Pergi

28 10 0
                                    


-----

Rika memutuskan pergi ke kamar mandi, saat dia mendengar suara riuh diruang keluarga. Beberapa saat setelah itu ia melihat kejadian paling mengerikan. Bagaimana tidak ? Kejadian itu sudah beberapa kali terjadi. Dengan masalah yang mungkin sama, entahlah Rika tidak terlalu mencari tahu.

Suara teriakan dari lelaki paruh baya sontak memekikan telinganya. Airmatanya sudah tak bisa di tahan lagi. Bulir air itu satu persatu jatuh membasahi pipi Rika.

Disana, Di tengah ruang keluarga. Mba Mareta sedang disidang habis habisan oleh Bapaknya. Sudah berkali kali seperti itu. Engga bosen apa mba ? Batin Rika sambil menggigit bibir bawahnya karna takut. Takut jika sesuatu yang Rika kawathirkan akan terjadi.

--------


Kejadian itu sudah berlalu beberapa jam yang lalu. Sejak kejadian tadi Rika sama sekali tidak keluar kamar. Takut. Itu alasannya. Mba Mareta kembali tidur sambil menangis disamping Rika. Entah kenapa Rika sama sekali tidak berani untuk melihat Mbanya sedikit pun. Akhirnya mba Mareta pun tertidur, Rika sedikit tenang karna mba Mareta sudah tidak menangis lagi.

Rika bangun dari tidurnya, dan melihat mba Mareta memasukkan beberapa baju kedalam tas. Untuk apa ? Apa mungkin mba Mareta mau pergi?. Rika tidak berani bertanya,hanya memandang sekilas lalu melangkah menuju kamar mandi. Rika dan Orangtuanya akan pergi kegereja setelah ini.

---

Pikiran Rika kemana-mana. Membayangkan kemungkinan yang akan terjadi dikeluarganya setelah ini. Bayangan saat mba Mareta memasukkan baju kedalam tas kembali terputar dalam benak Rika. Rika berdoa supaya mba Mareta kuat.

----

Sampai dirumah, keadaan rumah gelap. Lampu depan maupun lampu dalam tidak ada yang menyala. Rika pikir mba Mareta pasti benar- benar pergi. Untuk menghindar dari pertanyaan- pertanyaan bapaknya, Rika memutuskan untuk pergi ke warung membeli sesuatu.
Benar saja selepas Rika kembali kerumah, bapak dan ibu nya mencari keberadaan mba Mareta. Beberapa tetangga menjawab tidak tahu saat kedua orangtuanya bertanya tentang mba Mareta.
Rika sempat dicurigai karna mereka pikir mba Mareta memberi tahu tentang kepergiannya dari rumah ke Rika.
Saat kedua orangtuanya pergi keluar untuk mencari mba Mareta ke rumah teman SMK kakaknya itu. Barangkali menginap disana, pikir ibu saat itu. Rika masuk kekamar,apa yang dia takutkan benar - benar terjadi, Rika membuka kotak pensilnya saat melihat benda itu diatas kasur. Ada sepucuk kertas didalamnya, Rika yakin itu pasti dari Mba Mareta. Karna setahu Rika mba Mareta tidak mungkin pergi begitu saja tanpa meninggalkan Rika sesuatu. Rika membaca Surat itu sambil menahan air matanya yang sudah mulai berkumpul dan siap untuk tumpah.

Rik, aku pergi ya , Ini nomerku 08********** . Kalo ada apa apa kabari aku ya .
Jaga diri baik-baik, jangan jadi anak bandel ya rik disana .

Air mata Rika sudah tidak bisa ditahan lagi. Rika menangis, membayangkan kejadian hari ini. Rika sempat marah, kenapa dirinya tidak ikut saja? Rika pikir karna dari kecil Rika selalu ditemani mba Mareta, Rika takut, kalo ada apa apa tanpa mba Mareta disampingnya ia harus bagaimana? .
Rika lelah menangis , Rika tidak memperdulikan sekitar, yang Rika pikirkan saat ini hanya mba Mareta.









.Tbc.
Maapkan kalo ad typo. Hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang