Prolog

742 17 3
                                    


___________________________________________

🍁🍁🍁

Pagi yang cerah saat dimana seorang gadis cantik sedang duduk sendiri di sebuah taman yang sangat indah.

gadis tersebut sedang duduk melamun sambil bertopang dagu. Ia sedang menunggu sahabatnya yang sedang menyerahkan formulir penerimaan mahasiswanya.

ia adalah Ica seorang gadis cantik yang memakai khimar yang panjang nan lebar

"Oi, malamun terus" teriak seseorang membuat ica tersentak kanget.

"Astagfirullah, Ara kebiasaan deh" ucap ica sambil mengerucutkan bibirnya.

Ara adalah sahabat yang ia tunggu sejak tadi

"Hehe, sorry lo sih ngelamun mulu" balas Ara sambil menyengir..

"iya, kamu lama banget sih," Kesal Ica

"Hehe, iya iya maaf deh, kan pendaftarannya antrian"

"Iya, yaudah pulang yuk" ajak ica.

"Eeh ca makan dulu laper" ucap ara sambil memengangi perutnya.

"Iya, ayok"

Merekapun menuju parkiran lalu pergi kesebuah kafe yang berada di sekitar fakultas tempat mereka mengantarkan formulir tadi.

"Masih ada masalah?" tanya Ica ketika mereka sedang berada di parkiran.

"Enggak lagi, tau gak ternyata banyak juga yang masalah sama pendaftaran kemaren" ucap Ara.

"Oh ya?"

"Iya makanya tadi gue lama, antriannya panjang banget, capek tau" keluh Ara.

"jangan ngeluh dong, kan kamu keterima disana"

"iya sih, Alhammdulillah"
"Ayok naik" ajak Ara.

Setelah sampai di cafe tersebut mereka memesan makanan dan minuman.

Sambil menunggu pesanannya mereka memilih duduk di tempat yang telah disediakan.

"Ca liat deh cowok yang itu" perintah Ara kepada Ica sambil menunjuk seorang laki laki dengan dagunya.

Ica pun menoleh kearah yang dituju Ara "emangnya kenapa?" tanyanya heran.

"Itu cowok tadi ngeselin banget tau, masak dia udah nabrak gue gak mau nolong lagi" ungkap Ara.

"Oh ya?"

"Iya udah gitu lansung pergi aja,dia gak mau bantuin gue. gue udah nyodorin tangan eh malah pergi dianya"

Ica pun terkekeh mendengar penuturan Ara.

"Kok lo malah ketawa sih Ca, is sebel deh"

"Eh iya Astagfirullah, berarti dia itu lelaki baik ngak mau bersentuhan dengan yang mukan mahramnya" ucap Ica.

"ohh gitu ya" balas Ara sambil menyengir.

"Makanya jangan mudah menyimpulkan sesuatu sebelum kita tau maksud atau maknanya"

"Siap" balasnya sambil mengacungkan jempol.

Ara banyak belajar dari Ica, Ia sangat bersyukur memiliki sahabat yang mau mengajaknya untuk berhijrah dan lebih baik dari sebelumnya.

Begitupun dengan Ica ia akan dengan senang hati menasehati dan membimbing sahabatnya ke arah yang lebih baik...

Makanan mereka pun akhirnya tiba dan mereka mulai memakan makanan mereka dengan tidak lupa membaca basmalah.

Setelah selesai makan mereka pun keluar dari cafe tersebut.

"Lansung pulang nih Ca?" tanya Ara ketika mereka telah memasuki mobil

"Iya, udah siang nih"

"Oke" balasnya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

sekitar tiga puluh menit di perjalanan mereka kini sampai di depan rumah yang bernuansa putih tersebut, yaitu rumah Ica.

"Ga mampir dulu?" tanya Ica setelah keluar dari mobil Ara.

"eh, engga deh Ca kapan kapan aja"

"Oh, makasih ya Ra"

"Sama sama Icaaa, ya udah gue pulang dulu, Assalamualaikum"

"iya hati hati, waalaikumussalam"

Setelah mobil Ara tidak terlihat lagi Ica pun memasuki rumahnya.

"Assalamualaikum" ucap ica sambil menekan bel rumahnya.

"Waalaikumussalam, udah selesai urusannya dek?" tanya Ayu uminya.

"Alhamdulillah udah umi" jawab Ica sambil mencium punggung tangan Ayu.

"Ya udah sana mandi, shalat baru makan" perintah Ayu.

"Adek udah makan mi, kalau gitu adek ke kamar dulu mi"

"Iya"

Kemudian Ica pun pergi menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

-Cinta diatas Sajadah-

📝khnnurila
📅Padang,9 November 2019

Assalamualaikum,,hehe, saya hadir bawa cerita baru nih semoga kalian semua suka ya sama ceritanya.

Tapi Jangan sampai lupa baca "love and frendship"

Jazakumullahu khairan:)

Cinta diatas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang