.Dois.

32 5 2
                                    

ヾ(❀╹◡╹)ノ゙

🐼🐼🐼
"Chaaa cepet sarapan jangan dandan mulu lo, gue ada tugas belum selesai ini!!" Teriak Ghavin.

"Iyaaa iih sabar kali, mangkannya ngerjain tugas itu dari sebelum-sebelumnya jangan ngedadak kek gini ribetkan arghh" Gerutu Agatha agak teriak sambil menuruni tangga.

"Lah elo susah bangun mana lama lagi dandannya!" Gerutu Ghavin karna kesal menunggu Agatha turun sejak tadi.

"Eeh udah doong sayang, masih pagi inii. Jangan teriak-teriak kaya di hutan aja" Ucap Clara menengahi.

"Horang dia yang ngeduluin wleeee" Adu Agatha dan mengejek Ghavin dengan meleletkan lidahnya .

"Cepet sarapan nya eeh. Buruan napa"
Geram Ghavin karna Agatha dengan sengaja memperlambat kan tempo kunyahannya.

"Iye berisik lo" Jawab Agatha memelototi Ghavin.

🐼🐼🐼
Mobil milik Ghavin sudah sampai didepan gerbang sekolah Agatah. SMA Pasundan, sekolah yang berada di antara list  sekolah favorit di Bandung.

"Byee, sekolah yang bener jangan ganjen lo " Ujar Ghavin  mencubit hidung Agatha.

"Iiih iyaiya bawel, sakit tau" Jawab Agatha berusaha menyingkirkan lengan Ghavin.

Agatha turun dari mobil itu, Agatha melambaikan tangannya "bye take care".

Agatha melangkahkan kakinya memasuki area sekolah. Pagi ini terlihat lebih ramai didepan gerbang utama, dan sudah bisa di tebak pasti rajia dadakan.

Yumna sahabat Agatha terlihat berdiri diantara kerumunan itu. Setengah merengkuh memegangi kakinya dan sesekali mengelap keringat di keningnya.

"Morn nana" Sapa Agatha menepuk pundak Yumna.

"Holaaa morn Gatha, aduh anjir gue dari subuh ngantri di sini kaga masuk-masuk, mana pegel banget lagi ni kaki" Gerutu Yumna seperti orang yang teraniaya.

"Rajia apa emang? Sampe pegel gitu" Tanya Agatha datar.

"Penampilan sama isi tas. Iya sih garibet-ribet amat,  tapi yang di rajia kan 3 angkatan sedang kan osis cuma kelas 12 yang turun tangan. Sisanya kan  patroli." Cemberut Yumna sambil Mengelap keringatnya.

"Huaa astagfirullah!. Mana gue bawa headphone  sennheiser orpheus (HE 1) kesayangan ka Ghavin lagi"  Teriak Agatha Panik .

"Lah terus kenapa emang?" Tanya Yumna dengan mimik muka polos nya.

"Kalo sampe   headphone nya di tahan wakasek bisa bahaya gue, bisa-bisa cimot gue di buang sama ka Ghavin"  Cemas  Agatha ketakutan.

Ketika sedang berbincang sama-sama menghkawatirkan apapun yang akan di rajia, tiba-tiba ada yang teriak memanggil Agatha dan Yumna.

"Eeh itu lo yang berdua sini" Panggil salah satu kaka kelas osis kepada Agatha dan Yumna.

"Eeh iya kak" Balas Yumna ramah.

"Tas nya taro di atas meja" Titah kaka kelas itu.

Agatha dan Yumna mengikuti apa yang di suruh osis itu. Mereka meletakan tasnya dengan harap-harap cemas.

Agatha menatap nanar tas milik nya. Pikirannya melayang, memikirkan bagaimana dia berbicara mengenain headphone itu kepada Ghavin.

"Nina lo bantu aldev nyimpen barang-barang rajiaan biar itu sama gue" suara  itu menghampiri meraka, itu berasal dari Giovano mateo. Wakil ketua osis yang sangat perfect dimata guru-guru.
Dia memeriksa tas milik Yumna terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeprivationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang