2

7 9 0
                                    

KRING!!!

Suara Bell istirahat itu yang masuk dalam kategori toa masjid ke 2,xixi

"Baiklah anak-anak. Sampai disini waktu pembelajaran kita. Assalamualaikum" Ucap bu Rani yang langsung keluar kelas

"Waalaikumsalam" jawab sebagian murid

"Kantin kuy!" Ajak Rily-- Sahabat Alina.

"Kuy!" Bukan Alina yang menyahut, melainkan Nanda dan Rika. Ya, mereka adalah Sahabat Alina juga.

"Mager." Itulah jawaban Alina kepada Sahabatnya.

"Gak gak gak! Lo harus ikut! Lo kan cape, lo harus ke kantin buat ngisi tenaga." Baru saja Alina ingin berbicara, Rika sudah melanjutkan kembali perkataannya. "Jangan bilang lo masih kuat! Tadi aja lo gak fokus gitu pas pelajaran bu Rani, padahal itu pelajaran favorit lo"

Sahabatnya yang lain hanya mengangguk mengartikan apa yang di bilang Rika itu benar. Dan Alina hanya bisa menghela nafas.

"Ish, lama! Keburu mati kelaperan gue!" Gerutu Rily yang langsung menarik ke-3 Sahabatnya ke kantin, dan mereka mendapatkan perhatian karna tingkah Rily.

▪♡▪

Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung mendapatkan tatapan heran dari seluruh siswa-siswi sekolah karna tingkah ke-4 Sahabat itu.

Mereka tidak mengindahkan nya, dan malah mencari meja kosong dan langsung mendudukan bokong mereka dengan kursi kantin.

"Eh, kalian mau apa?" Tanya Nanda

"Gue Bakso ama ea teh, Nan" Jawab Arily

"Yang lain?"

"Gue samaain aja"
"Gue juga"

"Oke, bentar. Gue pesen dulu" ucap Nanda yang langsung ngacir ke tempat jualan bakso.

Melihat Nanda yang sudah pergi, Mereka pun hanya duduk menunggu sambil memainkan handphone mereka.

Tak lama setelahnya, Nanda pun datang membawa 2 nampan yang 1 nampan adalah bakso, yang 1 lagi es teh yang di bawa oleh Bi Isuk.

"Pesanan bos!" Teriak Nanda kepada 3 sekawan itu.

3 sekawan yang sedang serius bermain handphone itu pun menyimpan handphone mereka dan mulai menyantap pesanan mereka.

"Eh eh, sekarang giliran siapa yang bayar?" Ucap Rika

"Yaw ewlo lwah! Lyupa low?" Jawab Arily sambil mengunyah bakso nya.

"Bakso lo dulu telen, nyet!" Ucap Nanda.

Arily pun menelan bakso nya dengan cepat. "Ya elo lah, Rik! Masa lo lupa?" Ucap Arily yang di angguki ke 2 temannya.

"Yah, gue lagi kismin nih. Ril, sama lo ya? Nanti gue ganti deh" bujuk Rika

"Yakin lo lagi kismin? Perasaan tadi pagi bokap lo ngasih lo duit 200 rebu deh, Rik" Selidik Arily.

Anjir ni anak, tau aja semua nya. Cenayang kali ah. Batin Rika

"Iye iye, gue yang bayar" Pasrah Rika

Yang lainnya hanya angguk-angguk kembali dan memakan bakso nya.

•♡•

"Nyet, bayar gih pesenan nya. Nih duitnya" Ucap Rika kepada Alina yang daritadi tak ada kerjaan.

"Kok gue yang bayar si? Lo aja ah, males gue njir" Jawab Alina

"Set dah, Lin. Bayar aja gih, asal jangan kelamaan. Takutnya Miss Ani nanti keburu ngajar." Lerai Nanda

Mau tak mau, Alina pun mengalah. Dia membayar pesanan mereka tadi menggunakan uang Rika. Sesudah itu, dia langsung ngejar temen-temen nya ke kelas.

Tetapi,

BRUK!

saat mereka baru keluar kantin. Dia pun menabrak seseorang berbadan jangkung. Yang otomatis minuman yang di tangannya terkena ke bajunya dan orang di depannya.

"Anjir, sapa lagi yang nabrak gu--e" Ucap Alina.

"Reynad?!"

Tbc.

Kok kaget ya liat Rey? Dikira jurig apa:p

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang