Prolog

27 7 0
                                    

Apakah kalian tau, apa yang paling ditakuti oleh seorang remaja bernama Charlie?

hari ini polisi kembali mendatangi kamarku lagi, dua polisi membuka pintu dengan pelan dengan satu polisi yang terlihat gagah dan memiliki aura mengintimidasi masuk setelah seorang polisi yang memiliki aura dan tubuh 'normal' . Mereka berjalan dengan tenang dan pasti namun pelan, membuat diriku antara tidak sabar dan ingin menghilang dari tempat tidurku

Akhir bunyi ketukan sepatu berhenti ketika masing-masing kaki jenjang milik polisi itu berada disampingku, polisi 'normal' itu mengeluarkan buku catatan dan pulpen yang terkait disela kedua jarinya."Kau tentu tau maksudku kembali kesini,Charlie"

Mata hitam legam ku melirik malas pada polisi yang 'lebih gagah'. "Kau sudah datang sebanyak buih dipantai Darwin, untuk apa kau bertanya? Siapa newbie ini?"Jariku kuacungkan mengarah pada polisi disamping Darwin, bahunya tersentak kaget.

"Michael, dia baru magang, atasan menyuruhku untuk membawanya" Datar, jelas, singkat dan tenang terdengar dari suara berat Darwin sembari menunjuk pada polisi magang atau Michael itu dengan jari jempolnya

Sesungguhnya aku sudah berada dirumah sakit ini selama 6 bulan lebih, semua tanda merah biru dan ungu yang tersebar di tubuhku benar-benar serius, dan disarankan di rawat inap, dan aku pun juga tidak bisa bergerak karena kakiku patah dan remuk, dan aku pun terisolasi di ruangan putih menjijikan dan aroma obat yang menjalar di seluruh penjuru paru-paruku, ditambah dengan dua polisi sialan yang berdiri tegak dan terhormat di ruanganku, membuatku merasa sumpek

"Kau....masih tidak mengingatnya?" Mataku masih terpaku pada mata coklat milik Darwin, wajah itu masih datar, dengan rambut yang disisir rapi namun stylish, berbeda denganku yang acak-acakan seperti sarang burung

"Aku sudah menceritakan seluruh hal yang aku ingat dan ketahui...namun masih saja itu terasa menyakitkan dan mendorong ku untuk tidak menggali lebih dalam, btw...bagaimana dengan 'anak-anakku'? Kemana mereka selama ini?"

Ujung alis Darwin berkedut, wajah masih saja datar, tapi ada gurat-guratan hitam diwajahnya "Mereka ada misi lain, mereka sedikit kesulitan tanpa adanya 'ayah' disamping mereka" Bibirku berkedut naik

'ahh...mereka ber5 itu...benar-benar bodoh dan naif'

"Anak? Ayah?"
Ini suara kecil dari Michael, ia segera menutup bukunya dan memberikan tatapan langsung pada Darwin, menginginkan jawaban "Bocah, dia ini ketua Special Secret Investigation memang asing untuk telingamu, tim penyelidikan ini baru dibuat 5 tahun yang lalu dan diresmikan oleh pemerintah. Dia mempunyai perkerja yang setia. "

Mata Michael terbuka lebar-lebar dengan mulut membentuk huruf vokal 'o' yang menunjukan ekspresi keterkejutan nya menatapku, aku hanya menatapnya datar "Jangan memujiku kak, itu terlalu terlihat berlebihan"

Wajahnya terlihat gelisah, aku memilih meabaikannya "Darwin, aku ingin menggundang 'anak-anakku' tapi kau lihat sendiri, aku bahkan tidak bisa bergerak sama sekali"

Kalian tau? Aku bisa saja menyuruh salah satu 'anakku' untuk menyembuhkan kaki ini dengan kurun waktu 1 jam saja..aku jamin kaki ini pasti sudah bisa kubawa lari mengelilingi bumi itulah alasannya aku ingin 'anak-anakku' mendatangiku, aku sudah sangat bosan disini. Darwin terlihat sangat tidak menyukai penuturanku, dia dengan ketus mengatakan
"Bocah manja, kau telpon saja mereka" Aku mengerucutkan bibirku "Ayolah, demi pemuda tampan didepanmu"

Darwin hanya diam ketika mendengar kata-kata ku, dimenit kemudian ia mendesah pasrah "Akan kusuruh mereka nanti, sekarang aku akan membawa pertanyaan baru"

Aku hanya menanggapi dengan menaikkan alisku dan mengalihkan pandanganku dari mereka suasana berubah dengan cepat " Siapa menyuruhmu untuk mencari tau tentang dalang dibalik pembuatan Dark Web?" Aku sangat terkejut, aku dengan cepat membalik pandangan melihat wajah Darwin "Apakah aku?"

SSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang