1 Cewek Lurus

19 2 0
                                    

Tara menatap kepala sekolahnya dengan prihatin. Bapak itu masih saja bicara padahal tidak ada yang mendengarkannya. Kemudia Tara mengalihkan fokus ke kelas X yang berada di samping kanan barisan kelas XI. Tara tersenyum kecil saat melihat salah satu adik kelasnya menganggukkan kepala dengan mata tertutup. Bagaimana bisa dia tertidur ditengah kebisingan dan cuaca terik ini, pikir Tara heran.

Tara melihat kepala sekolahnya lagi, memastikan bahwa bapak itu masih berbicara. Lalu kelas XII, Tara menatap datar kakak kelas yang sekarang juga sedang menatapnya. Tara menunggu cowok itu mengalihkan pandanganya. Karena kesal Tara melototi cowok itu. Tapi kakak kelas sialan itu malah tersenyum hingga gigi rapinya terlihat, semakin lama semakin lebar.

Tara khawatir, tangannya meraba tubuhnya memastikan bahwa dia masih memakai baju. Lalu kenapa cowok itu menatapnya seakan Tara tidak memakai pakaian, dia bukan cowok mesum atau pedofilia kan, pikir Tara panik. Tara memutuskan kontak mata mereka dan melihat tubuhnya. Bernafas lega saat tau tubuhnya tidak terlihat seperti tubuh anak-anak. Ini tubuh orang dewasa pikir Tara saat menatap dadanya.

Setelahnya Tara melihat cowok itu lagi. Tara cukup kecewa melihat cowok itu menunduk, dia tidak menatap Tara lagi. Saat kepala cowok itu bergerak pelan Tara buru-buru mengalihkan pandangannya ke atas. Dan sedetik kemudian Tara menyesal karena matanya perih menatap matahari.

Tara menunduk dan memilih fokus pada upacara bendera ini. Kegiatan lainnya berlanjut hingga selesai dan semua siswa dipersilahkan kembali ke kelas.

Begitu Tara menduduki kursinya. Veli langsung heboh membahas kakak kelas bernama Juna. Katanya dia akhirnya masuk sekolah setelah izin satu semester karena kecelakaan. Veli juga bilang kak Juna makin ganteng. Tara tidak tertarik mendengarnya, dia tidak mengetahui siapa kak Juna itu.

Candy menatap Tara seakan tau isi kepalananya. "Lo ngak tau siapa kak Juna?" Tara menggeleng. Mereka menatap Tara heran.

Dulu waktu kelas X Tara hanya berteman dengan murid-murid pendiam di kelasnya jadi Tara tidak tau gosip-gosip terbaru dan info mengenai kakak kelas. Bukannya tidak bersosialisasi, Tara terlambat di hari pertama dan kursi yang tersisa hanya di depan, tempat murid rajin yang pendiam. Awalnya Tara mendekatkan diri dengan murid heboh dikelasnya. Tapi kemudian dia bosan, kedekatan mereka terlihat dipaksakan. Dimana hanya Tara yang mengunjungi mereka sementara mereka tidak pernah berkunjung ke tempat duduk Tara, katanya sih malas berdekatan dengan murid sok rajin seperti teman sebangku Tara. Akirnya Tara memutuskan untuk menikmati kesendiriannya di kelas itu.

Diantara ketiga temannya, Akila lah yang paling prihatin pada Tara, dia bahkan memegang tangan tara dan tersenyum simpul. "Jelasin Vel, supaya Tara tau kalau ada cowok ganteng yang seaneh kak Juna."

Candy mendengus setelah mendengar perkataan Akila. Candy pikir setelah Akila memegang tangan Tara dengan senyum itu dia akan mengenalkan kak Juna pada Tara. "Jangan bilang lo juga ngak tau siapa kak Juna." Tanya candy tepat sasaran.

"Taulah" Jawab Akila songong. "Tapi gue cuman tau kalau dia ganteng. Gue ngak tau gimana dia kecelakaan dan separah apa sampai izin satu semester." Akila tersenyum malu saat mengatakannya.

"Ga penting, Kila." Ucapa Veli membuat kening Tara membentuk lipatan, dia tidak paham maksud Veli. Untungnya veli menjelaskan tampa Tara tanya. "Kak Juna emang ganteng tapi dia juga bukan cowok terganteng sesekolahan. Dia nabrak trotoar pas balapan terus kakinya retak. Tapi ada yang lebih penting dari itu semua." Veli berhenti bicara dan menatap satu persatu teman temanya.

"Apa" Tanya Candy sadar bahwa Veli ingin membuat mereka semua penasaran.

Veli tersenyum puas mendengar Candy, apalagi saat saat melihat tatapan ingin tau Tara dan Akila. "Kak Juna ngak suka cewek lurus."

Jadi dia suka cewek belok, yang lesbi gitu, pikir Tara sinting.

"Benar banget, dia suka cewek belok. Buktinya kedua mantan pacar kak Juna itu lesbian." Veli menambahkan sambil berbisik, takut yang lain mendengar.

"Palingan mantar pacarnya kak Juna tu ngak disayang sama kak Juna, terus mutusin buat belok." Akila tidak mempercayai ucapan Veli.

Tara mendengarkan dengan serius, mulai tertarik dengan topik seputar kak Juna.

"Enggak Kila. Gue dapat info ini dari sumber terpercaya, kak Juna itu suka sama cewek belok."

Candy menatap Tara sebentar, Tara balas menatapnya heran. Lalu candy menatap Akila dan Veli. "Gue punya teori konspirasi." Katanya bangga. "Kak Juna itu sebenarnya juga belok. Nah untuk melindungi jati dirinya dia pacaran sama cewek belok juga, semacam simbiosis mutualisme gitu supaya dia sama pacarnya kelihatan kayak orang-orang normal, supaya dia diterima sama lingkungannya. Mereka bersikap seakan saling mencintai padahal masing-masing punya pasangan sendiri, pasangan sesama jenis."

Tara mulai mempercayai Candy. Itu masuk akal, kenapa kak Juna pacaran sama cewek belok kalau dia normal, pikir Tara.

Veli mengolok-olok Candy karena percaya pada teori konspirasi. Katanya dia jadi teringat teori konspirasi hubunga Justin Beiber dengan Hayle Baldwin. Akila terpengaruh dan menganggap kalau Candy itu halu.

Tara menyeringai geli. Dia bertanya pada Veli apa dia yakin kak Juna menyukai cewek belok. Veli menganggu dan mengatakan kalau informannya adalah orang terpercaya yang tidak mungkin menyampaikan hoax.

Tara menarik sudut bibirnya makin lebar hingga membuat Akila bingung. Tapi Candy tersadar dengan cepat. "Jangan bilang lo mau ngedekatin kak Juna."

"Hmn." Tara mengangguk kecil dan tersenyum tipis.

Akila melotot dan bereaksi berlebihan. Dia bahkan hampir berdiri kalau saja Candy tidak segera menariknya hingga duduk kembali. "Tara, lo ngak belok kan?"

Tara menggigit bibirnya dan tersenyum malu-malu. Ketiganya melototi Tara dramatis. "Terus sekarang lo punya pacar cewek?" "Apa yang lo suka dari perempuan?" "Lo mau gue temanin ke dokter?" Tanya Veli, Candi, dan Akila.

"Gue baru putus sebulan yang lalu. Semuanya yang mereka punya. Enggak usah." jawab Tara sekaligus. Candy, veli, dan Akila menatap Tara syok, seakan mereka percaya.
"Ya bukan lah." Tara memutuskan berhenti bermain. Ini mulai tidak menarik.

Get Lost In Your ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang