.SATU.

144 11 28
                                    

Jam menunjukkan pukul 6.40 saat aku terperanjat kaget karena terlambat bangun.

Aku segera menyiapkan buku pelajaran yang berada di atas meja belajarku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku berangkat tanpa sarapan. Dan berlari sekuat tenaga ke pemberhentian bus. Tepat saat aku sampai, bus yang menuju sekolahku datang. Aku naik dan segera duduk. Butuh waktu 10 menit untuk sampai sekolah dengan menggunakan bus.

Aku turun dari bus saat bus bernomor 135 yang aku tumpangi sampai di depan gerbang sekolahku yang untung saja masih terbuka. Aku lagi-lagi lari sekuat tenaga menuju kelas ku, kelas IX A. Ya kelas unggulan.

Saat aku masuk kelas, untung saja guru yang disebut-sebut guru paling killer di sekolahku belum datang ke kelasku. Teman-teman sekelasku... Menatapku dengan tatapan jijik. Aku sudah biasa dengan tatapan ini, sejak aku kelas 2 SD.

Kenapa aku ditatap begini? Karena orang-orang bilang aku ini sangat jelek, dekil, miskin, gendut, culun dan sebutan lain yang menyakitkan. Bahkan, aku tidak pernah didekati sama sekali karena mereka sangat jijik kepadaku, karena aku terlalu jelek.

Sakit memang, saat di sebut-sebut sebagai orang paling jelek di sekolah. Atau bahkan di dunia? Tapi apa boleh buat, aku memang jelek.

Aku duduk di kursi ku. Paling pojok dan sendirian.Guru paling killer di sekolah kami, Pak Handayono atau biasa dipanggil Pak Han masuk ke kelas kami untuk mengajar pelajaran pertama yaitu IPS.

"Selamat pagi, anak-anak!" ucap Pak Han dengan suara berat dan seraknya.

"Selamat pagi, Pak!" ucap kami serentak, dengan perasaan takut.

"Ketua kelas!" Pak Han memanggil Mijin.

"I-iya, Pak?" jawab Mijin gugup

"Kumpulkan tugas dari teman-teman kalian, lalu letakkan di meja saya!" Pak Han memerintah.

Mijin mengangguk "Siap, Pak!"

Mijin mulai mengumpulkan satu per satu tugas kami. Dia tidak berani ke bangku tempat ku duduk. Sudah biasa. Aku akan mengumpulkan tugasku ke meja pak Han sendiri.

Pak Han mulai menjelaskan materi pembelajaran. Karena ini pelajaran sejarah yang membuat ngantuk, banyak murid di kelasku yang menguap. Tetapi aku tetap fokus mandengar lalu mencatat yang penting.

Setelah pembelajaran di sekolah selesai, bel pulang berbunyi.

"Yosh! Akhirnyaaa!" seluruh murid bersorak, kecuali aku.

***

Aku pulang menaiki bus no 135 yang menuju panti asuhan, tempatku tinggal . Aku hampir memejamkan mata karena mengantuk saat klakson bus berbunyi nyaring
"Teeeeeeeeeeeettttt!"
Semua orang yang ada di dalam mobil berteriak "Aaaaaa!"

Aku membuka mataku yang hampir terpejam dan mendapati bus yang kutumpangi akan menabrak truk di depan yang melaju sangat kencang.

"BRUK!"

***

Saat aku membuka mataku, yang entah kenapa tertutup. Aku melihat alat medis mengelilingiku. Aku sangat bingung, aku berada di ruangan kosong dan hanya ditemani alat medis. Aku sadar! Aku berada di rumah sakit! Aku menekan tombol merah di dekat ranjang "Dokteeer! Doook! Dokteeer!"

Tidak lama kemudian beberapa dokter datang, "Syukurlah kau sudah kembali siuman setelah koma selama 2 tahun"

"Aku? Koma? Selama 2 tahun? Kenapa? Bagaimana bisa?" tanyaku heran

"Reya Alissya, Anda dirawat di RS ini karena mengalami kecelakaan bus yang menewaskan 10 orang dan membuat 10 orang lainnya luka parah. Diketahui anda menaiki bus ini untuk pulang sekolah. " ucap salah satu dokter bernama Iliana, dilihat dari name tag nya.

"Apa?! La-lu tidak ada yang menjengukku? Bibi Rosmalie? Pengasuhku di Panti?" tanyaku gagap.

"Ehh?! Maaf, tetapi setahu kami, anda tidak punya keluarga atau wali. Jadi, anda memiliki wali di panti asuhan? Tapi kami tidak mendapat informasi apapun tentang keluarga atau wali anda. " ucap dokter lainnya yang di nametag nya tertulis Meghan.

"Ja-di... Bahkan Bibi Rosmalie tidak mengakuiku? " aku mengeluarkan air mata.

Dokter-dokter yang berada di ruanganku terlihat bingung.

"Memangnya kenapa tidak ada orang yang mengakui anda? Anda yang sangat cantik ini?" ucap Dr. Reza

Aku menoleh "Cantik?! Anda mengejek saya?! Saya tahu saya jelek! Tapi mohon jangan ejek saya disaat seperti ini! Saya mungkin ditinggalkan karena wajah saya yang sangat jelek ini! " aku emosi

"Apa maksud anda nona Reya? " Dr.Reza terlihat bingung, "Anda sangat cantik! Lihatlah ini!" Dr. Reza memberikan sebuah cermin padaku.

"Untuk apa?! Saya percaya kok jika anda bilang saya jelek" ucapku

"Eeehhhhh?!! " Aku terperanjat kaget saat melihat seseorang yang sangat cantik di bayangan cermin. Aku menoleh kebelakang untuk memastikan apakah ada seseorang? Tetapi nihil, bahkan aku melihat satu per satu dokter perempuan yang berada di sampingku. Tidak ada wajah yang mirip dengan bayangan di cermin. "DEG!"

"I-i-ini siapa?!" tanyaku gagap sambil mengernyitkan keningku

"Itu anda nona Reya." jawab Dr. Reza bingung

"Apa?! Tidak mungkin! Tidak mungkin aku secantik ini!" aku bingung setengah mati.

Aku? Si cewek jelek yang selalu diejek wanita paling jelek di dunia oleh orang-orang, berubah 100% menjadi wanita yang sangat cantik. Tidak ku percaya.



The Real Beauty That People Don't TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang