Chan menggeliat kecil dalam tidurnya, lalu perlahan mulai duduk. Sambil menguap dan mengucek matanya, dia bertanya padamu.
"Hmmm..kenapa?," tanya Chan, dengan suara serak khas bangun tidur. Kamu tersenyum karena akhirnya Chan bangun.
Kamu memeluk Chan. "Papa, little Christ dan Mommy Christ ingin pancake buatan papa," ucapmu.
Yap, di perutmu sekarang ada janin buah cinta kamu dan Chan. Usia kandunganmu berjalan 6 bulan, dan seringkali kamu terbangun tengah malam karena ngidam.
Chan mengelus kepalamu pelan. "Okay, okay. Tunggu di sini ya sayang?."
"Ani, aku ingin ikut Chan."
"Untuk?."
Kamu memutar bola matamu malas. "Tentu saja membantumu, apa lagi?."
Chan tersenyum lalu menggeleng pelan. "Tidak perlu. Duduk di meja makan dan lihat aku memasak saja, ya? Aku tidak mau kamu terluka babygirl."
Selalu begitu. Semenjak hamil, Chan memang memperlakukanmu sangat lembut dan hati-hati. Bahkan soal urusan bersih-bersih Chan memberikannya pada pembantu rumah tangga, masakan pun di tangani oleh Chan sendiri. Pokoknya kamu tidak boleh terlalu lelah.
Kamu mengangguk setuju, akhirnya mengikuti Chan yang menggenggam tanganmu ke arah dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama, pancake yang kamu inginkan jadi.
"Jja~," ucap Chan lalu meletakkan sepiring pancake itu didepanmu. Kamu bertepuk tangan senang.
"Thank you Channie!," ucapmu lalu mulai melahap pancake tersebut.
"Bagaimana?."
"Ng? Apanya?."
"Rasanya."
Kamu tersenyum. "Apapun yang Papa buat, little Christ dan Mommy Christ selalu suka kok."
Sembari menghabiskan pancake, kalian bercerita satu sama lain. Chan menceritakan soal pekerjaan kantornya, temannya yang aneh, dan lain-lain.
Tidak ada rahasia yang kalian berdua sembunyikan, kalian berkomitmen untuk selalu bercerita satu sama lain.
"Astaga, sayang. I'm not sleepy anymore," ucap Chan. Kamu tersenyum.
"Terus kamu mau ngapain, Papa?."
"Ah, begini saja," ucap Chan. "Aku ingin tahu kesan pertamamu saat bertemu denganku.."
