[#2] Make New Friends

229 22 1
                                    

Note: sudut pandang (POV) bisa berubah di setiap bab.

Jia sudah tidak ada muka untuk kembali ke kelas. Ia masih sangat malu dengan kejadian tadi. Di hari pertama sekolah menengah atas ia malah membuat impresi yang buruk. Lebih baik melakukan kesalahan dari pada melakukan hal yang memalukan.

Jadi, Jia memutuskan untuk menunggu bel istirahat di toilet dari pada ke kantin. Ini akan terdengar aneh, tapi dari pada menambah kesan buruk padanya di hari pertama. Tidak bagus jika ia ketahuan guru dan menjadi bahan gosipan karena ada murid tahun pertama membolos ke kantin pada masa orientasi.

Karena bosan Jia mulai bersenandung. Mulutnya menyenandungkan lagu dari girlband favoritnya, Me Gustas Tu dari GFRIEND. Hingga tubuhnya mulai ikut bergerak mengikuti irama. Ia menari di depan cermin kamar mandi yang besar.

Tidak berselang lama, seseorang memasuki kamar mandi yang membuat Jia membeku. Mereka bertatap-tatapan melalui cermin. Tidak ada yang bicara diantara mereka berdua. Jia meneguk ludahnya melihat orang itu.

Seorang murid perempuan menatap Jia dengan pandangan aneh. Ia terlihat sangat menawan namun intimidatif. Rambut hitam lurus dengan poni yang menutupi kening wajah rampingnya, juga hidungnya yang tajam. Tatapan matanya tajam dan dingin.

Murid itu kemudian berjalan melewati Jia yang masih mematung lalu memasuki salah satu bilik. Jia menatap kosong cermin di depannya. Ia berpikir bagaimana kalau itu adalah kakak kelas populer tapi tukang buli seperti yang ada di drama-drama remaja. Dan bisa-bisa ia menjadi target bulian juga.

Pintu bilik terbuka. Murid itu berjalan ke depan cermin untuk merapikan ulang poninya. Jia mengatur napasnya dan mencoba menyapa murid itu.

"Halo, kak. Aku Jia. Nam-"

"Karina."

Sedikit tersentak tapi Jia tetap berusaha memecah atmosfer aneh yang berada di antara mereka. "Saya minta maaf soal tadi, kak," ucap Jia gugup. Karina yang sadar akan gerak-gerik Jia hanya tertawa kecil lalu berjalan mendekatinya. Karina mengulurkan tangannya.

"Suara lo tadi bagus, kok," ucapnya. Jia hanya menatap Karina dalam diam sambil menerima uluran tangannya.

Keheningan kembali terjadi tapi beruntungnya bel istirahat telah berbunyi. Suara sepatu yang beradu dengan lantai terdengar berbondong-bondong menuju kafetaria. Jia segera meminta izin untuk terlebih dulu pergi ke kantin.

"Sampe ketemu lagi!" Seru Karina.

***

Setelah mengantri beberapa saat, Jia akhirnya mendapat seporsi nasi goreng kimchi, japchae, sekotak susu coklat, dan kukis. Ia berjalan menyusuri meja-meja yang  sudah penuh dan pada akhirnya menemukan meja kosong di pojok kantin.

Makanan mengalihkan antensi Jia. Tidak dipedulikannya lingkungan sekitar yang ramai. Saking asiknya ia makan, sehingga tidak sadar jika seseorang sudah duduk di hadapannya.

"Permisi, boleh ikut makan di sini?"

Mendengar suara itu, Jia segera mengangkat kepala dan mendapati seorang murid laki-laki bermata kucing. "Eh, boleh."

"Lo murid baru juga, kan? Kelas apa?" tanya murid laki-laki itu sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kelas 1-4. Kalo lo?"

"Kelas 1-1."

"Pasti lo pinter, ya." Murid laki-laki itu hanya tertawa.

"Ah, ngga juga. Itu cuma keberuntungan. Gue liat di ramalan zodiak. Lo percaya kek gitu nggak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENVIOUS [NA JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang