Part Two

57K 2.2K 207
                                    

Keadaan tubuh Jaemin yang lemas akibat minuman beralkohol tersebut  tidak membantunya sama sekali, bahkan lebih memudahkan kedua pria bermarga Lee itu menjelajahi tubuhnya.

"A-apa yang kalian maksud?" Jaemin bergumam sambil menggeliatkan badannya, berusaha meloloskan diri dari Jeno yang kini sudah memegang kedua tangannya dibelakang badannya dan juga Mark yang sedang meloloskan celana dari kaki jenjang Jaemin.

Kini tubuh bagian bawah Jaemin telah polos, menyisakan kemejanya yang mulai kusut dan juga dasi yang masih bergantung tidak beraturan pada lehernya. 

Posisinya kini tengah tengkurap diatas paha Jeno, dengan Mark di bagian bawahnya, meremas pantat berisinya disertai sentuhan asing pada lubang analnya.

Dan tanpa menunggu waktu yang lama, kini satu jari milik Mark telah masuk kedalam lubang kering milik Jaemin, menuai ringisan dari pemuda Na.

"K-kenapa kau memasukkan jarimu?" Jaemin kembali meringis, merasa aneh dan perih ketika pemuda keturunan Kanada tersebut kembali memasukkan jari kedua pada analnya dan menggerakannya untuk melebarkan lubang analnya.

"Kau pernah anal sex dengan istrimu?" Jeno yang sedari tadi diam dan menahan pemuda Na mulai bersuara.

"Nhh.. Pernah.. Tetapi kita tidak pernah melakukannya lagi setelah anak kami lahir- hh.." nafas pemuda Na mulai tersendat saat kedua jari Mark bergerak lebih cepat dari sebelumnya, membuat perasaan aneh dan juga menggelitik yang lama kelamaan berkumpul pada bagian selatan tubuhnya.

"Kalau begitu, kami akan mengajarkanmu bagaimana cara menggunakan penismu dengan benar, dan memberikanmu kenikmatan yang istrimu rasakan saat kau menghujamkan penismu didalam dirinya," Mark berucap sambil memasukan jari ketiga pada lubang ketat Jaemin yang sebelumnya tidak pernah terjamah lalu menggerakan jarinya kembali, kali ini agak kasar.

"Anghh s-sakit.. Tolong keluarkan.." Jaemin menggigit bibir bawahnya dan membenamkan wajahnya pada paha Jeno untuk menahan perih dibawah sana.

"Sakit? Tetapi kau menikmatinya?" Kedua pemuda Lee itu kembali bertukar pandang sebentar, memberi isyarat lewat mata. Dan hanya dalam satu gerakan, posisi Jaemin telah menjadi telentang pada paha Jeno, menunjukkan penis memerahnya yang sudah menegang diantara pahanya.

"Kau seorang maso? Na Jaemin?" Mark bertanya dengan satu alis yang terangkat, membuat Jaemin merona karena bisa-bisanya dirinya tegang saat dirinya sedang dilecehkan sekarang, dan juga karena tatapan Mark Lee, mungkin? Segera saja Jaemin menggeleng cepat, tanda ia tidak memiliki ketertarikan yang tidak biasa tersebut.

"Lalu apa istrimu pernah melakukan blowjob padamu?" Mark kembali bertanya dengan tangannya yang sudah mulai mengocok kejantanan milik Jaemin yang sudah menegang. Reflek, satu desahan lembut lolos dari bibirnya yang terbuka, membuat Jeno meneguk ludahnya melihat pemandangan tersebut. 

"U-uhh hh.. T-tidak.. Katanya kotor.." Jaemin menjawab dengan susah payah saat Mark mempercepat gerakan tangannya pada kejantanan milik Jaemin. Selang beberapa detik, manik Jaemin yang semula sayu langsung melebar panik kala Mark mendekatkan wajahnya pada kejantanan milik pemuda Na. Bahkan Jaemin dapat merasakan hangatnya napas Mark pada penisnya.

"Tenanglah, aku akan mencontohkannya padamu, lalu kau bisa ajari istrimu. Lihat baik-baik," setelah menyelesaikan kalimatnya, Mark langsung memasukan penis tegang milik Jaemin pada mulut hangatnya, menggerakan lidah dan kepalanya dengan gerakan yang hati-hati, lalu berubah menjadi gerakan cepat yang membuat pemuda Na merasa pusing dilanda kenikmatan. Rasanya ia dapat datang saat itu juga, tetapi ia tahan karena tidak mungkin ia mengeluarkannya di mulut Mark.

Sibuk dengan kegiatan menikmati mulut Mark pada kejantanannya membuat Jaemin lupa akan sosok Jeno disana. Tanpa Jaemin sadari, Jeno telah melepas genggaman pada tangannya dan juga meloloskan celananya dalam diam. Kini keadaan Jeno juga sama dengan Jaemin, tubuh bagian atasnya hanya terbalut kemeja kerja dan celana yang telah dilepas, menampakkan penis tebal yang sudah setengah menegang.

Diarahkannya tangan pada dagu pemuda Na, mengarahkan kepalanya untuk menghadap penisnya.

"Mark sudah menunjukkan caranya kan? Sekarang giliranmu untuk mempraktekan nya. Ingat, kau istri kami malam ini," Jeno berbisik rendah kemudian mendorong masuk kepala penisnya pada belah bibir Jaemin. Awalnya Jaemin agak kesusahan karena penis Jeno yang besar dan juga tidak terbiasa. Sungguh, ini pertama kalinya untuk Jaemin, dan hal ini tidak pernah terlintas didalam benak Jaemin.

Jaemin semakin dekat saat Mark benar-benar memanjakannya dibawah sana, sensasi yang belum pernah ia rasakan benar-benar membuat kepalanya pusing. Tangannya yang bebas berusaha mendorong kepala Mark untuk menjauh, sedangkan mata sayunya menatap Jeno, memelas untuk melepaskan penis Jeno dari mulutnya sebentar. 

Tentu saja kedua pemuda Lee itu enggan berhenti. Jeno semakin memperdalam penisnya pada mulut amatiran Jaemin yang hanya diam -sesekali mencoba untuk menjilat dan menghisap- sampai wajah Jaemin memerah karena mulai sulit untuk bernapas. Sedangkan Mark dengan lidah lihainya berhasil membawa Jaemin ke puncak, membiarkan Jaemin menyemburkan benihnya pada mulutnya.

"Dia buruk dalam hal ini," Jeno berkata sambil menarik keluar kejantanannya dari mulut Jaemin, meninggalkan mulut Jaemin yang menganga terbuka dengan saliva berantakan di area bibirnya. Matanya masih terpejam menikmati pelepasan yang menderanya.

"Tenang, kita masih memiliki banyak waktu untuk mengajarinya, aku akan mengajarinya," Setelah menyelesaikan kalimatnya, Mark dan Jeno bertukar posisi sehingga kini Mark berada didekat kepala Jaemin dan Jeno berada diantara kaki Jaemin.

Mark mulai melepaskan celananya, membuat kejantanannya yang sesak sedari tadi terbebas. Tidak setebal milik Jeno, tetapi lebih panjang dari milik Jeno.

Mark menggesekan kepala penisnya pada pipi Jaemin dan menyeringai kecil, merasa puas dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Jaemin. Sedangkan Jeno tengah membenarkan posisinya diantara paha Jaemin, menggesekan kepala penisnya yang telah basah oleh saliva Jaemin pada lubang anal Jaemin, membuat pemuda Na itu kembali berjengit kaget atas sentuhan asing yang baru pertama kali ia rasakan.

"Siap untuk malam yang panjang?"

🍉

N

B : Terima kasih voment di chapter pertama 💖 digantung dulu ya, kalau sekalian nanti kepanjangan hehe don't forget to voment, thank you ✨

Drunk (MarkNoMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang