ii

399 48 12
                                    

i was a fooltoo blinded by the loveand affection you showered me with,i didn't even realize the bruisesyou carved onto me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i was a fool
too blinded by the love
and affection you showered me with,
i didn't even realize the bruises
you carved onto me.

-

Jaehyun memandang keadaan dapurnya, dahinya mengerut, kedua alisnya saling bertaut, dan bibirnya membentuk suatu garis lurus.

Niatnya, ia ingin membuat sebuah romantic dinner untuk Juyeon, namun sepertinya ia akan mengurungkannya setelah melihat kondisi dapur saat ini. Jaehyun bukanlah seseorang yang suka memasak, walaupun terkadang ia memang membuat masakan di hari libur, namun yang ia buat juga hanya ramen yang divariasikan.

Malam ini ia mencoba membuat pasta, tolong garis bawahi kata mencoba. Ia tidak yakin dengan makanan yang sudah disajikan di piring putih itu adalah pasta.

Sekali-kali, Jaehyun ingin menggantikan sosok housewife yang seringkali diperani oleh yang lebih muda--kerja, masak, membereskan rumah-walaupun Juyeon selalu mengatakan hal yang sama, 'Kita berdua ini lelaki, kalau menikah, tidak akan ada yang menjadi wife, hanya ada husband dan husband.' Jaehyun mah, iya- aja.

Ia menghelakan nafasnya, sebelum meletakkan panci yang tidak terpakai di kitchen sink bersama dengan alat-alat kotor lainnya.

Jaehyun meletakkan piring berisikan pasta carbonara jadi-jadiannya di atas meja makan yang sudah ia tata rapih, dilapisi dengan kain bermotif kotak-kotak merah putih beserta lilindan vas bunga. Ia kembalimenatap karya seninya, ragu akan kelayakannya untuk dimakan.

"Ah, sudahlah, suka tidak suka juga yang pasti tetap dimakan oleh Juyeon." Jaehyun pergi mencuci alat-alat masak yang sudah tak digunakan, sekaligus mencuci tangannya.

"Semoga aku tidak meracuninya."

-

"Hyung, aku pulang." Juyeon membuka pintu apartemennya dan melepas sepatunya. Ia sangat lelah, rasanya ingin kembali berpelukan dengan ranjang empuknya.

Juyeon meletakkan tasnya di atas sofa dan melepas dasinya. Ia menghelakan nafasnya sebelum berjalan ke arah dapur, berniat untuk mengambil segelas air untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

"Juyeon?" Suara Jaehyun membuatnya memutar badannya, menghadap si pemilik suara. Juyeon tersenyum hangat melihat Jaehyun, ia membuka kedua tangannya, membuat Juyeon berjalan ke arahnya, menikmati pelukan Jaehyun. Ah, rasanya ia ingin waktu berhenti saja saat ini.

"How's work?" Tanya Jaehyun, mengecup puncak kepala Juyeon yang hanya kembali menghelakan nafasnya.

"Shit, like usual." Jawabnya pelan. Jaehyun tertawa, dadanya bergetar di bawah kepala Juyeon. Mereka berdiam dalam posisi itu sesaat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fool ft. jujaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang