Chap 1

17 2 0
                                    

Rumah bertingkat Berukuran 12m x 15m itu selalu ramai pada setiap harinya, khususnya pada hari Minggu.. Yap itu rumah dimana aku tinggal. Rumah itu di tempati oleh 2 orang tuaku, 2 adik kandungku, dan satu pembantu ku.

Ayahku bekerja di Perusahaan yang Cukup terkenal di Jakarta, ayahku pulang setiap Minggunya karena jarak antar Bandung-Jakarta cukup Jauh. Aku memiliki Satu saudara Perempuan dan satu saudara laki-laki, saudara perempuanku sekarang bersekolah di Tingkat SMP. Dan adik laki-laki ku masih bersekolah di Tingkat SD.

Sekarang adalah hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Pelajar. Entah kenapa, aku mengingat Kelvin. aku bisa mendengar suaranya cukup jelas di telingaku.

'Salam kenal ya Fahren.' Suara Kevin seminggu yang lalu terdengar sayup di telingaku.

Apakah aku mulai menyimpan rasa Kepadanya? Aku selalu memikirkannya akhir-akhir ini.

'kenapa aku selalu memikirkan-nya? Ada apa dengan diriku ini? Dia adalah musuhku, dia adalah sainganku.. huffftt.' pikirku dalam hati.

Tiba-tiba aku dikejutkan oleh adik perempuanku dia bernama Sabrina Septi Maharani, panggil saja mbina.

"Hayoo, lagi mikirin apa?! Lagi mikirin cowok yak hahaha." Kata mbin sambil meloncat ke tempat tidurku.

"Ih apaan sih! Urusin tuh hidup lu, masih acak-acakan aja hihi. keluar ah, gua pengen belajar nih." Kataku sambil menyuruh dia keluar.

"Okeh-okeh, jangan kebanyakan mikirin cowok. Dia juga ga mikirin lu kan hahaha." Katanya sambil lari dari kamarku.

' aduuh, jleb banget. '

-----
Keesokan harinya di sekolah...

'Hmmm,, 2 bulan lagi yak.. gak kerasa udah mau lulus lagi aja, gua bakal ketemu temen kayak mereka lagi ga yak. Dan gua bakal ketemu Kelvin lagi ga yak?' Kataku sambil melihat fotoku bersama teman-temanku.

'Ya Allah,, kenapa gua mikirin Kelvin lagi sih... Pliss lah otak, jangan mikirin dia terus.' kataku dalam hati..

2 Bulan Lagi adalah hari kelulusan, dan aku masih bingung ingin melanjutkan ke Universitas mana. Rencananya aku akan melanjutkan di Universitas luar negeri, dimana Para astronot yang Mempelajari jagat raya di lahirkan.

Saat ku melamun, aku mendengar Bel sekolah berbunyi. Ternyata aku telah melamun selama 30 menit, dan aku telah melewati pelajaran favoritku yaitu Astronomi.

"Ren,, Jajan Gak? Ayo jajan! Gua Traktir soto mie nih." Kata sahabatku yang bernama Zahra.

"Nggak ah, sana jajan aja. Gua lagi Males nih."kataku sambil menyandarkan kepala ke meja.

"Ah lu mah gitu Ren, ayo jajan. Ga solid nih, ga seru ah." Kata Zahra sambil Mendatangi aku.

"Yaudah deh ayo, tapi traktir Soto mie yak hihi." Kataku ke Zahra sambil ketawa kecil.

"Yaudah Ayoo."

------

Saat dikantin aku langsung duduk di meja yang telah disiapkan, dan Zahra yang langsung membeli soto mie.

Beberapa saat kemudian, Kelvin mendatangiku dan berkata.

"Hei putri Fahren, lagi apa disini?? Ouh iya, selamat ya. Lu udah ga telat lagi skrg hahaha." Kata Kelvin sambil Mengejekku.

"Heh, kebalik Ya. Nama Gua Fahrenita Putri. Dan gua emang Rajin ya, gua cuman lagi ngga beruntung aja hari itu." Kataku sambil membenarkan posisi dudukku.

"Ouh iya?? Semoga beruntung di lain Hari hahaha. Bye, gw pengen ke kelas." Kata Kelvin sambil berjalan ke arah kelas.

'Sialan kau Kelvin, gua masih pengen masih pengen bareng lu disini.' batinku sambil melihat Kelvin menjauhiku.

"Hoiii.. Lagi ngeliatin siapa Hayoo. Eummm cieee hahaha."kata Zahra sambil menepuk pundak ku.

"Lagi ngeliatin Kel... Eh bukan-bukan, kok lu lama banget sih Ra??"kataku ke Zahra.

"Upsss,, keceplosan tuh. Pake ngalahin pembicaraan lagi lu hihihi." Kata Zahra.

Aku hanya bisa mendiamkannya saja, aku tak mau berbicara. Karena Takut salah berbicara.

"Astaghfirullah Ren,, lu tega ngacangin gua??" Kata Zahra.

" Ga tau ah bodo amat, mending lu beliin gua es jeruk di Ibi Siti hihii." Kataku sambil memakan Soto mie yang sudah ku racik dengan sambal dan saus.

"Dih,, ogah banget dah.. gantian ah bodo." Kata Zahra sembari makan.

'Sebenarnya, ada apa dengan diriku? Sampai-sampai saat Kelvin mendatangiku, hatiku dag Dig dug.. apakah aku menyukainya? Aku bingung terhadap diri sendiri.. seharusnya aku Fokus Ke UNBK yang menurutku sudah ada di depan mata.' pikirku dalam hati.

Seperti dua kutub Magnet yang mulai Tarik menarik, tatapi ada sebuah halangan yang membuat dua kutub Magnet itu tak dapat bersatu.  Mungkin seperti itulah keadaan aku dengan Kelvin.

'Aku harus Fokus UN dulu. Urusan Kelvin, hanya waktu yang bisa menjawabnya.'

Tiba-tiba ada pria berkacamata datang dan memberikan Sebuah Coklat dan Seikat bunga kepadaku..

"Hei Fahren,, ambilah coklat dan Bunga ini." Kata pria yang tak aku kenal itu.

"Tapi aku tak mengenalmu, siapa namamu??" Kataku ke Pria asing itu.

"Mungkin kamu tidak mengenal diriku. Tetapi, aku sudah mengenal mu dari beberapa bulan terakhir ini." Kata pria itu.

"Perkenalkan, namaku......"

-----------

Catatan: *Yups, segitu dulu cerita yang aku publish. Untuk selengkapnya bakal aku ceritain di Bab 2.

Anda dapat menghubungi saya di

Instagram: @dimasrfadillah
Facebook: Dimas Rizki Fadillah

           ~Terima kasih banyak😊~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelvin & FahrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang