Kartika tidak merasa canggung karena sudah lama mengenal keluaraga ini dan sebelumya juga sudah menyapa terlebih dahulu saat pertama kali datang kesini.

HOLDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang