Entah benar atau salah dengan kediaman ku itu
Setelah lama aku diam
Aku mulai terbiasa dengan adanya ibu tiri
Aku tak pernah bedakan antara ibu tiri dan kandung mereka semua samaGaada lagi ejekan hanya ada pertanyaan
Setiap orang dimanapun kapanpun kalo ketemu aku mereka tanyakan
"ibu tirimu itu baik ta gak pernah marah"
Semua pertanyaan itu, dulunya selalu aku jawab " baik sangat baik "
Loh kok dulu ? Emang sekarang gak baik?
(baca aja dulu nanti juga ada lanjutan ceritanya)
Semakin aku besar aku semakin kehilangan waktu dan kasih sayang ayahku perlahan
Kita semakin jarang bertemu
Gimana gak !Pagi aku berangkat sekolah
Mereka kerja sampai malam
Kita hanya ketemu kalo aku mau tidur"loh ketemu hanya mau tidur ? Trus makannya kamu gimana?"
"yah setiap aku pulang sekolah , ayah selalu meninggalkan uang diatas tv , untuk aku beli makan "
Karna mulai kecil terbiasa begitu sampai sekarang aku jarang ketemu mereka meskipun serumah !
Lama" aku sudah Tak butuh kasih sayang atau waktu mereka lagi
Yang kubutuhkan hanya uang, uang , uang , dari ayah saja ,karna dengan adanya uang setidaknya penghilang jenuh , aku bisa lampiaskan bosan dengan beli ini beli itu
Lambat laun aku sangat , sangat , SANGAT bosen dengan hidup ku seperti ini
Aku butuh teman yang selalu ada mulai pagi , siang , sore , malam .bahkan serumah kalo bisa
Aku butuh teman
Aku butuh teman
Aku butuh temanAku merasa hidupku bener, bener , bener sendiri tanpa orang tua , teman , saudara
Tapi masih ada Allah untuk pelindungku, penenang hatiku MasyaAllah ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Tidak Pantas Bahagia?
KurzgeschichtenSemua Yang Ada Di Dalam Cerita Ini Kisah Nyata Tentang Kehidupan Ku Yang Kurang Beruntung Mulai Dari Jadi anak Broken Home