Awalnya saya ingin menulis cerita pendek. Di Istana Kekaisaran, pernah hidup seorang selir yang buta. Matanya tidak bisa melihat, sendirian dan kesepian dia tinggal di halaman kecil. Setiap hari, ada seseorang yang datang mengunjunginya. Namun, dia tidak memasuki halaman, juga tidak berbicara dengannya, hanya mengawasinya dari jauh dan kemudian diam-diam tanpa suara dia akan pergi.
Kenapa situasinya menjadi seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sehingga kedua orang ini menjadi seperti ini? Harap diingat, kadang-kadang, ada juga cerita seperti ini.
Perasaan semacam ini sangat damai, sangat murni.
Selir Buta mendapatkan semua yang dia inginkan pada akhirnya. Kaisar juga bisa tinggal di sisi Selir Buta dan mengawasinya selamanya. Benar-benar akhir yang sempurna dan cocok.
Ada waktu, tanpa penglihatan, juga merupakan bentuk kebahagiaan.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xia Niang Niang [End]
Historical FictionPenulis:Xi Ni Status dalam COO:29 Bab (Lengkap) Deskripsi Selir buta tinggal di istana yang dingin. Selir buta memiliki kucing salju putih. Hari demi hari, tahun demi tahun, ia hidup tenang di halaman istana yang dingin. Seolah-olah dia sudah dilupa...