#Mahkota

6.6K 52 56
                                    

"Bu Guru pernah bilang kalo Lani harus jaga mahkota milik Lani, itu maksudnya apa, Mah?"

Gadis kecil dengan seragam putih-merah nya yang terkena sedikit noda coklat Ice cream membuat wanita yang disampingnya terkekeh sambil berdecak sedikit kecewa.

"Yang bener dulu dong makan eskrim nya, belepotan nih," decak wanita itu sambil mengusap wajah putrinya dan membersihkan sedikit noda pada pakaian putih milik putrinya dengan tissue basah. "Kalo menurut Lani, Mahkota itu apa?" Tanyanya dengan lembut.

"Ihh Mamah jawab dulu dong pertanyaan Lani-!" Omel Lani tidak suka karena tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya.

"Coba jawab dulu pertanyaan dari Mamah, setelah itu Lani bisa tebak jawaban dari pertanyaan Lani tadi"

"Huh? Mahkota, ya?" Beo Lani, berfikir sejenak sambil sesekali menjilati ice cream favoritnya yang tinggal setengah bagian. "Mahkota itu kayak bando, Mah. Berbi Lani pakai mahkota," Jawab Lani setelah menimang ragu.

"Nah, Kenapa berbi Lani pakai Mahkota?"

"Berbi Lani kan seorang Ratu! Jadi harus pakai mahkota dong mah! Masa gitu aja gatau, huh?" Decak Lani kembali, Lani memanyunkan bibirnya kesal sambil bersidekap dada menatap wanita yang kini tertawa kecil karena kelakuannya.

"Bukan begitu Lani, dengar Mamah. Mahkota merupakan lambang kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, kemakmuran, dan kehidupan setelah kematian bagi pemakainya," Jedanya untuk mengambil nafas dan tersenyum setelah itu, "Jadi Mahkota itu bentuk keistimewaan seorang Ratu yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik sebagai pemimpin sampai Mahkota itu beralih ke tangan seseorang yang nantinya terpilih menjadi penerus Ratu. Dan untuk Lani dan gadis lainnya harus menjaga keistimewaan milik kalian seperti Mahkota, sampai seorang pria yang nantinya menjadi jodoh Lani datang dan membuat anak Mamah yang paling cantik ini dinikahi secara Sah!"

"Dinikahi?? Lani gak mau menikah mahh, Lani mau sama Mamah aja! Mahkota Lani buat Mamah aja! Lani gak mau kasih Mahkota Lani ke cowok! Cowok itu jelek! Gak cantik kayak Mamah!" Rengek Lani sambil bergelayut manja di lengan sang Mamah yang sedikit terkejut.

"Kata siapa cowok itu jelek? Buktinya Ayah kamu ganteng lho! Mamah sampai rela kasih Mahkota Mamah untuk Ayah Lani. Ayah Lani adalah  cowok ter-ganteng dan terbaikk di dunia!" Ucap wanita itu berseri-seri, seakan perkataannya adalah bukti nyata yang benar adanya.

Lani melepaskan lengan sang Mamah dan berkerut kening tidak suka, "IHH MAMAH JANGAN PUJI-PUJI AYAH! LANI CEMBURU TAUUU!!"

.
.
.

"LANIIIIIIIIIII!"

Suara itu sukses membuat Lani mengerjapkan mata, keadaan disekelilingnya kini berubah dari taman yang indah dengan suasana yang romantis kini menjadi sebuah meja bar yang berisikan beberapa botol bir dan musik yang memekakkan telinga.

"Huh?"

"Lo lagi ngelamun apasih? Jangan bilang lagi ngelamun jorok ya lu! Ngaku!" Kesal Nadin karena sedari tadi ocehannya tidak digubris oleh Lani.

Lani menyenderkan punggungnya rileks, "Dih! Yakali!"

"Halah ngeles ajalu! Jadi gimana nih? Setuju gak lu?"

Lani menghela nafas panjang, tentang bagaimana dirinya bisa kembali mengingat ingatannya yang sudah lama bersama wanita yang dicintainya, Lani menyatukan setiap ujung jari kedua tangannya ragu, "Gini ya, kalian kan tau prinsip gw.. Jadi gw gak bisa kalo harus jual keperawanan gw,"

"Sorry ya Lan, tapi gak ada cara lain lagi buat cari duit sebanyak itu. Gw gak maksa, tapi ya kita harus gimana lagi? Anak SMA kan gak di bolehin kerja, ini aja kita legal" Sahut Farah.

Bitch Forever✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang