Seorang gadis yang memiliki paras cantik sedang duduk di kursi Taman. Ia sangat rindu sekali dengan taman ini.
Semenjak ia ikut papa dan mamanya ke Surabaya ia tidak pernah ke Bandung. Dan ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kakinya ke taman ini semenjak ia pulang dari Surabaya.
Tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahunya. Betapa terkejutnya ia melihat pria yang menepuk bahunya tadi.
"Auris" sapa pria tersebut dengan nada terkejut.
"Raefal"
Mereka pun berpelukan. Rindu. Itulah kata yang mendefinisikan suasana hati mereka sekarang. Auris dan Raefal sudah bersahabatan sejak SD. Mereka juga selalu bersama-sama jika kemana-mana. Walaupun sifat mereka berbeda tetapi mereka saling melengkapi.
"Gue Kangen banget sama lo Ris"
"Gue juga Fal. Maaf, dulu gue nggak ngasih tau lo dulu kalau gue bakal pindah ke Surabaya" ucap Auris sambil melepas pelukannya.
"Iya. Gapapa kok Ris. Yang penting sekarang lo udah kembali lagi"
"Gimana kabar lo sama mama dan papa lo sekarang?" tanya Auris.
"Ya seperti yang lo liat sekarang. Kalo papa dan mama gue baik-baik aja"
"Tapi lo kok tadi bisa ada disini?"
"Iya. Tadi gue bosen banget di rumah jadi gue ke taman ini eh gue liat ada perempuan yang lagi duduk dan itu mirip banget sama lo. Pas gue samperin ternyata lo"
"Ternyata lo masih sama kayak dulu ya Fal"
"Sama apanya? Oooohh..... Sama gantengnya ya....... Iya gue akuin kalo gue itu ganteng dari gue lahir" ucapnya dengan penuh kebanggaan.
"Iiidiiihhhh...... Ke-gr an mulu lo. Ya masih sama cerewetnya lah. Malah lebih parah sekarang dari pada yang dulu" celetuk Auris.
"Lo jadi sahabat kok jahat banget sih. Apa salahku ya Tuhan" ucap Raefal dengan dramatis.
"Eh, salah lo banyak ya. Jangan sok dramatis gitu deh. Males gue liat muka lo. Cuman bikin gue mau muntah tau nggk" ucapnya sambil memeragakan orang yang mau muntah.
"Udah ah, males gue. Jadi pengen pulang nih. Pulang yuk" ajak Raefal.
"Yuk"
Mereka pun pulang dengan jalan kaki karena jarak rumah mereka dengan taman lumayan dekat.
Disepanjang perjalanan pulang, mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman Auris saat berada di Surabaya.
"Oh iya Ris"
"Apa? "
"Lo udah dapet sekolahan belum?" tanya Raefal.
"Belum sih. Tapi bokap gue nyaranin sekolah bareng bang Vian aja"
Bang Vian adalah kakak Auris. Biasanya Auris memanggilnya dengan nama Vian padahal nama panggilannya yang asli adalah Melviano/Ano.
"Trus lo mau?"
"Awalnya sih gue nggak mau, tapi kalo nggk sekolah di sekolahannya bang Vian nanti nggak ada yang nganterin. Lo tau sendiri kan bokap sama nyokap gue sibuknya kayak gimana?"
"Betul juga sih. Kebetulan gue juga satu sekolahan sama abang lo"
"Oohh..... ya? Wah bisa berangkat bareng nih" ucap Auris dengan antusias.
"Boleh kok. Btw, ini udah nyampek didepan rumah lo. Kalo gitu gue pulang dulu ya Ris. Byee....."
"Byee..... "
Maaf kalo banyak typo
Ini cerita pertamaku smoga kalian suka ya:)Salam fikaasmaul.
KAMU SEDANG MEMBACA
AuriFal
Non-FictionMenyukai sahabat sendiri adalah hal yang paling ditakuti oleh seorang gadis cantik. Ia takut hal ini terjadi karena dengan begitu persahabatannya akan hancur. Baginya, sahabat adalah segala-galanya. Dengan sahabat ia bisa melakukan apa saja. Lalu j...