Happy reading!!!!
Pukul 7 Alenza sudah siap untuk berangkat sekolah,ia pun merapihkan rambut yang diikat kuda dan berdiri di depan cermin, Alenza mendengar suara ketukan pintu dan ia langsung menghampirinya dengan segera.
"Mamah," ucap Alenza dengan gembira.
"Ini bibi non, ibu sama bapa udh berangkat dari tadi subuh non," jawab Bi Tarti asisten rumah tangga Alenza sejak ia kecil.
Alenza pun menghela nafas kasar, ia sangat kecewa karena mamah nya sudah tidak pernah lagi memasaki sarapannya.
"Ayo non sarapan, bibi udh siapin makanan kesukaan non," ujar Bi Tarti.
"Sebentar bi Alen pake sepatu dulu," jawab Alenza.
"Mah, pah Alenza janji gaakan ngecewain mamah Alenza bakal sekolah yang pinter biar mamah sama papah bisa kumpul lagi sm Alen," ucap Alenza pelan dan tanpa ia sadari air matanya pun jatuh di pipinya.
"Non sabar yaa non pasti kuat," jawab Bi Tarti sambil tersenyum.
"Ya bi, ayo bi kita turun," sambung Alenza tersenyum menutupi kesedihannya.
Alenza menghabiskan sarapannya dengan lahap sambil memasukan bekal nya ke dalam tas.
"Bi Alen berangkat ya,takut terlambat," ucap Alenza sambil pamit kepada Bi Tarti.
"Ya non hati-hati ya," jawab Bi Tarti.
****
Gerbang sekolah sangat ramai oleh murid-murid yang baru sampai, Alenza langsung menuju ke kelasnya dan melihat kedua temannya yang sudah datang sejak tadi."Haii Alen," ucap Rara kepada Alenza.
"Hai jugaa Ra,Re," jawab Alenza kepada kedua temannya, mereka kembar yang satu namanya Rara dan yang satu namanya Rere wajahnya sangat mirip sekali hanya ada beberapa yang bisa membedakannya.
"Alenza di tunggu sama pak Dani di perpustakaan," ucap Teman Alenza.
"Eh ya makasih ya," jawab Alenza.
"Ra, Re gua ke perpus dulu ya," ujar Alenza kepada kedua temannya.
"Ya Len hati-hati lho," jawab Rere, Alenza hanya mengacungkan jempolnya.
Alenza berjalan menuju perpustakaan yang lumayan jauh dari kelasnya, ketika sampai di perpustakaan Alenza langsung masuk dan mencari pak Dani.
"Permisi pak," ujar Alenza kepada pak Dani.
"Eh ya Alenza, saya mau minta tolong buat anterin buku-buku ini ke adik kelas kamu buat di ganti," jelas Pak Dani kepada Alenza.
"Ya baik pa," jawab Alenza dengan sopan.
"Makasih ya," ucap pak Dani kepada Alenza.
"Ya pak sama-sama," jawab Alenza dan langsung membawa buku-bukunya keluar dari perpus lumayan cukup banyak membuat Alenza susah untuk melihat jalan.
Alenza menaiki setiap anak tangga dengan perlahan dan hati-hati ia susah untuk melihat jalan dan tiba-tiba Alenza menabrak tubuh seseorang yang tegap,gagah, dan tinggi sehingga membuat buku-bukunya terjatuh berantakan Alenza pun langsung kaget, ia langsung membereskan buku-bukunya dengan cepat.
"Punya mata ga sih lu," ujar Laki-laki tersebut bernama Danzel vance Cornelez.
"Maaf ka tadi ga keliatan jalan," jawab Alenza dengan gugup.
"Yaudh minggir gua mau lewat," ucap Danzel dengan suara beratnya dan langsung berjalan meninggalkan Alenza membereskan bukunya sendiri.
"Eh Ko dia main kabur aja sih ih ngeselin banget, sabar Alen sabar," ucap Alenza pelan sambil mengelus ngelus dadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA
Teen Fiction"Alen gua tau kita bagaikan musim yang berbeda tapi itu bukan alasan untuk kita ga bisa bersatu,Alen lu harus tau musim itu bakal ada saatnya berganti tapi perasaan gua ke lu gaakan pernah berubah walau sekali pun lu pergi dari hidup gua," ujar Danz...