(4) Kafe

64 11 0
                                        

Chen ama Kai sampai dikafe biasa mereka nongkrong. Dan mereka milih duduk dipojokan supaya lebih nyaman.

Mereka berdua jadi salah tingkah sendiri begitu tau kalo yang baru masuk itu adalah kedua pujaan hati mereka. Disana ada Minseok dan Kyungsoo.

"Pesen apa mas?" Tanya pegawai cewek disana.

"Gue samain aja ama cewek yang pake dress putih itu." Jawab Chen.

"Yang rambut panjang dikepang itu mas?"

"Iya mbak. Yang itu."

"Yauda. Kalo mas yang ini?"

"Gue samaij aja ama cewek yang didepan cewek tadi. Yang Pake baju item itu mbak." kata Kai.

"Oh yauda. Tunggu sebentar ya."

"Chen kenapa Minseok kaya rapi banget ya hari ini? Cantik bener gilasehh"

"Eh iya ya. Apa dia hari ini ada acara?"

"Mana gua tau. Tanya aja sana." -Kai

"Mana gue berani ogeb. Kalo gua berani uda gua kawinin kali tu bidadari."

"Nikah dulu asu baru kawin!"

"Eh iya gitu maksud gua."

Dan datanglah pesanan mereka berdua. Chen dengan cake coklatnya, sedangkan Kai dengan jus buah naganya.

"Ini Minseok ga lagi sedih kan?" -Chen.

"Emang kalo sedih makanannya harus coklat gitu?"

"Yaiyalah. Coklat itu makanan favorit Umin kalo lagi sedih."

"Ya mungkin aja. Eh liat tu dia nangis bro!" Heboh Kai tapi pelan.

Sontak Chen noleh kebelakang karena tempat duduk 2 cewek itu membelakanginya.

"My angel ngapa nangis sih? Sakid ati gua ngeliatnya."

"Keanya dia punya masalah deh."

"Ya masalahnya apa ogeb!?"

"Mana gua tau. Tanya sendiri!" Kata Kai. Dia minum jus nya supaya tenang dikit.

"Gimana ni Jong? Masa gua diem aja?"

"Ya mana gua tau. Dalam otak lu nyuruh lu buat ngapa?"

"Katanya...."

"Ya apa?"

"Katanya...."

"Ya apa katanya, Jongdae?"

"Katanya...Gatau."

Kai nepok jidat. Punya temen ogebnya kea gini. Allahu.

"Hibur sono!"

"Ya masa gua sendirian?"

"Mau gua temenin?"

"Yauda ayok."

Chen ama Kai malu-malu nyamperin meja Umin ama Kyung.

"Hi ladies!" Sapa Kai. Dia duduk samping Kyungsoo yang langsung natap dia sinis.".

"Ngapain lo pada kemari? Ganggu tau ga?!"

"Ya maap. Kita cuma ngeliat Umin nangis tadi." Kata Chen yang ada samping Xiumin. Mereka kaya Double date.

"Ga kok. Umin ga nangis." Kata Minseok dengan mata merahnya walau air mata udah ga ngalir lagi.

"Ga usah boong. Gua tau kok." Chen entah dapet keberanian dari mana natap mata Minseok dan ngapus sisa-sisa air mata di matanya pake jempol.

Minseok nunduk.

"Ya gimana. Aku lagi sedih banget."

"Ga usah sedih. Kalo sedih masih ada hari esok kok. Besok pasti Umin dibiarin senyum terus."

"Masa?" Minseok sekarang natap mata Chen langsung. Ngebuat pipi Chen merah.

"Ekhem.." Kyungsoo berdehem.

"Masi ada kita lohh disini." Kata Kai ikut nyautin.

"Heheh." Minseok cuman nyengir aja. "Bener juga ya. Kan masih ada besok. Mungkin aja Umin bisa nerima itu cowok."

"APA?!!!" Chen langsung ternganga. Maksud Minseok apa? Dia langsung ngelepasin tangannya dipipi Minseok.

"Kenapa? Umin ga salah omongkan?"

"Napa lu? Potek? Hah, sok-sok an nenangin malah jadi boomerang." Kata Kyungsoo.

"Pfft...Mampus lu." Kata Kai pelan.

"Eh ga kok. Emang siapa si cowoknya?"

"Itu cowok bakal dijodohin ama Umin. Umi ga mau mangkanya nangis. Tapi besok, Umin bakal buka ati kok."

"Eh jangan- mm...anu.. jangan.. ehh.." Chen garuk tengkukya yang ga gatal.

"Kenapa? Jangan kenapa?"

"Aduh Min, masa ga tau? Si anu itu-mm.." Kyungsoo langsung natep Kai garang karena uda nutup mulutnya.

"Diem." Kata Kai tanpa suara.

Kyungsoo ngegigit tangan Kai. "Yauda ga usa pake nutup mulut segala!"

"Emang kenapa?" Bingung Minseok.

"Anu jangan, soalnya... Aku...."

"Bentar. Nama kamu siapa?"

"Aku? Nama aku..Chen."

"Oh Chen! Yang ngasih jaket kemaren?"

"Iya. Hehehe."

"Tapi kok ga berani ngasih sendiri? Malah nyuruh temennya. Inikan?" Kata Minseok.

"Iya gua." -Kai.

"Abis ga berani. Takut masuk Wc cewek."

"Temennya yang ini malah ga." Kata Kyung.

"Makasih ya jaketnya itu. Entar aku balikin. Ketemuan dimana?" -Minseok.

"Hah? Ketemuan? Disekolah aja kali ya."

"Emang satu sekolahan?" Heboh Minseok.

"Iya. Aku juga sekolah di Sma Matahari. Kelas 11 D."

"Sama aku juga." Jawab Kai.

"G ad yg nanya." Ketus Kyungsoo.

"Wahh kalo gitu besok aja ya. Pas istirahat."

"Ok ok." Chen senyum. "Yang tadi."

"Ah iya apa?"

"Sebenernya aku itu..."

Kling! Kling!

Suara ponsel berbunyi.

"Ponsel aku bunyi. Bantar ya."

Minseok ngangkat telponnya yang ternyata dari ayahnya.

"Yauda Ayah. Umin balik kok. Ok dah." Telpon terputus.

"Yaa sayang banget. Umin harus pulang. Ntar besok aja ya ngobrolnya. See you." Minseok bangkit dan pergi, begitupun Kyungsoo.

"Kok gue ngerasa seneng disaat sakit ya? Atau gua cuman Sakit di saat seneng?" Mata Chen kosong. Ga mikir apa-apa, Cuman ada Minseok.

"Sama aja goblok!"

"Ini jadinya gimana Kai?!! Umin gua bakal dijodohin!!! Gua pakabar ini? Ngejomblo ampe mati?!"

"Iya bagus tu. "

"Gua sumpahin ga bakal jadian lu ama Kyungsoo!"

"Jahad amat lu! Gua uda didinginin malah disumpahin lagi."

"Ya bodo! Ahh gue harus gimana??!!!"

TBC

ChenKai mencari cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang