#Coffee

31.5K 147 4
                                    

Suasana damai di pagi hari yang menyambut para pengunjung kafe kecil dengan nuansa dinding kayu Sederhana dan sebagai pokok harum khas kopi yang menemani pengunjung kafe.

Kedamaian yang menemani sebagian pengunjung seketika rusak dengan beberapa keributan yang dibuat oleh tiga remaja yang sedang bercanda ria memasuki kafe yang bernuansa kayu itu.

Bukankah ini masih pagi? Ada apa dengan seragam meraka? Apa mereka bolos sekolah? Dan beberapa pertanyaan lain dibenak para pengunjung lainnya yang melihat ketiga gadis dengan seragam sekolah yang benar-benar Tak pantas untuk di sebut anak sekolahan.

"Eh Far, Yang waktu itu lo bilang masih berlaku kgk?" Nadin, Salah satu dari ketiga gadis itu bertanya Saat bokong indah miliknya sudah bertengger nyaman di kursi kayu kafe yang mereka masuki.

"Yang Mana? Ouh,Iya-iya! Masih banget malah, Kenapa? Jangan bilang..?" Farah, yang juga Salah satunya dari ketiga gadis itu yang menjadi sasaran pertanyaan Nadin.

"Iyanih, Gw lagi butuh astaga!"

"Gakpp sih, tapi Kalo buat lo biar Kita cari Sendiri aja gimana? Biar lebih mantep!"

"Kalian ngomongin apaan sih? Daritadi gw gk nyambung" Lani, Salah satu dari mereka yang tengah duduk di kursi kayu dengan meja bundar kecil yang berada ditengah mereka. Lani adalah yang termuda dari kedua sahabatnya.

"Eh? Gk, gk ada. Udh mending Kita pesen aja deh minumannya," Tangkas Farah cepat Dan menyerahkan buku menu di hadapan Lani yang masih bergeming di tempat menatap kedua sahabatnya itu penuh selidik.

Lani menghentikan tatapan nya Dan beralih Ke menu yang berada di tanganya. "Gw Hot dark chocolate"

"Gk biasanya, lo gk mesen Milk shake?"

"Gk mood"

"Ouh oke, Kalo gw Ice blend coffee aja" Nadin menutup buku menu Dan menghela nafas Lalu mengangkat sebelah tangan kanan nya untuk memanggil Seorang pelayan agar mencatat pesanan yang mereka pesan. "Oh iya, Far Lo apaan?" Nadin menoleh kearah Farah setelah Salah satu pelayan datang Dan menyambut dengan ramah.

"Latte macchiato"

Pelayan itu kembali mengundurkan diri setelah semua pesanan telah dicatat.

"Lan"

"Hm?" Lani hanya sekadar menjawab tanpa menoleh dari ponsel pintarnya.

"Yaelah, Lo Mah gk Asik! Jangan marah dong.." Nadin menampilkan puppy eyes andalannya.

"Jijik tolol! Lagi pula Siapa yang marah?"

"Ah, Lo Mah gitu.!"

Lani mengangkatkan sebelah Alis nya.

"Gw Mau jual keperawanan gw, Puas lo?"

Lani tidak menampilkan wajah terkejut nya melainkan tatapan dingin yang mengitimidasikan dan wajah datar triplek miliknya.

Sementara pelayan yang mengantar pesanan mereka yang berada beberapa langkah dari Meja mereka menganga lebar dengan mata yang menganga Tak kalah lebarnya.
Hampir saja nampan yang dibawanya oleng, jika suara Farah Tak membuyarkan pikirannya yang mulai liar.

"Gila lo Nad!" Farah mendaratkan punggung tangannya di kening mulus milik Nadin dengan indah sehingga menimbulkan suara tamparan keras Dan meninggalkan bekas kemerahan disana.

"Fuck! Sakit Goblok!"

"Lo Goblok, Gw pinter"

"Lo goblok Anjing!"

"Lah?! Kok Lo ngegas Anjing!"

"Bodo sat!"

Lani yang sedari Tadi terdiam menikmati acara adu mulut milik kedua sahabatnya yang ditemani minuman Panas nya kini tertawa terbahak-bahak Tak sanggup melihat kekonyolan kedua sahabat yang berada di hadapannya.

Kedua insan yang sebelumnya saling adu mulut terhenti ketika melihat 'si kecil' kesayangan mereka tertawa lepas seperti ini.

Entah kenapa hati mereka berdua seketika adem-ayem Dan tersenyum bahagia menyaksikannya.

Lani yang masih belum meredakan tawanya, menunjuk kearah kedua sahabatnya dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang perutnya yang kini terasa sakit akibat tertawa Terlalu keras seperti ini, Tak heran Hampir seluruh sepasang mata yang berada di kafe tersebut memperhatikan mereka bertiga sedari Tadi.

"Lo berdua Goblok nya sm aja Bngsd!" Lani benar-benar Tak dapat menghentikan tawanya sampai air bening itu keluar dari ujung ekor matanya, Dan sesekali mengusapnya.

"Yegh si bocil malah ketawa" Kesal Farah.

"Sumpah! Lo berdua bikin gw Ngakak abis!" Lani menarik nafas panjangnya Dan mulai mengontrol dirinya untuk kembali normal.

"Lo udh GK marah kan?" Nadin yang sempat ragu, mulai memastikannya lagi kepada Lani agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Kan gw udah bilang 'gw gk marah' Lo Batu banget Dah jadi setan!" Ketus Lani.

"Bngsd lo! Dasar kecil!"

"Tapi lo beneran? Gk takut nyesel?" Tanya Lani.

"Gktau nih, tapi gw butuh duit Lan,"

"Ya gw gk ngelarang sih. Itu hak lo, jadi gw cuman Mau ngingetin lo aja biar gk nyesel Nanti" Lalu Lani menyesap coklat panasnya setengah gelas.

"Iyaiya"

"Tapi kayanya gw perlu cek sebentar deh," Farah mulai mendekatkan dirinya dengan Nadin Dan mengamati tubuh Nadin dari ujung kepala sampai kaki.

"Apaan?"

"Sempurna."
"Tapi ada yang Kurang.."

"Wanjirr!! Gw udah di lecehin si babi duluan!" Nadin terjingkat dan sontak berteriak disela tangan Farah terulur meremas kedua dada besar milik Nadin.

"Ralat*gk gede-gede amat toket lo Nad! Masih gedean gw tuh!" Tangan Farah kini beralih memainkan kedua buntalan dada miliknya sendiri tanpa ragu. Kalau kalian masih ingat dimana mereka Sekarang, mungkin urat malu mereka benar-benar sudah putus.

"Bngsd! Tapi kan gw gk tepoz-tepoz amat kayak si kecil," Nadin yang tidak terima menunjuk dada milik Lani menggunakan dagunya untuk membandingkannya.

"Bukan Temen gw sumpah!" Lani menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya Dan menggeleng frustasi.

○○○

Gimana?
So, gw masih amatiran jadi yah maklumin ajayakann
Gw bikin ini cmn sekedar iseng dan ga niat, jadi Maap aja kalo slow update dan sapa tau aja cerita ini berhenti di tengah jalan? Hehe gw gatau jga

Jadi gw gak minta banyak, cmn mau dihargain aja sedikit bisa kan? Makasih♥️

Bitch Forever✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang