chap 1

5.5K 402 11
                                    




Drap...

“Yakh, hyungie.. kookie sudah sampai. Kau dimana eoh?, jangan bilang kau masih diatas kasur memeluk bunnyku eoh?..” Tarikan kopernya semakin cepat sesuai langkah cepat yang ia jalani. Sedari tadi namja manis bergigi kelinci itu pun tak henti-hentinya bersua dengan suara yang dikeluarkan handphone Android miliknya.

“Jinjja? Sekarang kookie ada di-

yakkk hyungie jeogie!” Dengan wajahnya yang riang ia pun melambai-lambaikan tangannya, mata bermanik hitam kelamnya terfokus pada sosok namja berkacamata hitam yang berada di jajaran kursi tunggu.
“Kim jungkookie!” Panggil namja itu dan membalas lambaian tangan yang diberikan untuknya. Namja yang dipanggil Kim jungkook itu pun memasukan handphone miliknya ke dalam saku kemeja yang ia kenakan. Dengan sedikit terburu-buru ia pun berlari menghampiri namja berparas tampan yang tak hentinya melempar senyum terbaik untuknya.

Come on, baby! Berikan pelukan hangatmu untukku.” Kini namja tampan itu pun membuka kedua tangannya lebar, membiarkan jungkook datang menghampiri atau bahkan berhambur memeluknya. “Aku merindukan mu, hyungie..” Dilepaskannya begitu saja genggaman tangannya pada besi penarik kopernya itu, beralih guna menjadi sebuah pelukan hangat untuk namja di depannya itu.

Ia tersenyum manis dalam pelukannya, dieratkannya pelukan yang selama ini ia rindukan. “Aku juga merindukanmu, jungkookie. Sangat merindukanmu..” Timpalnya, ditaruhnya dagu miliknya itu diatas kepala namja berpostur yang tak lebih tinggi darinya itu.

Hening. Cukup lama mereka terdiam dan saling menikmati saat-saat menyenangkan seperti ini, melepas rindu yang selama ini hadir menyelimuti mereka.

“taetae Hyungie?” Panggil jungkook pada namja yang masih mendekapnya dengan erat itu.
“Hmm?”

“Mau sampai kapan kita berpelukan di tengah keramaian orang yang berlalu lalang seperti ini?” Ucapan polos jungkook membuat namja itu terkekeh pelan, dilepaskannya pelukan itu.

“Baiklah, lebih baik sekarang kita cepat pulang. Sepertinya Bunny sudah menunggu lama di rumah.” namja bernama lengkap Kim Taehyung itu pun mengambil alih koper milik namja itu, menyeretnya dan beranjak pergi dari dalam bandara.
“Ya! Aku sangat merindukan Bunnyku!” Celotehnya sembari menyamakan langkah panjang namja bersurai coklat kembut itu.

“Tapi..”

Langkahnya terhenti saat baru saja mereka akan memasuki area parkir. “Ada apa?” taehyung menghentikan langkahnya menatap sang adik bingung.
kajja pulang!”

Jungkook mempoutkan bibirnya tatkala mengusap perutnya menatap sang kakak.
“Tapi aku lapar, hyungie! Kau tak ingin anak semanis aku ini mati kelaparan, bukan?” Candanya sembari kembali melangkah, membuntuti namja yang telah lebih dulu melangkahkan kakinya kembali. “Kau lapar?” taehyung pun kembali menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap jungkook. Dibukanya kacamata hitam miliknya itu, membiarkan kedua manik hazelnya menatap mata hitam kelam milik adiknya tersebut. Namja manis di depannya itupun mengangguk antusias.

“Tenang, akan ku buat kau merasa kenyang dan tak kelaparan lagi sesampainya kita di atas ranjang nanti.” Goda namja bernama lengkap Kim taehyung itu sembari mencuri ciuman singkat di bibir ranum adik kandungnya tersebut
“Ya! Jangan menggodaku, hyungie!” Satu pukulan ringan di bahu ia berikan untuk Hyung tersayangnya itu.

“Hahaha, kau benar-benar menggemaskan,  baby kookie . Baiklah, kau ingin makan apa?” jungkook pun menempelkan jari telunjuknya di bibir, mulai untuk mencoba berpikir keras.

“daging panggang! Aku ingin makan daging!” mintanya antusias dengan mata berbinar menatap taehyung. “Baiklah, daging panggang akan segera masuk ke dalam perutmu. Kajja!” Dirangkulnya pinggang ramping jungkook, kemudian mereka pun kembali berjalan beriringan memasuki area parkir.


















“Bagaimana liburan akhir pekanmu bersama teman temanmu di Bali bersama teman-teman mu itu? Menyenangkan kah?” Langkah kedua namja itu pun terhenti sesampainya mereka di depan mobil pemberian Tuan Kim, appa mereka. disaat ulang tahun taehyung yang ke-18 tahun. Dibukanya bagasi belakang mobil berwarna hitam tersebut, memasukan koper kecil milik jungkook.
“Sangat menyenangkan hyungie!”

“huftt, Berbeda denganku, merasa kesepian di Korea selama ditinggal oleh mu selama beberapa minggu lamanya.” Ujar taehyung dengan wajah yang dibuat semurung mungkin. “Aish..sekarang kan aku sudah berada bersamamu lagi, hyungie!” Dipeluknya manja pinggang milik hyungnya itu.

“Hah, jauh darimu benar-benar membuatku gila, baby!” Ditutupnya rapat pintu mobil setelah kedua namja berstatus kakak-beradik  itu berada di dalamnya.
  “Hmm.. Apa itu benar hyungie?” Tanya jungkook diselingi senyum nakal miliknya.

“Tentu saj-

Hyungie! Kau pasti berulah selama aku tidak ada! Kau pasti selalu menghabiskan waktumu berduaan dengan yeoja genit itu!” potong namja manis seketika itu bertubi-tubi, membuat taehyung tercengang dengan ucapan yang dilontarkan adik lelakinya itu.
“Hey, namanya Irene.  but. What do you mean baby..?” Dahinya mengernyit.

“Mengaku saja, Hyungie!” Tuntut jungkook kembali menatap tajam sang kakak.
“Kau pasti bersenang-senang selama aku merindukanmu di bali! Yeoja itu pasti semakin berkuasa selama aku tak ada!” Sedangkan taehyung hanya memutar bola matanya bosan. Ia lebih memilih diam selagi jungkook terus berceloteh panjang lebar.
“Hah, dasar yeoja sok cantik! Padahal dia kalah menarik dariku!” sambungnya kembali.

“Ah! Atau jangan-jangan kau dan yeoja itu tidur ber-hmfttttt!”

"Berisik!"
Merasa jengah terhadap jungkook yang terus saja berbicara panjang lebar, tanpa menunggu lama dikuncinya bibir kemerahan itu oleh bibir miliknya.

“H-hyung..nghh..”
Taehyung terus melumat bibir yng menjadi candunya itu dengan seductive. Memberi hisapan kuat disetiap lumatannya.
“akh.. nghh eugh hyungie..” taehyung memaksa jungkook membuka akses jalan di mulutnya, memasukan lidah terlatihnya kedalam goa hangat milik namja yang kini terus meronta disela desahannya itu.

“hyu-nghh..”

Jungkook terus meronta.
“..lep-akh..has..lep..asss…” Dicengkramnya kuat kerah kemeja hitam yang taehyung kenakan. Berharap namja bermata besar itu dapat memahami isyarat yang ia berikan agar secepat mungkin memberikannya kebutuhan akan bernafas. Oke, sekarang jungkook benar-benar membutuhkan Oksigen!

“Aishhh..” Desis taehyung saat dengan terpaksa ia melepaskan pagutannya, bibirnya terasa berdenyut akibat digigit cukup keras oleh namja yang kini memicingkan kedua matanya itu. “Kau keterlaluan, hyungie! Aku bisa mati kehabisan nafas!” Racau namja bersurai hitam kelam itu, sedangkan taehyung hanya memasang muka datarnya.

“Itu semua juga karena salahmu! Jangan memojokkanku terus jika kau tak ingin bibirmu dalam bahaya!” Ancam taehyung sembari memberikan tatapan tajamnya, membuat nyali namja di sampingnya itu sedikit menciut. Sepertinya untuk saat ini bungkam lebih baik sebelum ia habis didalam mobil ini oleh kakak tercintanya ini.

Next?

incest-VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang