KeRumah Bella

1.4K 41 8
                                    

    Aku duduk duduk santai di teras rumahku. Angin sepoi sepoi mendinginkan tubuhku yang kepanasan. Hari ini,cuacanya sangat panas.
Triring! Triring!
Aku masuk.
"Dita,ini telepon dari Bella." ujar mama memberikan telepon rumah ke aku. Tadi mama mengangkat duluan karena kaget.

"Halo Dita." sapa orang di seberang sana. Yaitu Bella,sahabat aku.
"Ada apa,Bel?" tanyaku.
"Hari ini kan,ulang tahunku. Kata mami aku,aku boleh ngundang kamu. Kecuali semua orang," jelas Bella.
"Kenapa orang lain gak boleh?"
"Gak tau tuh,mami. Mami kan,orang nya suka khawatir,"
"Oh,ya udah. Nanti,aku kerumah mu. Udah dulu,ya."
"Oke."

    Tak!
Telepon pun diletakkan di tempatnya lagi.
"Apa katanya?" tanya mama.
"Aku disuruh ke rumahnya karena dia ulang tahun. Hanya aku yang diundang," jelas ku. Mama hanya mengangguk. Aku pergi ke kamarku dan mencari baju yang cocok. Aku memakai dress berwarna biru muda dan sepatu berwarna biru laut.

    Tak lupa,aku membawa kado berisi buku Dairy yang Bella ingin kan. Ya,waktu Bella kerumah ku, dia pernah bilang,kalau dia menginginkan Diary tersebut. Akhirnya,aku pun memberinya itu. Sehabis itu,aku membawa nasi goreng sisa sarapan tadi pagi. Ya,untuk jaga jaga.

    "Mama! Aku berangkat dulu,ya?" sahutku.
"Oke. Hati hati dijalan ya,sayang," ucap mama. Aku pun berjalan ke depan gang untuk menunggu angkot(angkutan umum). Dalam sekejap,angkot sudah ada dihadapanku. Segera,aku masuk.
"Pak. Ke gang Vietnam ya." ujarku. Angkot pun jalan. Ya,disini,nama gangnya itu nama nama negara.

    Ckiit!
Angkot berhenti di depan gang Vietnam. Aku pun membayar angkotnya lalu turun.
"Hmm...rumah Bella nomornya berapa,ya? Kalo enggak salah 35," gumamku dalam hati. Aku pun berjalan di perumahan gang Vietnam. Rumah Bella di dekat persawahan.

    Seingatku,rumah Bella itu nomor 35. Rumahnya warna hijau. Sampai di ujung rumah,tampak rumah berwarna hijau bertuliskan '35'. Aku pun mengetuk pintunya. Sebelum mengetuk,pintu sudah dibuka.
"Akhirnya kamu datang." ucap Bella.
"Tau dari mana?" tanyaku heran.
"Dari jendela kamarku," jawab nya. "Ayo,masuk!"

    Aku pun masuk. Di dalam rumahnya,hanya ada dia. Maminya sedang pergi ke toko yang tak jauh dari sini.
"Ini,kado untuk mu, Bella." ucapku sambil menyodorkan kado yang sudah aku persiapkan jauh jauh hari.
"Hahaha...makasih. Keluar,yuk." ajak Bella. Aku pun ikut dengannya sambil membawa nasi goreng ku.

    Di tengah jalan,aku melihat ibu yang sudah tua. Seperti berumur lima tahunan. Ibu itu terlihat kelaparan. Segera,aku memberikan nasi gorengku.
"Bu,makan saja nasi goreng saya." ujarku.
"Tidak usah,nak." ucap ibu itu.
"Tak apa,bu. Terimalah." kataku. Ibu itu menerimanya dan memakannya. Setelah memakan nasi goreng,ibu itu berterima kasih.

   Bella mengajakku pulang. Di rumah Bella,aku makan siang di rumahnya. Lalu,aku pulang ke rumah menaiki angkot lagi. Sampai di rumah,aku kepikiran.
"Sejak kapan aku punya bakat berbagi,ya?" gumamku. Setahuku,aku itu enggak suka berbagi dengan orang lain. Berkat nasi goreng,aku menjadi suka berbagi.

Berbagi itu indah...

Nasi Goreng Kebaikan{KKPK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang