[2] tentang kamu

2.8K 446 26
                                    

Kalau ada yang bertanya, "Eh, lo kenal sama Doyoung? Defian Doyoung?", bisa dipastikan jawabannya tidak.

Iya, mungkin masih ada yang mengenal nama itu, mungkin masih sanak saudara atau teman satu perumahannya. Tapi, sebagian besar pasti akan mengernyitkan dahi, lalu menggeleng tak lama kemudian.


Ini bukan tebak-tebak buah manggis, tapi memang begitu kenyataannya.

Doyoung, terlalu transparan untuk orang-orang di sekitarnya.


Bukan berarti Doyoung itu orang buangan yang tidak dianggap, tapi, Doyoung memang sengaja menjadi mahasiswa yang tidak terlalu menonjol. Bahkan kalau bisa, orang lain tidak perlu tau sesuatu yang mendalam tentang dirinya.

Doyoung, mencoba untuk melewati hidupnya di bawah radar orang lain.


Mahasiswa apatis. Begitulah julukan yang diberikan untuk Doyoung dahulu. Ia memang terlalu cuek, terhadap kehidupan sosial, fisik, maupun emosional.


Doyoung bukan contoh mahasiswa yang bisa diajak kerja sama secara menyenangkan. Ia terlalu individualis untuk diajak bekerja secara kelompok.

Bahkan teman-temannya jarang, atau bahkan sama sekali tidak pernah menemukan Doyoung di sekitar kantin. Bahkan perpustakaan pun demikian. Doyoung selalu menghilang entah ke mana setelah kelas usai.


Tidak pernah bergabung di organisasi kampus. Bahkan teman yang selama ini dianggap dekat dengan Doyoung pun, sebenarnya tak mengetahui apa-apa tentang dirinya.

Doyoung, terlalu tertutup.


Bahkan hingga saat ini, Doyoung sudah tak menyandang status sebagai seorang mahasiswa lagi, ia memilih untuk tak bekerja di bawah perintah orang lain. Doyoung benar-benar mewujudkan keinginannya, untuk berjalan pada pilihannya sendiri.

Menjadi seorang pekerja lepas. Freelance Photographer.

Memotret adalah hobi utamanya, dan menjadi fotografer handal adalah mimpi terbesarnya. Di mana ia bisa mengabadikan momen-momen terbaik yang pernah ia temui.


Doyoung, benar-benar teguh pada pendiriannya.


Tapi tetap, ia seorang yang apatis.


Mungkin, banyak orang yang berpikiran begitu. Ada banyak hal yang disembunyikan oleh Doyoung, sehingga lelaki itu tidak pernah mau membuka dirinya untuk orang lain.


Tapi sesungguhnya, Doyoung hanyalah Defian Doyoung Rafif, yang sekedar menjauhi kehidupan sosial, karena ia sudah nyaman hidup dengan dirinya sendiri.











"Doy, ini gue Omar Seongwoo dari Planable."

"Ya?"

"Sorry, gue ada urusan mendadak, jadi gue gak bisa nemuin lo."

"Oh, ok, lo bisanya kapan bang?"

"Gue udah suruh anak buah gue buat gantiin gue nemuin lo, gak masalah, kan?"

"Ya."

"Ok, gue udah kasih kontak lo ke dia, nanti biar dia yang hubungin lo."

"Ok."

"Sorry, nih, gue hectic banget beberapa hari belakangan ini. Mana acara udah mepet banget."

"Iya, bang, gue ngerti."

"Oh iya, dia temen sefakultas sama lo juga. Anak Ilkom Batarayudha, kan?"

"Hm?"

"Namanya Jennie, Jennie Amaretha Anjani. Lo kenal? Dia gue tanya tentang lo malah diem aja."


"..."

"Lah, ini anak diem juga. Udah deh kalo gitu, gue tutup ya. Sekali lagi sorry, kita ngopi berdua kapan-kapan."


Dan panggilannya terputus sampai di situ, tapi, Doyoung masih tak beranjak dari posisinya. Ponselnya masih ia genggam dan menempel di telinga kanannya.


Nama itu, Jennie Amaretha Anjani, masih tercetak dengan jelas diingatannya.

Bukan seorang teman, bahkan intensitas Doyoung berkomunikasi dengan gadis itu sangat minim. Tapi, satu kejadian membuat keduanya hanya melempar tatapan tajam satu sama lain, untuk waktu yang cukup lama, bahkan sampai hari terakhir, di mana keduanya memakai seram toga di hari yang sama.




rewrite the stars

rewrite the stars― doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang