Episode 2

5 0 0
                                    

Lampung, 8 Desember 2010

Setelah menolongku waktu itu, dia tidak terlihat lagi, dan bodohnya aku yang baru menyadari, kenapa aku sampai tidak tau namanya?! Andai waktu bisa terulang, mungkin aku akan meng-iya kan ajakannya itu.

Aku menatap jenuh kelasku, hari ini seperti biasa, guru kami tidak bisa mengaja karena beberapa alasan, entanlah itu benar atau tidak, kami hanya bisa meng-iyakan saja.

Sudah 6 bulan aku mengorek informasi tentangnya, selalu bersikap aneh saat di kantin untuk dapat melihatnya, terkadang malah aku mengajak Zahira untuk jalan jalan keliling sekolah, tetapi selama ini, aku tidak dapat melihatnya kembali.

Terkadang aku merutuki sifat bodohku ini yang tidak dapat bermain cantik, banyak pendapat andai yang aku fikirkan. Hah, rasanya aku memang membutuhkan liburan untuk melepaskan fikiranku dari dia.

Aku berulang kali menghela nafas frustasi, kadang menutup mukaku lalu mengusapnya sepenuh hati, aku tidak tau lagi sudah bagaimana bentuk wajahku kini.

Mungkin Zahira yang mengerti ke frustasian sahabatnya itu, kini menepuk bahuku lalu mengajakku keluar kelas, katanya ia ingin mengajakku ke perpustakaan sekolah.
" kamu itu dew, udah kayak orang kelilit hutang aja, ayok aku ajak kamu ke perpus, disana suasana adem anyem, pasti kamu suka. " Aku hanya mengangguk pasrah saat Zahira menarik lenganku.

Sekolah ku memang termasuk sekolah Favorit di negeri ini, letaknya tepat di Bandar Lampung, untuk dapat bersekolah disini saja kalian harus mempunyai nilai yang bagus, minimalah diatas 85.

Aku bukannya sombong atau gimana, tetapi memang begitu kenyataannya, kalian bisa searching di google kalau ada. Hehehe.

Tidak terasa sekarang aku sudah berada di depan perpustakaan, kata zahira kami harus melepas sepatu kami sebelum masuk perpus, aku memang sudah bersekolah lama disini, tetapi aku sama sekali belum pernah menelusuri ruangan dan fasilitas sekolah yang diberikan, ini pertama kalinya aku memasuki perpus setelah hampir 3 tahun bersekolah disini.

Aku sedikit kedinginan disini, di perpustakaan kami ternyata terdapat 4 buah AC di setiap sisinya. Huh, setidaknya suasana perpus yang tenang ini dapat menaikkan mood ku ini.

Aku menulusuri semua rak rak buku, mencoba mencari buku yang bagus untuk dibaca, sedangkan Zahira sudah tidak terlihat keberadaannya, mungkin ia sedang membaca bukunya.

Semua buku disini menarik, aku terus membaca judulnya, sesekali aku melihat sinopsisnya. Hmm, mungkin komik humor dapat menaikkan mood ku kali ini.

Aku mengambil salah satu komik ber genre humor lalu membawanya ke ruang baca, disini terdapat tempat membaca untuk duduk, maupun lesehan. Aku akhirnya memutuskan untuk lesehan saja, tempatnya seperti ruang bermain anak, lantainya dilapisi karpet tebal dan di tengahya terdapat meja besar untuk membaca, disini juga disediakan permen beserta air mineral.

Huhh, aku mencoba untuk menikmati waktu senggang ini, semenjak kelas 3 aku terus disibukkan dengan berbagai tugas.

Aku mencoba untuk fokus pada komik ini, sesekali aku terkekeh saat membaca hal yang menggelikan. Tidak terasa sudah satu jam aku disini, aku merenggangkan badanku, aku sudah selesai membaca 2 komik hari ini, aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sebelas.

Aku melengokkan kepalaku mencari Zahira, itu dia! Anteng sekali dia membaca bukunya, aku bangkit dari dudukku lalu berjalan kearah Zahira.

" Aku sudah selesai baca komiknya Zah, kamu masih lama? " Zahira mengalihkan pandangannya padaku.

" Hehe, bentar lagi yaa Dew, lagi seru nih. " Katanya, aku mengangguk lalu duduk disampingnya.

Aku mengambil air mineral gelasan lalu meminumnya, suasana yang dingin dan tenang membuatku sedikit merasa mengantuk, aku terus menatap sofa panjang di sudut perpustakaan, rasanya ingin sekali aku tidur disana, hehehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jatuh⬇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang