4. Berkumpul dan merayakan Mi'raj
pada malam ke 27 di bulan rajab 6 Tidak ada dalil yang menentukan tanggal tersebut maupun bulannya. Terdapat perbedaan besar tentang hal ini yang pada hakekatnya itu suatu kebodohon. "Tidak ada dalam hadits-hadits sahih pengkhususan malam itu, jika ada yang mengkhususkannya itu tidaklah sah dan tidak ada sumbernya".
Ini dijelaskan dalam Kitab alBidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir (2/107) dan kitab Majmu'ul Fatawa (25/298).
Pengkhususkan malam tersebut dalam bentuk menambah ibadah seperti shalat malam dan puasa di siang harinya, atau menampakkan kegembiraan dan suka cita dengan mengadakan perayaan-perayaan yang bercampur dengan perbuatan-perbuatan haram seperti ikhtilat (bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim), nyanyian dan musik.
Ini semua nyata tidak boleh dilakukan pada dua hari 'ied yang ada syaria'tnya apalagi hari-hari 'ied yang bid'ah seperti perayaan isra dan mi'raj ini. Shalat pada malam ke 27 atau sering dikenal dengan nama shalat malam mi'raj adalah termasuk perbuatan bid'ah yang tidak ada sumbernya (lihat kitab Khatimatu safar as-Sa'adah oleh Fayruz Abadi (150) dan kitab AtTankit oleh Ibnu Hammat (97)).
Adapun dikatakan bahwa peristiwa Isra Mi'raj berada di bulan rajab dan berada pada tanggal tersebut, menurut ahli ta'dil wa tajrih adalah juga termasuk kebohongan (lihat kitab al-Ba'its (232) dan Mawahib al-jalil (2/408)).
Abu Ishaq Ibrahim al-Harbi berkata bahwa persitiwa isra dan mi'raj Rasulullah SAW terjadi pada tanggal 27 rabi'ul awal (lihat kitab al-Ba'its (232) Syarh Muslim oleh Imam Nawawi (2/209) Tabyinul 'Ujb (21) Mawahib al- Jalil (2/308)).
Adapun yang melaksanakan shalat di 7 malam ke 27 rajab berdalil dengan riwayat yang berbunyi
في رجب ليلة كُتب للعامل فيها حسنات مائة سنة وذلك لثلاث بقين من رجب .. "
Di Bulan rajab terdapat suatu malam yang akan dicatat bagi yang melaksanakan kebaikan di waktu itu dengan kebaikan seratus tahun, yaitu pada tiga hari terakhir bulan rajab…"
Hadits ini diriwayatkan oleh imam Baihaqi dalam kitabnya Asy-Syu'ab (3/374) yang telah ia dha'if-kan sebagaimana juga telah didhai'if-kan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya Tabyin al-'Ujb (25).Para ulama juga telah bersepakat bahwa malam yang paling utama dalam setahun adalah malam lailatul qadar, hal ini tentu bertentangan dengan hadits di atas.
5. Pemotongan hewan kurban ('atirah) Beberapa ulama mensunahkan pemotongan hewan pada bulan rajab berdasarkan dalil hadits yang diriwayatkan oleh Mukhannaf ibn Salim ra. berikut :
كنا وقوفا مع النبي صلى االله عليه وسلم بعرفات فسمعته يقول : ( يا أيها الناس على كل أهل بيت في كل عام أضحية وعتيرة هل تدرون ما العتيرة ؟ هي التي تـسموا الرجبية ) رواه أحمد وأبو داود والنسائي والترمذي
Kami berwuquf bersama Rasulullah SAW di Arafah, dan saya mendengar beliau bersabda : "Wahai sekalian manusia, kewajiban setiap keluarga melakasanakan 'atirah (kurban) setiap tahun, tahukah kamu apa itu 'atirah? Itulah yang kamu sekalian namakan rajabiyah (kurban di bulan rajab)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Tirmidzi).
Imam Tirmidzi berkata :
ini adalah hadits hasan gharib yang hanya diketahui melalui hadits ibn Aun. Hadits ini didha'ifkan oleh Ibnu Hizam, Abdul Haq dan Ibnu Katsir. Jumhur ulama telah bersepakat bahwa hadits itu dimansuh oleh hadtis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. berikut :Rasulullah SAW bersabda : tidak ada fara' juga 'atirah. (HR. Bukhari dan Muslim) Imam Abu Dawud berkata bahwa fara' itu adalah onta yang disembelih untuk berhala kemudian dimakan dagingnya dan kulitnya digantung di atas pohon dan 'atirah adalah korban yang dilaksanakan pada sepuluh pertama bulan rajab. 'Atirah ini merupakan kebiasaan masyarakat jahiliyah. Yang kemudian hal itu dilarang Rasulullah SAW.
6. Ziyarah kubur di bulan rajab.
Fenomena yang nampak juga dilakukan beberapa kalangan masyarakat adalah melaksanakan ziyarah kubur di bulan rajab dengan beranggapan bahwa itu lebih utama dibandingkan di bulan-bulan yang lain. Ini juga termasuk perbuatan bid'ah yang tidak pernah dicontohkan di zaman Rasululullah SAW dan para sahabat. Ziyarah kubur memang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan dilakukan kapan saja dalam setahunnya.Adapun hal yang disyari'atkan dan dianjurkan dilaksanakan di bulan rajab adalah:
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang dan diharamkan seperti menzalimi diri sendiri, serta memperbanyak ketaatan pada Allah dan memperbanyak perbuatan baik. Bertobat nasuha dan kembali pada Allah SWT serta mempersiapkan diri memasuki bulan ramadhan agar termasuk para pemenang di bulan tersebut dan memperoleh lailatul qadar. Persiapan dilakukan dengan cara melatih hati dan jasmani dengan ibadah dan ketaatan dan merendahkan diri di hadapan Allah serta melaksanakan segala perintahNya. Wallahu a'lam bish-shawab.
Nah itu adalah keutamaan bulan Rajab
Banyak sekali.. Nah untuk mengisi bulan Rajab ini marilah kita amalkan hal hal diatasi dalam kehidupan sehari-hari:)))
YOU ARE READING
Keutamaan Bulan Rajab
EspiritualBenarkah Bulan Rajab disebut bulan yang haram? Bulan yang penuh pengampunan? Banyak teka teki dengan bulan rajab.. dan keutamaan yang ada pada bulan Rajab penasaran? Dari pada pada bingung kita ulas bareng bareng yuk Dalam keutamaan bulan Rajab :)