Prolog

22 1 1
                                    

Sania Pratiwi (biasa dipanggil ica) gadis berparas mungil ini duduk dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas, kesehariannya di sekolah menggambar bahkan ada gurupun dia tidak peduli, karena memang cita citanya ingin membuat komik.

Ica adalah anak yang periang di sekolahnya, dia cukup terkenal dikalangan anak anak sekolah tersebut. Ica memiliki postur tubuh pendek, rambut panjang, bola mata coklat dan lesung pipitnya.

"Ca... lukisan galaksi gue mana?"
Dia Oliv, sahabat perempuan satu-satunya ica dikelas.
"Sebentar liv, gue baru nempelin pantat dibangku, nafas gue masih engap gara-gara naik tangga ke lantai 5." ucap ica dengan nafas yang terengah-engah.
Ica sangat kesal kenapa kelas mereka ditaruh di lantai paling atas dan satu satunya kelas di lantai tersebut (bayangin sepinya tuh lantai).

Prak!!!!
" eh biasa aja dong bil masih pagi udah mukul meja, ada apa?"
" itu ca..." bila masih mengontrol pernapasannya.
" lu dipanggil sama bu indri!" ica heran kenapa bu indri memanggilnya.
" di ruang guru? "
" iya ca... masa di polsek sebelah" bila pergi ke tempat duduknya.

Ruang guru terletak di lantai 2 jadi sejauh itu ica menempuh perjalan dari lantai 5. Bu indri adalah wali kelasnya, beliau guru yang paling pengertian dibanding para guru di sekolahnya.
" gue bikin masalah apa ya sampe dipanggil bu indri?" sepanjang koridor sekolah ica terus berfikir ada apa dengan dirinya.

Kuas & KanvasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang