Athalia🌱01

108 32 31
                                    

Sebelum membaca follow dlu jga boleh hihi, jgan lupa votenya ya karna vote itu geratis say:v selamat membaca semoga suka...

"Ma,mama makan dulu ya" bujuk seorang gadis sambil berjongkok dihadapan sang mama.

"Mama harus makan,kak Agatha pasti sedih liat mama kayak gini"

"Enggak,aku mau ketemu anakku" jawab sang mama.

Gadis tersebut bernama Elfreda Irana Athalia yang merupakan anak bungsu dari Liya nita juwanda & Bagas Antonio,gadis yang sering disebut Thalia tersebut mempunyai 2 kakak,perempuan dan laki-laki yaitu Adeeva Larina Agatha dan Andrian Ramatha

Sebulir air mata terjun dipipi mulus Thalia jika teringat kejadian 2 thun Yang lalu.
Thalia menghapus air matanya,ia mengambil sesuap sendok dan menyuapi nita.
"AKU BILANG NGAK MAU,YA NGAK MAU,DENGER NGAK SIH?" bentak nita sambil menghempas piring dan sendok yang dibawa Thalia

Pyar

Thalia tersentak ia menunduk memandang pecahan piring yang berserakan beserta bubur yang berceceran dilantai
"HARUSNYA KAMU YANG ADA DISANA ANAK SIAL!!"teriak nita sambil menatap anak bungsunya dengan tatapan benci!

Deg

Thalia terdiam mendengar makian
nita yang begitu menusuk. Air mata yang sedaritadi ditahannya luruh sudah,nafas yang sudah tidak teratur,hatinya hancur sehancur-hancurnya.setega itu mamanya menyebutnya sebagai anak sial, ini bukanlah kali pertama ai mendengar makian mamanya namun rasa sakit itu selalu sama dirasanya sakit.

"Ma... Thalia harus apa buat mama sayang, anggep Thalia sebagai anak mama dan Thalia harus jelasin kemama gimana lagi kalau bukan Thalia yang bunuh kak agatha ?" lirihnya dengan tangisan Yang terdengar begitu pilu ditelinga siapa saja Yang mendengarnya namun, mungkin tak berlaku ditelingga nita Yang hanya acuh tak acuh.

"Jangan pangil aku mama,dan aku ngak sudi ngakuin kamu sebagai anak"
" sekarang pergi dari hadapanku!!" perintah nita sabil menujuk pintu yang berada dibelakang thalia.

"maaf ma " thalia bangkit dari duduknya berjalan dengan hati yang kecewa,ia berjalan menuju kamarnya tepat disebelah kamar nita,tetapi tepat didepan pintu kamarnya sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Non thalia "
Thalia segera menghapus sisa air mata dipipi mulusnya,ia berbalik,terlihat perempuan paruh baya yang melihatnya iba,thalia hanya membalasnya dengan seulas senyum tipisnya.

"thalia gak papa bik" jawabnya kepada seseorang yang dipanggil 'bik'.
"Oh iya tolong bersihin sisa pecahan piring yang ada dikamar mama ya bik,takutnya kena mama nanti" sambungnya
"Iya,tapi non bener gak papakan?"tanya bik ijah,pembantu dirumah kayra.

"Udah thalia gak papa kok,yaudah thalia mau istirahat dulu" pamitnya dan langsung kembuka pintu kamar dan masuk kedalam kamar,tak lupa ia juga mengunci pintu.

Thalia segera menghempas tubuhnya dikasur empuk miliknya dengan posisi yg tengkurap,tubuhnya bergetar hebat menandakan ia sedang menangis sejadi-jadinya.
'anak sial? haha udah kebal tapi masih sakit' batin nya dalam hati.

Tak Lama thalia pun terlelap dalam posisi tengkurap Dan dengan sisa-sisa air matanya.

•••••
Kring kring...
"Non bangun udah jam setengah tuju,entar non terlambat lagi" ketukan dan suara bik ijah membangunkan mimpi indah thalia ,ia mengambil jam weker doraemon yang berada diatas nakas,thalia terkejut melihat jam weker yang menunjukkan pukul 06:35
"Mampus gwe" ia beranjak dari kasur menuju kamar mandi setelah meletakkan jam diatas nakas.

Tak butuh waktu lama untuk mandi dan bersiap-siap,thalia keluar dari kamar dengan baju Yang dikeluarkan, celana jins hitam Yang terlihat beberapa sobekan di kedua lututnya, sepatu hitam pekat dibawah mata kaki, rambut indahnya berwarna pirang diujung rambut dibiarkannya tergerai,Dan jangan lupakan jaket jins yang selalu ia bawa.

Thalia berjalan menuju kamar mamanya.
Tok tok tok
"Ma thalia berangkat ya,mama jangan lupa makan sama minum obat"ucapnya namun tak ada tanda-tanda sang mama membukakan pintu, karna biasanya jika thalia sudah berada didepan pintu untuk pamit kesekolah nita akan membukakan pintu Dan berpesan "nanti kalau kamu ketemu Agatha suruh dia pulang, mama kangen"
Itu yang selalu thalia dengar dari mulut nita setiap paginya.

'Apa masih tidur ya?tapi biasanya kalok tidur pintunya gak dikunci'

Tak ada balasan dari sebrang sana,thalia mulai khawatir jika terjadi sesuatu pada mamanya.

"Ma?"
"ma, mama didalam kan? "
"Mama baik-baik aja kan?teriaknya sambil tangannya tak henti mengetuk pintu kamar sang mama.

"PERGI KAMU"
thalia terdiam, ada sedikit rasa lega mendengar suara nita yang menandakan ia baik-baik saja.

"Non thalia berangkat aja biar bibik yang bujuk nyonya nanti" suara bik ijah dari belakang sontak membuat thalia terkejut.

"Astoge bibik ngagetin tau gk" jawab thalia sabil mengelus-elus dadanya.

"Hehe maaf non,habisnya non thalia diem-diem bae?"ucap bi ijah sambil terkekeh kecil.

"Huh thalia tu lagi mikir bik"

"Ha non lagi mikir apa non?"tanya bi ijah dengan kening yang berkerut.

"Hari ini thalia dihukum apa lagi yah"jawabnya dengan jari telunjuk mengetuk-ngetuk hidung mancungnya Dan pandangan ke atas.

"Lah non ma udah terlambat, aduhh non gimana tho. Kok malah mikirin hukuman sih non"ucap bik ijah dengan nada panik.

"Loh kok bik ijah Yang panik,kan harusnya thalia. Yaudah2 thalia berangkat dulu bi" thalia mencium punggung tangan bik ijah yang membuat siempunya terkejut.

"Eh non" bik ijah merasa tak enak hati diperlakukan seperti itu oleh anak majikannya.

"Udah ngak papa" jawab thalia dengan senyumnya.
"Assalamu'alaikum"

"non,ngak sarapan dulu?" tanya bik ijah yang menghentikan langkah kayra menuruni tangga karna memang kamarnya berada dilantai atas.
"Udah dikantin aja bik,gampang itu mah" lanjut kayra dan melanjutkan langkahnya.

"Yaudah waalaikum'salam"balas bik ijah.

Thalia berlari kecil menuju bagasi untuk mengambil motor ninja kesayangannya, tak lupa menggunakan pengaman kepala Dan jaket jinsnya Dan segera melesat menuju sekolah.

••••

Pesen author buat kalian
Kalok suka boleh vote+comen Dan lanjut kepart selanjutnya
Dan klok ngak suka ngakpapa karna author gak maksa kok hehe
Trimakasih

'Athalia'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang