#part2

51 3 0
                                    

Oke, jadi aku dan Mugy adalah teman satu organisasi kampus, kebetulan kami akan mengadakan acara dan terpilihlah kami berdua sebagai seksi acara. Dan sebenarnya Mugy adalah mantan gebetanku dulu waktu masih SMA, itu sebabnya sampai sekarang kami masih menggunakan "aku-kamu" saat sedang ngobrol. Jadi cuma mantan gebetan? Hahaha, iya!

Sewaktu SMA, aku tidak punya teman sama sekali, aku sering menyendiri di kelas saat jam istirahat dan menghabiskan waktu untuk membuat puisi atau menggambar.

Dari kecil aku punya cita-cita menjadi creator comic, karna kesukaanku menggambar beberapa karakter yang sangat ku nikmati sendiri. Di usiaku yang saat ini menginjak 20 tahun, harusnya aku lebih tertarik menulis tentang kisah cinta, remaja ataupun dewasa, tapi nyatanya tidak.

Mugy orang yang pertama kali melihat hasil gambar comic buatanku saat kami masih sama-sama duduk di bangku kelas 2 SMA. Aku ingat betul ekspresi wajahnya, dan apa yang pertama kali dia ucapkan.

"Keren banget, buatan siapa ini? Buatan lo?

"Iya"

Lalu, dengan santainya dia duduk di sebelahku, membuat diriku merasa canggung.

"Kalau karakter ini namanya siapa?"

"Aries"

"Yang ini?"

"Tarius"

"Di ambil dari nama-nama zodiak ya?

"Hehe.. iya"

"Gue foto ya, keren banget ini asli"

Sejak saat itu Mugy seperti mengakrabkan diri denganku dan rasa canggungku semakin berkurang.

Mugy memang laki-laki yang berbeda, dia menyenangkan dan selalu menghormati perempuan. Hal lain yang aku suka darinya adalah ia sangat imajinatif. Maka dari itu, aku selalu nyambung jika ngobrol dengannya. Oya dia juga tipe laki-laki yang mau mendengarkan dan menampung apa saja ceritaku, ia seseorang yang mampu membuat hal yang menurutku tidak mungkin menjadi mungkin. Dia menjadi sumber imajinasiku. Aaah.. mendadak langit-langit kamarku penuh dengan Mugy.

Waktu itu hari Senin, pelajaran kesenian, Pak Uya guru kami membuat kelompok untuk tugas membuat lagu. Aku, Mugy, Adel, Ara, dan Imoy secara kebetulan menjadi teman sekelompok. Dan kami sepakat agar sepulang sekolah pergi ke suatu taman untuk membuat lirik lagu.

"Ayo naik mel" motor Mugy berhenti tepat di depanku

"Gue sama Adel aja, Gy"

"Naik mel!" Wajahnya seperti memaksa

"Tapi gue udah bilang sama Adel kalau mau bareng"

"Deeeeel! Kimel bareng gue, lo sendiri nggak nyasar kan ya"teriaknya pada Adel

"Ya nggaklah, tamannya kan belakang di rumah gue" jawab Adel sambil tertawa

"Tuh denger, ayo naik!"

"Iya" jawabku pasrah

"Kenapa sih lo kaya takut gitu sama gue?" tanya Mugy sambil membelokkan motornya keluar gerbang sekolah

"Gapapa sih, nggak biasa aja"

"Gue nggak ngegigit kok"

"Iya tapi kayanya gue deh yang bentar lagi ngegigit lo"

"Hahhahhaha, kok gitu?"

"Sebenernya gue bukan manusia gy"

"Hah? Trus apa dong? Alien? Monster?"

"Gue ini utusan dari Dewa Zeus" jawabku dengan wajah serius

"Trus lo di utus ke Bumi buat apa?" Tanya Mugy sambil menahan tawa

Mugy&KimelWhere stories live. Discover now