Chapter Eight

118 12 7
                                    

[Jeon Jungkook pov]




Aku duduk di sebuah meja yang berada di hujung cafe universiti sambil menghirup coffe milikku.Pemikiranku masih tertumpu kepada perempuan itu tadi.



"Siapa perempuan tu ? K-kenapa loket tu ada pada dia?"   Bisik jungkook dalam hatinya.








"Oh! Aigoo! Kat sini rupanya! Omo! Rindu aku tak pompuan? Hum?"





Suara nyaring dari seorang gadis bergema di dalam cafeteria tersebut menyebabkan penuntut universiti  yang berada di dalam cafe tersebut menoleh memandang ke arah suara tersebut.




Jeon jungkook memalingkan wajahnya mencari punca suara tersebut.




"Eo? Apa dia buat kat situ?"







.
.
.
.
.
.
.
.
.


[Cha Chaerin pov]




Pap.



Sepasang tangan meletakkan pen berwarna biru di atas meja milikku.



"Your pen right? "


Suara serak basah seorang lelaki menghentikan acaraku untuk mengcopy ori nota milik haseul.


Aku mengalihkan pandangan ke arah suara tersebut dan mataku tertumpu ke arah wajah kacak milik Jeon jungkook yang sedang memandang wajahku dengan iris berwarna coklat hazel  miliknya.



"O-o-orkk~ m-majaeyo, n-ni pen s-saya."



"Weh! Asal aku gagap ni biba!"    makiku di dalam hati apabila lidahku gagal memberikan kerjasama yang baik ketika ni.


"pen kau jatuh tadi."   Jungkook berkata sambil matanya tidak lepas dari memandang anak mata milikku.



"O-oh!?! Ye? Ha~ T-terima Kasih!" 



Jungkook menghadiahkan senyuman  miliknya kepadaku sebelum mata hazel miliknya jatuh pada leherku, mungkin untuk mencari namecard milikku.


Tetapi dengan serta merta senyuman manis itu lesap dari wajahnya.

Dapatku lihat dahinya sedikit berkerut.Aku menggerakkan jariku untuk menyentuh leherku yang tersarung dengan seutas rantai pemberian haelmoni kepadaku.

[OG] THE SEVEN DEVILS [BTS] Where stories live. Discover now