• second

35 1 0
                                    

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

***
"Setiap orang memiliki penilaian masing-masing terhadap sesuatu, yang berbeda-beda kesimpulannya "

***


  "Huftss... Emang ya sekolah hari sabtu serasa  sekolah hari senin sungguh capek,beda sama hari yang lain."

Ya! Begitulah, mulut diany langsung menyerocos kemana-mana sehabis pulang sekolah,tanpa memperdulikan adanya orang di sampingnya, walaupun itu hismy,ibunya. ya! yang biasa di panggil mom oleh putrinya.

Diany anak yang pinter, dia siswa yang cukup aktif di dalam kelasnya,tapi... ya begitulah diany jika dia sudah terlalu capek suka nyerocos-nyerocos sendiri jika sudah pulang ke rumah.

Langsung ibunya yang mendengar cerocos diany langsung menenangkan diany dengan caranya tersendiri.

"sayang! " panggil ibunya!.

"iya mom! " Dengan nada yang lemes diany membalasnya.

"Si Oren mu lapar tuh!

"Beri makan dia gih! Dari tadi meong-meong trus, cak kamu ke belakang,mungkin Si oren di belakang!"perintah ibunya.

Diany yang tadinya lemes, langsung berubah drastis, ketika mendengar kata-kata momnya yang menyebutkan Si Oren!,,

Yaaa.. Dengan itulah ibuya bisa mambuat diany langsung bersemangat lagi, dan menghilangkan cerocos diany yang super - duper panjang,, ya! dengan binatang peliharaan  diany yaitu si oren.

"Okey  moms, pasti dongs diany kasih makan Si Oren," balas diany dengan semangatnya.

Diany pun langsung  bergegas menuju ke belakang berdasarkan aba-aba yang ia dengar dari ibunya bahwa si orennya di belakang.

"Rennn.. O..rennn,kemanasihhh,biasanya juga,kalo di panggil sekali langsung muncul" cerocos diany,sambil lihat ke kiri dan kekanan.

Sekitar 10 menit lamanya diany mencari si oren di seluruh isi rumahnya namun, si oren tak kunjung ada.  Alhasil membuat diany lelah..

"Huhhh... ,kemana ya si oren? biasanya juga jam segini dirumah,bikin kangen ajha tuh si oren nah!".

Diany sudah terlalu lelah mencarinya,dan akhirnya diany memanggil hismy..

"mommm...? " panggil  diany dengan suara yang sedikit keras, agar ibunya dapat mendengar walaupun jaraknya jauh.

"iya sayangg!"keluar ibunya dari kamarnya.

"sudah kau beri makan?"  pertanyaan hismy lontarkan kepada putrinya.

"belum mom, si orennya  nggk tau kemana?,diany udh carik lhoh mom di seluruh ruangan, si orennya nggk ada." jawaban diany dengan raut wajah yang panik.

"lhoh? Baru beberapa menit yang lalu mom lihat si oren, kok bisa nggk ada yah?"balas hismy dengan raut wajah yang bingung.

"yaudah sayang,mungkin dia keluar rumah , bentar lagi juga balik, kan dia kalo keluar rumah nggk lama,yaudah kamu yang makan sana gih,kan kamu belum makan!"  saran hismy.

"yaudah deh mom" balas diany dengan lemes,dan langsung bergegas pergi.

***

Hari Minggu! Ya, saatnya untuk Lylyana kaisya Diany untuk jongging, sudah menjadi rutinitas Diany yang pada hari minggu untuk selalu melakukan kegiatan jongging.

"Kringg... Kring... Kring..." alarm Diany berbunyi! Tepat pada pukul 6.30.

Diany suka jongging pada pukul 6.30 karna Pukul 06.30 – 09-00 : baik untuk lari karena manfaanya untuk kesehatan kita atau untuk menjaga stamina kita.

"tut! "Diany mematikan alarmnya,dan bergegas untuk bangun.

" aku harus siap-siap buat jongging nih" dalam hati Diany

Selesai Diany siap-siap Diany langsung menuju Keluar rumah untuk bergegas pergi, tapi ada satu hal yang menarik perhatian diany, atau begitu membuat diany terkejut akan hal yang ia lihat.

"mom.....?"panggil diany!.

"iya sayang" balas ibunya dan langsung bergegas keluar.

"mom,si oren kenapa tidur di depan halaman depan rumah mom,pas di tengah-tengah halaman lagi, kalo keinjak gimana jadinya?, nggk kayak biasanya si oren tidur di halaman depan rumah?"tanya diany,dengan raut wajah yang bingung.

"coba kamu pindahin sana! "perintah ibunya.

Langsung diany memindahkan si oren ,Namun?

"orennnn,, orennn ngapain kamu tidur di situ sih orennn,, rennn? "perkataan diany berjarah sedikit berjauhan dari si oren.

"orenn..?, eh!"

Setelah diany memengan si oren,diany merasakan  tubuhnya  si oren mengeras.

"moms?" panggil diany.

"moms, tubuh si oren  mengeras moms? Moms si oren kenapa ni? Renggek diany di sertai sedihnya.

"Moms tubuh si oren keras dan mulutnya mengeluarin sedikit darah"

Langgung ibu hismy yang mendengarnya langsung bergegas menuju ke diany dan si oren untuk memastikannya.

"hah! "ibu hismy terkejut.

"apa mungkin si oren tertabrak" balas bu hismy.

"😢😢😢"  Diany

Berulang kali diani membangunkannya, alhasil si oren tak kunjung bangunn,, 

Setelah melihat kejadian tersebut, sosok diany mengeluarkan sedikit kata-kata yang luar biasa tentang si oren.

"moms, kucing aku hebat ya?"

"Walaupun keadaannya lemas, tetapi dia masih bisa untuk pulang ke rumah tuannya ini untuk terakhir kalinya, dia bermaksud untuk menyuruh kita menguburkannya moms untuk terakhir kalinya, maka dari itu  si oren tergeletak di sini mom"   dengan raut wajah yang cukup sedih diany berkata demikian,karna ia sangat kagum dengan kucing peliharaannya itu.

"Ayo mom kita kuburkan dia" kata diany.

Dan mereka langsung bergegas untuk mengubamurkan si oren, tepatnya di belakang rumah nya.

Sedih yang luar biasa yang di rasakan diany, itu adalah kucing peliharaan dyani  yang cukup lama ia rawat.

Si oren lah yang membuat ada tawaan di diri diany saat iya merasa kelelahan, seakan-akan diany bertingkah konyol,sama halnya iya bertingkah layaknya anak kecil disaat iya sedang bersama si oren, dengan tingkah lucunya si oren yang kayak anak kecil.

Sosok diany mengambil kesimpulan yang luar biasa pada sosok si oren ketika hari terakhirnya.

Bahwa iya hewan yang paling setia,ketika ia hampir mati pun ia mengletakkan tubuh dirinya dirumah tuannya. Biarkan tuanya yang menguburkan iya untuk terakhir kalinya. Dan disitulah dyani terakhir melihatnya.

Binatang ini mati dengan membawa kabar bukan tanpa kabar.




——————
20 April 2019

Hai readers, jangan lupa tinggal kan jejak nya yaa!

Jangan lupa vote dan komen yaa!
Biar aku tambah semangat lagi buat ceritanya.

See you next part..






My Cat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang