part 01

41.4K 776 20
                                    

Motor sport berwarna hitam memasuki halaman parkiran SMA Brilian. Seorang laki-laki yang mengendarai motor tersebut memakai hoddie berwarna merah maroon. Ia turun dari motornya, dan melepas helmnya yang sedari tadi melindungi kepalanya.

Lak-laki itu ialah Danial Rakasa Hilbert. Ia memiliki sifat yang cool, hidung mancung, rahang tegas, alis tebal dan juga tinggi. Semua orang tidak tahu apa yang menimpa Danial pada masa lalu, sehingga mengharuskannya menjadi sosok yang dingin. Kecuali, kedua sahabatnya.

Danial berjalan dengan begitu santai dan datar. Ia tidak memperdulikan keadaan sekitar yang sudah ramai karena kedatangannya.

"Astaga! Danial ganteng banget,"

"Danial jadi pacar gue ya."

"Danial, I Love You."

Begitulah teriakan-teriakan di pagi hari yang Danial dengar. Ia seakan sudah terbiasa menghadapi para fansnya yang sangat berlebihan itu.

Langkah Danial terhenti karena ada yang memanggil namanya dengan begitu keras. Ia menengok kearah belakang dan menemukan kedua sahabatnya yang sedang menghampirinya.

"Woi, Dan. Bolos, yuk."ajak Reiki dengan polosnya.

Reiki Savian Altezza dan Kenzo Julian. Mereka berdua adalah sahabat Danial, sejak mereka masih SD. Mereka orang yang mengetahui masalah yang menimpa Danial. Mereka juga yang terus mensuport Danial ketika ia merasa jatuh. Reiki yang memiliki sifat humoris, tetapi sayangnya ia playboy. Sedangkan Kenzo, ia memiliki sifat yang sama seperti Reiki tetapi Kenzo lebih kalem.

"Gak."jawab singkat Danial.

Kenzo pun lantas memukul kepala Reiki dengan cukup keras. Supaya otak Reiki sedikit agak waras.

"Lo tuh, insyaf coba. Bolos mulu yang ada di pikiran lo."celetuk Kenzo dengan nada yang sok bijak.

"Kampret! Sok suci, lo."ucap Reiki.

"Gue Kenzo, bukan Suci,"

"Segimana mulut monyong lo aja."akhir Reiki dengan begitu kesal. Sedangkan Kenzo hanya terkekeh geli melihatnya.

Danial hanya diam memperhatikan kedua sahabatnya yang sedang ribut itu. Seakan sudah menjadi kebiasaan Kenzo dan Reiki untuk saling ribut. Seperti kucing dengan anjing.

"Berisik."ucap Danial. Seakan sebagai pelet, mereka berdua langsung bungkam ketika Danial mengatakan satu kata itu.

Danial langsung berjalan menuju kelasnya yang berada di XI IPS 3. Kenzo dan Reiki pun langsung mengikuti arah Danial dari belakang, karena mereka harus cepat-cepat menuju kelas untuk mengerjakan tugas yang semalam belum terselesaikan. Sedangkan Danial, ingin kembali tidur karena waktu malam ia begadang, untuk mengerjakan PRnya.

Mereka bertiga jalan beriringan sambil sesekali Reiki membuat candaan lucu agar tidak terlalu bosan menuju kelasnya. Kelas sebelas berada di lantai atas. Sehingga untuk sampai ke kelasnya membutuhkan waktu sepuluh menit dari parkiran.

Langkah mereka terhenti, karena Reiki tiba-tiba merentangkan tangannya untuk membuat langkah Danial dan Kenzo berhenti. Karena posisi Reiki berada di tengah-tengah mereka.

"Apaan sih lo,"ucap Kenzo yang sangat kesal karena menghambat jalan mereka menuju kelas.

Reiki hanya cengengesan menanggapi ucapan Kenzo.

"Orang ganteng mau beraksi dulu kawan."jawab Reiki dengan percaya dirinya.

"Hai, cantik."goda Reiki sambil mengedipkan sebelah matanya.

Danial (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang