The Long-awaited Mr Han

28. Air Mata Lu Man Segera Digulung ke Bawah

“Ya, begitu semua bukti dari insiden Lu Hanli dirilis, semua berita tentang dirinya akan menjadi pihak ketiga. Lalu, akan ada satu skandal demi skandal, ”kata Lu Man.

Tang Zi memukul pahanya. "Kamu luar biasa!"

“Xiao Man, kamu harus segera keluar dari pekerjaanmu sebagai asisten dan hanya bekerja denganku. Keduanya sama-sama pekerjaan yang sulit dan melelahkan, tetapi Anda bisa mendapatkan lebih dari sekadar menjadi asisten, "saran Tang Zi.

Lu Man tertawa. “Aku sudah berencana untuk berhenti menjadi asisten, tetapi aku juga tidak bisa menjadi seorang paparazzi. Saya masih harus merawat ibu saya. Saya tidak bisa berlari sepanjang hari seperti Anda, atau begadang selama malam di pengintaian hanya untuk sepotong berita. "

"Itu benar. Jadi apa yang kamu rencanakan? ”Tanya Tang Zi.

Lu Man menggelengkan kepalanya. “Aku belum memikirkannya secara detail. Saya telah berhasil menghemat uang dengan bekerja sebagai asisten dan dapat mengatasi pengeluaran ibu saya untuk jangka waktu tertentu. Jadi, selama waktu ini, saya hanya akan fokus merawatnya. "

Sebenarnya, Lu Man ingin menjadi perancang busana, tetapi dia terpaksa berhenti sekolah. Tapi sekarang, tidak mudah baginya untuk mengambil mimpi ini lagi.

Saat dia sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Xia Qingwei. Karena itu tidak realistis untuk kembali ke sekolah sekarang.

Namun, sekarang dia sudah jelas melihat orang seperti apa Lu Qiyuan, dia tahu bahwa dia pasti tidak akan mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan Xia Qingwei.

“Saya telah bekerja sebagai asisten Lu Qi untuk waktu yang lama. Selama periode itu, saya telah membangun beberapa koneksi dengan berbagai studio dan perusahaan manajemen artis. Saya akan mencoba untuk melihat apakah saya dapat menemukan pekerjaan yang stabil dengan mereka, "kata Lu Man.

Tang Zi mengangguk. "Aku akan membantumu melihat-lihat juga."

"Deal."

"Tunggu sebentar," kata Tang Zi dan turun dari mobil.

Setelah beberapa saat, Tang Zi muncul dengan tas dari apotek. “Wajahmu terlalu bengkak. Taruh obat di atasnya. "

Setelah Lu Man menggunakan obat di wajahnya, dia melihat bahwa pikiran Tang Zi sudah kembali ke pekerjaannya. Dia tertawa, “Baiklah, cepat kembali dan bekerja keras dengan menulis berita itu. Anda tidak harus bersama saya di sini. "

"Baik! Baik! Saya akan berangkat dulu kalau begitu. Hubungi saya jika Anda membutuhkan sesuatu. "

Tang Zi turun dari mobil dan berjalan ke mobilnya sendiri yang diparkir di belakang.

***

 
Setelah Tang Zi pergi, Lu Man pergi ke rumah sakit.

Sudah jam 11 malam - jauh dari jam kunjungan rumah sakit.

Karena itu, perawat menolak membiarkan Lu Man masuk. Merasa jengkel, Lu Man berkata, “Aku putrinya. Saya hanya akan melihat dari luar kamarnya. Saya akan pergi setelah melihatnya diam-diam melalui jendela. Ini, ini kartu identitas saya. ”

Sekarang dia sedang memperbaiki hidupnya, Lu Man tetap sangat peduli tentang Xia Qingwei.

Dalam kehidupan sebelumnya, dia bahkan tidak bisa melihat ibunya di saat terakhir. Itu adalah penyesalan terbesar dan paling menyakitkan baginya.

Namun, saat ini, jika Lu Qiyuan tidak meneleponnya kembali, setelah itu dia harus menyelesaikan apa yang terjadi di keluarga Lu, dia akan datang untuk melihat Xia Qingwei segera.

Meskipun, beruntung sudah melewati jam kunjungan karena Lu Man tidak ingin Xia Qingwei melihat wajahnya yang bengkak dan tak sedap dipandang.

Sudah delapan tahun sejak dia terakhir melihat Xia Qingwei. Dia tidak tahu bagaimana kondisi ibunya sebelum kematiannya.

Menyadari bahwa dia sekarang dapat bertemu ibunya, Lu Man mulai merasa emosional dan gugup. Matanya mulai memerah.

Melihat mata Lu Man dipenuhi air mata, perawat itu merasa kasihan padanya dan berkata dengan lembut, "Baiklah kalau begitu, kamu bisa masuk dan memeriksanya, tapi jangan ganggu pasien lain."

Lu Man dengan cepat berterima kasih kepada perawat dan pergi ke kamar Xia Qingwei.

Namun, dia tidak masuk. Dalam keadaannya saat ini, bukankah itu akan membuat ibunya lebih khawatir?

Karenanya, dia hanya bisa berdiri di luar ruangan dan menatapnya.

Bagaimanapun, pada saat ini, Xia Qingwei sudah tertidur.

Ruangan itu benar-benar gelap, kecuali sinar bulan yang mengalir ke tempat tidur. Cahaya lemah bersinar pada sosok seseorang di tempat tidur. Xia Qingwei sedang berbaring miring, tidur nyenyak.

Akhirnya, setelah delapan tahun, dia bisa melihat ibunya sekali lagi.

Air mata langsung mulai mengalir di matanya.

"Bu ..."

200419