summer time 1

88 4 0
                                    

Ini adalah hari pertama aku menginjakan kaki di pulau ini .pulau yng amat indah ,dikelilingi oleh pasir putih dan lautan biru .orang" menyebutnya pulau shinki,yang artinya para dewa. Masyarakat di pulau ini percaya bahwa tinggal para dewa yang amat bijaksana.penduduk juga mengatakan bahwa dewa dewa itu dihukum untuk tinggal di dunia sampai mereka memperbaiki kesalahan mereka.kesalagannya adalah mereka menampakan wujud asli mereka dihadapan seorang manusia.tapi itulah jadinya mereka akhirnya dihukum untuk menebus kesalahan yang menurutku amat "aneh" cerita selanjutnya mirip kebanyakan dongeng.salah satu di antara dewa dewa itu jatuh cinta kepada manusia,sehingga ia tidak pernah kembali lagi ke surga iapun telah rela meninggalkan segala kemewahan surga demi gadis yng ia cintai.huffttt sama seperti legenda legenda kebanyakan yang sudah pernah aku dengar .

Aku menggeret koperku keluar dari atas kapal pesiar dengan susah payah.pandanganku ku arahkan berkeliling ke seluruh penjuru,mencari seseorang yng telah menyuruku untuk menghabiskan seluruh waktu yang aku miliki untuk pindah dari seoul yang sesak ke pulau shinki ini.dari kejauhan tampak seorang gadis mungil berlari kecil ke arahku sambil mengembangkan seulas senyum.
"Ah aku senang kau datang ke pulau ini kim hara"ucapnya ceria.
"Sesuai dengan permintaanmu."aku memblasanya dengan senyuman lebar
"Oh yeahh aku sudah mencarikan sebuah apartemen sesuai dengan permintaanmu."
"Trimss yuri aku tau kau adalah temen terbaik yang paling pengertian.
"Kau selalu berkata seperti itu,"ucapnya dengan nada kesal yang dibuat buat."pokoknya untuk jasaku kali ini tidak geratis."
"Baiklah aku akan mentraktirmu semua yang kau mau,"kataku akhirnya.
Seketika mata gadis mungil itu berbinar "benarkah?".
Aku memasang wajah pura pura menimbang.
"Haraa,yang benar....kau benar benar akan mentraktirku kan?"rengeknya.
Aku tersenyum lebar sambil mengangguk.
"Waw...yeah!!!teriknya.
Aku menahan senyum melihat tingkah laku yuri yang masih kekanakan.kemudian pandanganku mengarah ke arah lain.ke arah sisi yang seharusnya tidak aku lihat.pada saat itulah aku melihat pemuda itu. Seorang pemuda yang amat tampan seperti seorang dewa dari surga. Ia memakai pakaian seperti seorang tuan muda dari bangsawan yang kaya raya. Ia berjalan amat terburu diikuti oleh dua pengawal di kanan-kirinya yang selalu siap menerima setiap perintah yang akan diberikan oleh pemuda itu.

Entah mengapa tiba tiba aku merasa seluruh pikiranku terasa amat kosong sehingga aku tidak mampu memahami setiap celotehan bahagia yang dilontarkan oleh gadis disebelahku. Diriku seakan terhipnotis oleh pumuda itu. Ketika ia melintas tepat didepanku,aku amat yakin bahwa ia melirik ke arah kami dari ujung ujung bulu matanya yang panjang.

Setelah sampai diapartemen
"Barang barangmu banyak sekali,"komentar yuri"dan kenapa sebagian besar dari isi koper ini adalah buku dan beberapa coretan tangan yang berisi..."dia membaca beberapa hangul yang tertulis diatasnya"....puisi?"
"Kau lupa dengan profesiku?"tanyaku
"Yaampun....ahahahhh maaf aku lupa kalau teman baikku ini sekarang sudah menjadi seorang penulis terkenal yang sedang populer."dia membaca beberapa bait puisi yang sudah aku buat."kenapa isinya terkesan dingin?"tambahnya.

Mulutku terkunci rapar untuk beberapa saat. Pikiranku teringat dengan kedua orang tuaku yang amat membenci mimpi yang sudah aku jalani ini. Mereka berdua selalu berusaha mengarahkanku pada bidang lain yang merupakan mimpi mereka. Juga saat detik detik sebelum mereka pergi dari dunia ini.mereka seakan meninggalkanku dalam tidur panjang yang tidak tenang.aku tidak bisa mengatakan semua ini pada yuri.
"Haraa...?"panggil yuri pelan"emm..kalau itu rahasia aku tidak memaksa.
"Begituh?"ucapku
"Haraa..?"nadanya kini diliputi tanda tanya yang sangat jelas.aku memilih untuk tidak menjawabnya.

Setelah selesai makan
"Aaaa.....kenyang sekali."
  "Kau sudah habiskan tiga mangkok..ckckkck,selera makanmu tidak terlihat dari ukuran tubuhmu..?"komentarku.
"Ahh kau jangan ikut ikutan jun yang selalu mengomentari selera makanku ini,"komentarnya dengan wajah kesal
"Ok,maafkan aku,aku hanya bercanda,"kataku.

Kami sedang berjalan pulang dari tempat ramyun yang baru saja kami datangi.menyenangkan sekali di tempat ini.semua penduduknya benar benar ramah.mungkin ini yang menjadi salah satu ciri khas pulau shinki yang diartikan sebagai pulau dewa.

Kami menyusuri pantai pasir putih.suara deburan ombak menjadi latar belakang dari suasana yang tenang ini.langkahku yang semula berjalan riang langsung terhenti.pandanganku mengarah pada bangunan megah yang terletak tidak jauh dari bibir pantai.bangunan yang mirip seperti mansion.tanpa sadar mulutku langsung terbuka,dan semua pertanyaan keluar tanpa bisa aku kendalikan sebelumnya.
"Yuri,bangunan apa itu?"
Yuri memperhatikan bangunan yang aku maksud lalu ikut memandangi bangunan itu.
"Oh..itu kediaman keluarga kim jung yung,keluarga bangsawan yang tinggal di pulau ini sekaligus keluarga terkaya yang pernah ada di sini," "mereka mempunyai seorang putra tungal satu satunya pewaris dari seluruh kekayaan keluarga kim jung yung aku belum pernah melihatnya,namun menurut burung laki laki itu sangat tampan.entah kenapa jantungku berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya.padahal aku tidak tahu siapa putra keluarga kim jung yung itu.
"Kau tahu namanya?"tanyaku.
"Aku tidak tahu"jawab yuri."lagian aku tidak peduli dengannya." "Bukankah itu hal yang tidak penting ya kan?" "Ahh sudahlah untuk apa membicarakan keluarga itu.benar benar tidak berguna."

Bulan agustus pun tiba

yeah hari ini bulan agustus.itu artinya aku harus menyerahkan beberapa cerpen yang aku buat kepada editorku di seoul.editorku juga pasti akan mencari cariku terus jika aku tidak menyerahkan tulisanku secepatnya.seungmin adalah laki laki yang seperti nenek nenek dia editorku.

Tidak beberapa lama akupun menemukan sebuah tempat yang aku yakin itu adalah kantor pos."shinkis post".
Akupun mendengar obrolan dari beberapa gadis yang berada di sebelahku.
"Kau tahu tidak,pulau kita akan kedatangan artis terkenal dari seoul,"
"Ah..kau benar!sembilan penyanyi itu memang seperti malaikat."
"Yeahh suara mereka benar benar seperti suara malaikat"
"Bukan hanya suara mereka yang seperti malaikat wajah mereka pun ahj...ah...benar benar seperti pangeran.

Aku langsung masuk ke kantor pos dan menyerahkan amplop pada petugas yang sedang bertugas di sana.
"Terimah kasih ucapanku."

"Akhirnya aku mendapat majalahnya!"seru gadis disebelahku

Mereka masih di sana batinku tak percaya dan mereka dari tadi masih membicarakan penyanyi itu??aku menggeleng kepala sambil berlalu"benar benar bodoh desahku.

Aku tidak habis fikir.kenapa kebanyakan orang rela menghabiskan banyak uang dan waktu mereka hanya untuk mengejar idola yang mereka puja.padahal idola mereka itu belum tentu akan membalas perasaan mereka sebanding dengan apa yang diberikan pada fensnya.

Aku menoleh pada dua gadis yang masih sibuk dengan majalah yang baru saja mereka dapatkan.

   -the sedness winter in korea-

Sampai sini dulu yah guys ntar gw lanjutin lagi pay pay

😊to be continued

Moga kalian suka yah😅

Votenya jangan lupa koment juga boleh kok☺

   Thanks for reading💕

Karisma muhamad

the sadness winter in koreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang