8

13 1 0
                                    


Kringg Kringgg

Bel tanda pulang sekolah berbunyi , seluruh siswa siswi yang berada di kelas 10 IPS 1 bernafas lega karena berakhirnya pelajaran yang sangat membosankan menurut mereka di tambah guru yang killernya minta ampun. Guru itu berjalan keluar kelas tanpa ada kata sedikitpun.

"Ihh belum aja gua colok matanya" teriak Kerrel.

"Colok aja rel , biar tau rasa tuh guru" sahut Caca.

"Kualat lu Rel" ucap Umam.

Suasana ricuh terjadi di kelas 10 IPS 1 padahal sudah bel pulang tetapi mereka masih menahan rasa sebal terhadap guru mereka itu mereka mengeluarkan segala unek - uneknya.

"Sumpah ya katanya dia guru baru , tapi gayanya ih ngeselin banget" ucap Intan.

"Belum di tatar sama guru senior gitu jadi belagak gitu"

Riska hanya tersenyum mendengar celotehan teman - temannya itu , sedikit demi sedikit akhirnya mereka pergi meninggalkan kelas.

"Ayo jadikan , ke cafe depan?" Tanya Kaleya.

Riska yang sedang memainkan HPnya menoleh ke arah Kaleya.
"Eh ayo Ya , sekarang aja" jawab Riska sambil menarik tangan Kaleya dan Caca.

Kaleya tersenyum tetapi tidak dengan Caca dia menatap Kaleya sebal.
"Ga usah senyum - senyum lo" ucap Caca.

"Ca ngga boleh kaya gitu" ucap Riska sambil merangkul pundak Caca.

Mereka berjalan di koridor yang sudah sepi , pasalnya bel pulanh sekolah dari tadi jadi hanya sedikir saja siswa siswi yang masih terlihat di sekolah.

"Ra" teriak seseorang dari arah belakang.

Riska menengok ke arah belakang dan menemukan Gian yang sedang menenteng sebelah sepatu Riska.

Riska melihat ke arah bawah lalu dia menepuk jidatnya
"Kok gua lupa si kalau masih make sendal"

Gian menghampiri Riska lalu melempar sepatunya dan mengenai muka Riska.
"Ups sorry , sengaja" ucap Gian langsung pergi berlari menuju parkiran.

Riska menahan amarahnya dia menatap Gian yang sedang berlari dengan tatapan tajamnya. Caca menutup telingannya karena dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Gian Radipta.... , gua sumpahin jatoh ke selokan lo" teriak Riska.

Kaleya meringis sambil memegang telingannya pasalnya dia berdiri di samping Riska.

"Udah ayo Ra , ntar kesorean" ajak Caca.

Riska memasukkan sepatunya ke dalan tas nya , dia berjalan sambil mengumpat karena ulah Gian.

Kring..

Suara lonceng pintu cafe berbunyi karena Riska mendorong pintu itu.
Dia berjalan ke arah bagian pojok untuk di tempati oleh mereka bertiga , ya Riska sering ke tempat ini sehabis pulang sekolah ataupun sebelum Riska sekolah di Hadi Jaya , Riska sudah mengetahui tempat ini , ini tempat favorit Riska.

"Ka Rani" panggil Riska.

"Hay Riska udah lama ga kesini , kalian mau pesan apa?" Tanya Rani

"Riska kaya biasa aja kak , kalau kalian apa?" Tanya Riska ke Kaleya dan Caca.

"Gua capucinno latte aja" jawab Caca.

"Hm aku milkshake coklat aja sama chesse cake" jawab Kaleya.

"Oke ditunggu ya" jawab Rani sambil pergi meninggalkan mereka.

"Kamu sering kesini ya?" Tanya Kaleya ke Riska.

Riska menganggukkan kepalanya
"Tapi belakangan ini jarang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIERRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang