Jelek bilang y
Akbar was was. Hari masih pagi. Tapi, sudah ada surat cinta saja di lokernya. Padahal, ia sengaja untuk berangkat sekolah lebih awal untuk mengetahui siapa pengirim surat misterius yang selalu mengganggu pikirannya akhir akhir ini.
Tulisannya sih, mirip tulisannya Reza, temen sekelasnya yang receh banget itu. Tapi, waktu Akbar nyoba nanya ke Reza, Reza malah jawab kaya gini, "He? Gue? Gak mungkin, lah. Gue suka sama yang lain." Oke. Akbar udah mulai kebingungan.
Biasanya, surat surat dari si pengirim misterius hanya gombal gombalan receh dan ada coklat di dalamnya, atau permen. Tapi, surat yang datang pagi ini beda.
Isinya seperti ini,
Hai, pagi my princess...
Nanti, istirahat pertama ketemu, yuk di atap sekolah.
-AnonimBerarti, dia bakal di tembak dong hari ini?!
Akbar udah uring uringan.
Apa yang harus dia jawab? Dia kan, gak tau orangnya kayak apa persis nya. Tapi, tersangka utama yang Akbar curigai adalah Reza.
Dari berantakan tulisannya itu persis banget kayak tulisan Reza.
"Calvin... gue harus apa.... huwee..." rengek Akbar pada Calvin yang baru aja datang. Calvin yang baru duduk bingung, dong.
"Kenapa?" Tanya Calvin. Akbar menunjukkan surat yang ada di lokernya.
Calvin membacanya, lalu dia tersenyum.
"Ya sudah, lah Bar. Dateng aja. Siapa tau dia orangnya baik." Ucap Calvin. Akbat malah geleng geleng.
"Gak mau. Tapi, kasihan dong. Perjuangannya selama ini sia sia buat dapatin aku. Makin dipikir makin gak ngerti... Calvin... temenin, ya nanti..." balas Akbar. Calvin mengangguk pasrah.
Setelah bel berbunyi, pelajaran pertama dimulai.
Karena surat yang ia baca tadi pagi, ia jadi tak bisa fokus pada pelajaran pertamanya. Akbar lebih banyak melamun memikirkan tadi pagi. Sementara Calvin, dia dengan rajin menoel Akbar apa bila anak itu melamun lagi.
. . .
Pelajaran pertama dan kedua telah berlalu. Bel istirahat sudah berbunyi. Bunyi bel yang keras sama dengan kerasnya degup dada yang dirasakan Akbar.
Calvin menemani Akbar menuju atap sekolah.
Sesampainya mereka berdua disana, mereka tak menemukan siapa siapa.
Hanya melihat Reza yang tertidur pulas diatas meja tak terpakai. Akbar dan Calvin saling pandang. Akhirnya, Calvin yang membangunkan Reza.
Masa Reza, sih? Kan, dia sendiri yang bilang kalo bukan dia.
Batin Akbar.
Setelah Reza terbangun, Reza malah menatap Calvin dan Akbar bergantian.
"Tumben, kesini. Biasanya kalian kan rajin banget noh ke perpus. Kangen gue ya?" Tanya Reza kepedean. Akbar memutar bola matanya malas. Calvin tertawa keras.
"Gue tuh kesini nyari orang, kali. Ngapain kangen sama lo. Wasting time!" Jawab Akbar. Calvin makin ngakak.
Waktu Akbar mau pergi, Reza narik tangan Akbar terus narik dia kepelukan hangatnya. Terus, dia bisikin sesuatu di telinga Akbar.
"Gue tau gue gak sempurna. Tapi, plis terima gue jadi pacar lo."
Mata Akbar membulat. Dia antara percaya dan tidak percaya sama Reza.
"Hah, tapi lo bilang kemare-- mpphh..." ucapan Akbar terputus oleh ciuman yang diberikan oleh Reza di bibir tebalnya. Tak cuma menempel, tapi dia juga melumatnya sedikit.
Calvin yang awalnya diminta sama Akbar buat nemenin dia, malah ngerasa kaya nyamuk disitu. Pengen balik ke kelas dia, tuh. Demi sahabatnya loh ya. Dia gak maksi bareng gebetan tersayang.
Reza melepaskan ciumannya. Ditatapnya Akbar penuh cinta.
"Jadi gimana? Lo mau nerima gue?" Tanya Reza penuh harapan. Akbar mematung. Bagaimana bisa, temannya yang terkenal akan ke bobrokannya dan kerecehannya bisa berubah jadi sweet banget kayak begini?
"I--iya, gue mau sama lo." Jawab Akbar. Reza tersenyum, lalu mencium kening Akbar.
"Ehm!" Calvin sengaja mengganggu pasangan yang baru aja jadi pasangan beberapa detik lalu. Tapi, mereka tak menganggapinya.
"Ehm, ehm!" Calvin mengulanginya lagi. Mereka juga masih tak menganggapi.
"EHEM! INGATLAH JOMBLO DISEKITAR ANDA!" Tegur Calvin. Akhirnyam mereka sadar juga kalau masih ada satu manusia jomblo di dekat mereka.
Akbar dan Reza tertawa. Calvin manyun.
"Yodah, gue turun! Mau ke kelas! Bye!" Pamit Calvin. Akbar mengangguk.
. . .
Seminggu kemudian, teman teman mereka percaya bahwa Reza dan Akbar benar benar pacaran setelah memergoki mereka nonton bareng, makan bareng, pulang bareng, duduk bareng, kencing bare-- eh, gak usah gak usah.
Intinya, setelah seminggu kemudian, temen temen mereka baru ngeh kalau mereka berdua pacaran.
Seperti saat ini, Bagas memergoki pasangan BarZa tengah haha hihi haha hihi berdua.
"Ecie, pasangan baru bahagia banget, ye. Klo berduaan ketiganya setan, loh." Ucap Bagas.
Reza dan Akbar menengok. Lalu tersenyum evil.
"Kamu setannya!" Sahut mereka berdua serempak. Bagas mendengarnya langsung pergi dari sana dan mencari gebetan tersayangnya, alias Calvin.
Intinya, walaupun mereka terbilang baru aja pacaran, tapi aura mereka kayak udah pacaran sepuluh taon gitu. Mesra, gak ada gradak gruduk, tiap hari haha hihi.
Ada yang mau kaya mereka berdua?
End
Bisa bayangin, kan betapa malesnya author nerusin ep ep sebelah. Lari dulu kesini.
Makasih banget udah baca ya. Jangan lupa vote dan comment. Satu vote dan satu comment satu mood buat author (apaan dah)
Maaf aja kalau pendek.
Book ini hanya sekumpulan oneshoot aja. Jadi, kemungkinan gak bakal ada cerita bersambung. Author capek bikin cerita series tapi ditengah tengah ilang ide.
Udh, gt aj.
See you
KawaiiAZRA
KAMU SEDANG MEMBACA
1000% | BarZa
FanfictionManis pahit pedas asem gurih kecut nya pasangan BarZa. WARNINGG BOYLOP YAOI SHOUNEN AI SLOW APDET YANG HOMOPHOBIC, HEMPAS LO, DARI LAPAK GUA! By : KawaiiAZRA Nb : Jan lupa baca book gw yg laen