10. 9. 8. Gadis kecil itu terus menghitung mundur. 7. 6. 5. Ia menutup matanya sambil menghadap ke pohon. 4. 3. Ia menajamkan pendengarannya. 2. 1.
"waktunya habis, aku akan segera menemukanmu Daniel" teriak gadis itu.
Sementara itu, Daniel sang anak kecil sedang bersembunyi di bawah ranjang kamarnya. Cengengesan karena berpikir Risa takkan bisa menemukannya.
"sembunyi dimana kau Daniel, jangan licik" suara gadis itu semakin dekat.
Tiba-tiba ada suara gedebug dan suara orang-orang berbicara dengan keras tetapi tidak terlalu jelas. Sepertinya terdengar dari ruang tengah. Danial mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi.
Suara tembakan menggelegar, mengguncang seisi rumah. Terdengar suara baku tembak dan beberapa langkah kaki cepat. Daniel mulai merasa cemas, ia tidak lagi mendengar lagi suara Risa yang cerewet daritadi.
Beberapa menit kemudia suasana menjadi hening, udara dingin masuk ke dalam kolong kasur membuat daniel merinding. Akhirnya ia memberanikan dirinya untuk keluar.
Daniel membuka pintu kamar dengan pelan. Ia berjalan di lorong rumah menuju ruang tengah. Matanya terbelalak ketika melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Darah menggenang di lantai, bercak darah merah terpancar di dinding. Pembantunya tergeletak penuh darah, tukang kebun terduduk diam di ambang pintu dengan kepala yang sudah pecah. Satu orang yang tidak dikenalnya tergeletak di lantai penuh darah.
Ia sangat kaget dengan apa yang dilihatnya, perutnya mual, ia ingin muntah, tetapi ia menahannya. Daniel berjalan mundur, ia ingin kembali ke kamarnya dan menutup diri dibawah selimut. Tetapi ketika ia berjalan mundur, kakinya menubruk sesuatu.
Itu Risa. Air mata Daniel pecah seketika. Ia menggoncangkan tubuh Risa, tetapi Risa hanya diam membeku. Di bajunya sudah berlumur darah, air mata sedih Daniel berubah menjadi air mata kemarahan.
Jangan lupa vote dan simpan ke perpustakaan/daftar bacaan biar ngga ketinggalan update terbarunya.
Sekian, terimakasih.
YOU ARE READING
VIOLENT : BLOODY REVENGE
Mistério / Suspense[17+] Membunuh adalah hal yang paling aku benci di dunia ini, tapi alasanku hidup sampai saat ini adalah untuk membunuh. Membunuh orang yang telah merenggut semuannya dariku.
