Sepanjang koridor ica masih memikirkan apa yang diucapkan walikelasnya tersebut, sampai-sampai
ia tak sengaja menabrak sosok laki laki di hadapannya sekarang.
"awwhh" ringis ica sambil memegang bahunya yang terbentur badan laki laki itu.
Ica masih memandang laki laki yang membelakangi tubuhnya sekarang.Eh buset ni orang gak ada minta maafnya, udah badan keras banget kaya kerupuk mentah! Batin ica.
Dasar cewe kalo jalan gak pake mata. Batin si cowo.
"eh.."
"ehh.."
kini mereka bertatap bingung siapa yang ingin bicara terlebih dahulu.
"duluan ngomongnya" ucap cowo itu sambil memutuskan arah pandangnya.
"lu aja duluan" ica bingung harus bilang apa, padahal dia ingin mengeluarkan unek uneknya.
"yaudah kalo lu nyuruh gue duluann.."cowo ini berbalik sambil melambaikan tangannya ke atas menandakan selamat tinggal.
"kok malah pergi si... dasar gak tau sopan santun apa ya, seenaknya aja main pergi ninggalin gue... awas lo!!"
"udah nilai gue jelek, ketemu cowo yang gak tau sopan santun dan jelek pula" gerutu ica yang masih terdengar si cowo yang sudah cukup jauh meninggalkannya.
ciihh.. jelek? awas kalo suatu saat lo bilang gue tampan, lo kira gue gak denger apa? -Batin rei yang terus berjalan pergi meninggalkan ica.🍃🍃🍃
"Icaaaaa!!!"
"Lo kemana ajaa, gue kira lo dihukum bu indri". Oliv khawatir dengan sahabatnya tersebut.
Ica tidak peduli dengan ucapan oliv dia lebih memilih mengeluarkan sketchbook kesayangannya dari kolong meja.
"Nihhh... galaksi yang lo minta." ica menyodorkan selembar kertas hvs yang bergambar galaksi kepada oliv.Oliv memang hobi dengan astronomi mulai dari galaksi, planet, sampai meteor(kalau ica taunya meteor garden wkwkwk). Oliv punya cita-cita menjadi pakar astronomi, mangkanya setelah lulus SMA nanti dia akan kuliah di Universitas Stanford As. jurusannya pasti astronomi.
Jika kalian berkunjung ke rumah oliv pasti terasa seperti di Planetarium. Di setiap sudut rumahnya ada teleskop dari jenis apapun, dan di kamarnya semua pajangan galaksi dan planet-planet tertata dengan rapi dan indah.
"Makasih icaa" ucap oliv sambil memeluk sahabatnya itu
" ohh iya ca, lo mau gambarin galaksi lagi gak? satu ajaa, ya ya!!" kini oliv menaik turunkan alisnya, tanda agar ica mau membuatkan galaksi untuknya.
Ica memutar bola matanya, ia sebal dengan permintaan sahabat satu-satunya ini, tapi kalau tidak dituruti nanti dia gak punya sahabat lagi.
"Iya tar gue bikinin"ica menuruti kemauan oliv.
"yeyy..."
muahh...
Bibir oliv mendarat dipipi ica
plakk
Yap sentilan mendarat pula dijidat oliv.
------------------------------------------------------
Gimana, suka gak??Jangan lupa vote dan komen??😊🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuas & Kanvas
Teen FictionBercerita tentang, Sang nona kuas yang memberi berjuta warna kepada sang tuan kanvas.