HIS REVENGE
Pt.2
By : cdlvngne
(2021/01/09)
Hello guys! Moga kalian suka.. jangan lupa comment dan like ya!!!
·
·
·
https://youtu.be/RPvhItA3lIM
"Apa maksud mu?!" Tanyaku sambil menatapnya tajam. Aku berusaha keras untuk menutupi rasa panik dan takut dari dalam diriku. Setidaknya dengan tatapan tajamku ini, aku berharap dia akan takut lalu memberikan kunci apartemenku dan segera pergi dari sini.
Tapi sepertinya hari ini bukan keberuntunganku, karena sekarang pria itu malah berjalan mendekat ke arahku dengan senyum itu, senyuman tajam seperti ingin memakanku.
"Ja-jangan mendekat atau ..." aku terdiam sejenak, menggantungkan kalimat karena aku bingung harus mengancamnya seperti apa. Aku merutuki diriku sendiri karena disaat seperti ini otakku sama sekali tidak bisa diajak kerjasama.
"Atau apa, sayang? Apa yang akan kau lakukan?" ucapnya sambil terus berjalan ke arahku.
"Jangan pernah memanggilku sayang! Aku tidak mengenal siapa dirimu! Oh ayolah kumohon pergi dari sini! Katakanlah sebenarnya, apa maumu?!" Jawabku frustasi.
"Bukannya sudah kujawab tadi apa yang kuinginkan?" balasnya.
"Aku tidak mengerti maksudmu sama sekali, brengsek! Jangan menggangguku dan perg-" Kalimatku terhenti karena tiba-tiba dia mempercepat langkahnya sehingga sekarang jaraknya denganku sudah sangat dekat. Hidungnya dengan hidungku hampir berjarak sejengkal.
"Kenapa berhenti bicara, sayang? Ayo lanjutkan saja bicaramu, jika kau tetap diam aku akan membungkam bibir indahmu itu." Jawabnya sambil memandangiku serius.
Apa yang harus kulakukan Ya Tuhan? Aku sudah tidak bisa lagi menyembunyikan rasa panik dan takut dari dalam diriku ini.
Ayah, ibu, kakak, tolong aku!!!"Sepertinya kau memang memintanya." Ucap pria itu lagi.
Tangannya yang berada di antara kepalaku, mengunci diriku agar tak bisa kemana-mana. Aku mencoba sekuat tenaga mendorong tubuhnya, tapi sia-sia. Dia malah semakin mendekat dan merapatkan dirinya ke tubuhku. Kini, hidungnya dengan hidungku sudah saling bersentuhan. Aku bisa mendengar deruan napasnya dan kulihat matanya yang semakin menggelap. Tidak berhenti disitu, dia terus mendekatkan wajahnya. Oh tidak! Dia akan menciumku. Aku harus melakukan sesuatu!
Akhirnya aku mendapatkan ide. Segeralah aku menolehkan kepalaku kesamping kanan dan dengan terpaksa aku menggigit tangannya yang sedang memegang kunci apartemenku. Dia menjauhkan dirinya dan melepas kunci tersebut sehingga jatuh ke lantai. Akupun segera mengambil kunci itu dan melarikan diri.lagi. Aku sempat melihat wajahnya, dan yang kulihat adalah...
Ya, kini dia menyeringai melihat bekas gigitanku di tangannya dan menoleh ke arahku. Kemudian aku pun tak tau lagi apa yang dia lakukan karena sekarang aku mengunci diriku sendiri di dalam kamar. Oh tidak aku tak punya jalan keluar sekarang. Percuma saja aku mengambil kunci ini jika aku tak bisa keluar. Kini aku hanya terduduk lemas di depan pintu sambil menutup wajahku dan menangis. Kemudian aku ingat kata kakakku "Jika ada sesuatu yang berbahaya dan tidak ada bantuan saat itu, maka dirimulah yang harus membantu dirimu sendiri dengan melawan bahaya tersebut." Dari situlah aku segera berdiri dan menghapus air mata di wajahku.
Aku sedikit mengintip dari bawah pintu melihat dimana keberadaanya. Tapi aku tidak melihat siapapun. Tak apa, aku tetap akan menghadapinya. Kubuka perlahan pintu kamarku dan berjalan keluar. Ketika beberapa langkah saat kutoleh kekanan, ternyata pria tersebut sedang duduk di sofa sambil meminum sesuatu yang sepertinya adalah botol whiskey.
"Apa yang kau mau dari ku?" tanyaku serius.
Dia balas menatapku dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan serius dan menjawab "Semuanya. Aku ingin semuanya dari dirimu."
Apa maksudnya itu? Aku tidak mengerti sama sekali.
"Kenapa kau menginginkan aku?" Aduh kenapa aku menanyakan hal seperti ini.
Dia tersenyum dan beranjak dari sofa menuju diriku lagi.
Bodohnya aku yang entah mengapa hanya mematung dan tidak melarikan diri sehingga kini dia mengunciku lagi dengan badannya.
"Karena ada sesuatu yang special dari dirimu sayang, kau benar-benar tidak mengingatnya ya?" Jawabnya sambil tersenyum menatapku dan menggerakkan tangannya untuk memindahkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahku ke belakang telingaku.
Aku hanya mematung karena akupun bingung dan tidak mengerti apa maksud dari pria ini. Apakah aku pernah amnesia? Atau apa? Tuhan, apa yang kulakukan
"Kau sangat manis, Ellie. Aku tak bisa menahan diriku lagi." Ucapnya dan langsung menaikkan rahangku sehingga kini aku agak menoleh keatas dan melihat wajahnya yang dengan sangat jelas.
Wajahnya semakin dekat denganku dan ya dia menciumku. Aku makin membeku tidak bisa melakukan apa apa dan menutup mataku. Beberapa saat kemudian ciumannya berubah semakin liar dan panas karena dia memainkan lidahnya dan memperdalam ciumannya. Aku yang entah mengapa terbuai olehnya kini membalas dan menikmatinya. Oh tidak, aku benar-benar bercumbu dengannya, pria asing yang masuk ke apartemenku.
Setelah beberapa saat, kami menghentikan ciuman kami karena hampir kehabisan nafas.
"Kau milikku. Selamanya. Maaf jika ini menyakitimu, sayang. Tapi hanya ini satu-satunya cara agar kau menjadi milikku dan mengingatku." Ucapnya membisik di telingaku.
Aku membuka mata dan sayup-sayup kulihat dia mengeluarkan suntikan dan langsung menancapkannya di leherku. Aku ingin berteriak namun dia membukam bibirku lagi dengan ciumannya.
Perlahan-lahan kesadaranku pun hilang dan semuanya menjadi gelap.
Aku bodoh tidak melarikan diri ketika ia sedang menikmati whiskeynya tadi.
·
·
·
-TO BE CONTINUED-
Segitu dulu ya guys hehe..ga kependekkan kan????...Jangan lupa kalo aku akan update setiap minggu sekali! Dan juga, karena ini pertama kalinya aku nulis cerita di wattpad, kalo kalian ngerasa cerita ini kurang gimana gitu dan kalo kalian pengen membantu aku memperbaiki ceritaku ini (seperti kayak kata-kata yang kugunakan mungkin agak berlebihan atau malah ga efektif, dll kalian bisa kok pc aku atau comment aja) tengkyuu yang udh mampir ke ceritaku. See you soon guys! Luv you! <3