xviii

192 14 0
                                    

Giae dan Bokmi duduk ditaman belakang rumah, Giae duduk diatas ayunan buatannya dan Bokmi duduk dikursi samping ayunannya.

"Ada apa?" tanya Giae lalu menatap Bokmi.

Bokmi menundukan kepalanya.
"Aku minta maaf atas perlakukan ku yang kasar pada mu" ucap Bokmi dia sangat merasa bersalah.

"Aku tau aku sudah sangat keterlaluan aku memilih Jina agar bisa dekat dengan Soobin, dan aku memperlakukan mu dengan sangat kasar aku menyesal melakukan itu, kau mau kan memaafkan ku" ucap Bokmi lalu menatap Giae.

Giae yang ditatap langsung kaget dan tersenyum, Giae berjalan mendekati Bokmi lalu berlutut dihadapan Bokmi dan menggenggam kedua tangan Bokmi.

"Aku sudah memaafkan mu tenang saja" ucap Giae dan tersenyum.

Bokmi menatap Giae dan kaget.
"Kau serius? kau memaafkan ku?" tanya Bokmi tak percaya dia senang dan Giae menganggukan kepalanya.

Bokmi dan Giae sama-sama berdiri dan Bokmi langsung memeluk Giae.
"Semoga kita bisa bersama seperti dulu" ucap Bokmi dan Giae hanya mengangguk.

Giae menatap Bokmi dan tersenyum.
"Aku selalu merindukan masa lalu" ucap Giae lalu terkekeh diikuti oleh Bokmi.

"Sepertinya aku harus pergi" ucap Bokmi saat melihat Soobin berdiri dibelakang Giae dengan kedua tangannya yang dia masukan kekantong celananya.

"Kenapa? Kita bisa melihat matahari terbenam disini" ucap Giae heran karna Bokmi tiba-tiba pamit.

Bokmi tersenyum lalu menepuk bahu Giae pelan.
"Nikmati sore mu dengannya" ucap Bokmi lalu berjalan pergi meninggalkan Giae.

Giae membalikan badannya menatap kepergian Bokmi tapi dia kaget saat melihat Soobin.

Bokmi tersenyum saat melewati Soobin begitu juga dengan Soobin.

"Soobin?"

Soobin tersenyum dan berjalan mendekati Giae.
"Dia sangat pengertian" ucap Soobin lalu duduk diayunan milik Giae.

"Yak!"

Soobin menaikan satu alisnya menatap Giae.
"Kenapa?" tanya Soobin.

Giae duduk dibangku.
"Ada apa kau kesini?" tanya Giae sambil memainkan krikil dikakinya.

Soobin menghela nafasnya.
"Eum, ingin mengabulkan keinginan mu?" ucap Soobin membuat Giae menatapnya bingung.

Sebelum Giae bicara karna tak paham dengan apa yang Soobin katanya lelaki itu sudah menarik tubuh Giae dan membuat gadis itu duduk dipaha kanan Soobin.

Giae kaget dan ingin berdiri tetapi Soobin malah memeluk pinggangnya dan tersenyum kearahnya.

"Ke...kenapa?" tanya Giae gugup.

"Sebentar lagi matahari terbenam, cium aku" ucap Soobin.

Giae membulatkan matanya, dia menggerutuki kebodohan teman-temannya yang membicarakan keinginannya saat remaja.

"Haha, kau tidak perlu mendengarkan perkataan Jeon Min Ji itu hanya keinginan masa remaja" ucap Giae canggung karna dia berubah menjadi sangat gugup.

Soobin menaikan satu alisnya.
"kau sudah tidak memiliki keinginan itu?" tanya Soobin dan Giae menganggukan kepalanya.

"Dan dari itu turunkan aku" ucap Giae dan mencoba turun dari paha Soobin.

"Jika aku yang menginginkannya?" tanya Soobin membuat Giae menatap Soobin kaget.

"Hah?"

Soobin tersenyum lalu mendorong kepala Giae untuk mendekat, semakin dekat mata Giae membulat seperti ingin keluar.

Bertemulah bibir mereka.

Semakin lama Soobin tidak ingin melepaskan bibir manis istrinya diikuti oleh matahari yang semakin turun memancarkan sinar orange.


"Baru kali ini gue liat Soobin romantis" ucap Taehyun.

Dan ternyata Taehyun, Kai dan Beomgyu sedang mengintip dibalik tembok.

Beomgyu dan Kai menganggukan kepala mereka.

Adiknya saja baru tau jika Soobin bisa romantis.

"Yak kalian ngapain?"

Kai langsung memberitahu Yeonjun agar diam dengan gerakan tangannya.

Yeonjun yang penasaran ikut mengintip dan dia juga cukup kaget ternyata adik-adiknya ini sedang mengintip sepasang kekasih yang baru berbaikan itu.

Yeonjun menatap ketiganya dengan garang sedangkan mereka hanya menyengir.

"Kabur"

Beomgyu, Kai dan Taehyun melarikan diri dari amukan Yeonjun dan membuat Yeonjun mengejar mereka.


Soobin menjauhkan kepalanya karna mengetahui pasokan udara mereka menipis, dia menatap Giae dan tersenyum lalu ibu jarinya mengelus bibir Giae mengapus bekas salivanya.

"Aku Mencintai Mu nyonya Choi Soo Bin" ucap Soobin dan tersenyum.

Giae tersenyum.
"Aku Mencintai Mu juga Tuan Choi Soo Bin" ucap Giae membuat Soobin terkekeh.

"Ayo kita masuk diluar dingin" ucap Soobin dan diangguki oleh Giae.

Sebelum menurunkan Giae lelaki itu mengecup bibir Giae sekilas membuat Giae kaget karna Soobin pasti melakukannya dengan tiba-tiba.

Soobin menggandeng tangan Giae berjalan masuk kedalam rumah.





Bersambung..

Marriage Not DattingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang