Tringgg
Suara lonceng cafe itu berbunyi tanda ada pelanggan yang baru memasuki cafe, membuat sebagian pengunjung melihat ke pintu cafe,terlihatlah lelaki tampan yang terlihat seperti remaja SMA.
Ada beberapa bisikan dari kaum hawa ketika melihatnya seakan memuja wajah tampannya itu.
Ganteng banget elah, gak kuat gue
Adohhh gue jomblooo nih
Astaga dragon, tuh manusia kan? Gans banget anjay
Culik, dedekk bang
Dan masih banyak bisikan lainnya,dia pun tak sengaja menoleh ke arah meja yang tadi banyak membisiki tentangnya 'huh pantes' ujarnya dalam hati, karena di meja itu memang ditempati anak anak SMA.
Cewek cewek yang ditatap pun memalingkan wajahnya malu, bisa dilihat sekarang wajahnya seperti kepiting rebus dengan jantung yang berdegub kencang.
Lelaki itu hanya bisa menghela nafas pelan dan memilih untuk duduk di dekat kaca besar transparan yang menghadap langsung ke jalan raya dan taman yang berada diseberang.
Lalu sia memperhatikan cafe, ramai. Itulah yang ada dipikirannya, bahkan mungkin tidak pernah sepi.
Sambil menunggu pelayan, dia mefokuskan dirinya kepada hp yang sekarang digenggamnya untuk memainkan game online 'lumayanlah wifi gratis' batin laki laki itu. Tak lama pelayan pun datang.
"Red velvet, sama matcha latte satu ya"ucap lelaki itu langsung, masih memfokuskan dirinya pada game di handphonenya.
Setelah terdiam akhirnya pelayan pun tersadar "Red velvet satu, matcha latte satu, itu aja mas?" tanya pelayan itu, yang hanya dibalas deheman dari lelaki itu.
"Ok, kalo gitu tunggu sekitar 10 menit ya" ucap pelayan itu yang dibalas deheman dari lelaki itu, setelah itu pelayan itu pun berlalu pergi.
"Ck, sialan kalah lagi!" lelaki itu berdecak kesal dengan suara yang sedikit keras, tak sadar decakannya tersebut membuat pengunjung cafe yang lain menoleh padanya dengan tatapan bingung.
Karena merasa malu, dia pun mengalihkan perhatiannya ke jendela yang langsung menghadap ke jalan raya "Anjir, malu gue elah" ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
Seketika cafe ramai kembali dengan suara cewek yang menurutnya seperti emak emak komplek itu, bisa dia tebak cewek cewek itu tidak lain yang tadi memujinya terang terangan, dan mereka tak sengaja melihat ketika dia mengacak-ngacak rambutnya.
"Duh dasar mulut cewe, ga bisa liat yang bening dikit langsung grasak grusuk" gumamnya yang hanya bisa didengar olehnya sendiri. Merasa tersindir, hikd
Lelaki itu pun masih setia dengan tangan kanan yang menyanggah dagunya melihat ke jalan raya yang dibatasi oleh kaca itu
Setelah 10 menit menunggu, pesanan pun datang.
"Permisi mas, ini pesanannya, itu aja mas? Ga ada tambahan? "ucapan pelayan itu membuat laki laki itu mengalihkan perhatiannya dari jalan raya ke pesanannya lalu melihat ke pelayan itu.
Lelaki itu menggeleng "Nggak, ini aja, terima kasih" ucap lelaki itu disertai senyuman manis yang mempesona membuat pelayan itu salah tingkah pipinya pun merona merah.
"Ehmm ba.. baiklah k.. kalo gitu sa... saya permisi dulu" ucap pelayan itu terbata bata lalu menggaruk lehernya yang tak gatal lalu bergegas pergi.
'adohhh emakk, anakmu ini dapet rejekiii' batin pelayan itu kegirangan dengan wajah semerah tomat.
Lelaki itupun meminum matcha lattenya lalu melihat lagi ke jalan raya, bisa dilihat sekarang cuacanya mendung tidak lagi cerah seperti tadi, lalu mulai gerimis, tak sengaja matanya melihat seseorang di bangku taman.
Gerimis berganti hujan, dia pun masih setia melihat gadis itu dengan tatapan penuh tanya.
"Cih, tuh cewek bego apa gimana, udah tau hujan malah gak ada niat neduh gitu"ucap laki laki itu.
Drrt drrrt
Lelaki itu pun mengalihkan matanya ke handphonenya yang dirasa bergetar singkat, menandakan ada pesan masuk, dengan malas dia melihat isi pesan itu, dan isi pesan itu kembali membuatnya mengumpat dalam hati 'Shitt!! '
Laki laki itu sudah tidak nafsu dengan red velvet dan matcha lattenya, dia hanya meletakkan selembar uang seratus ribu lalu berlalu pergi keluar cafe menuju mobilnya tak memedulikan bajunya yang basah terkena hujan yang belum reda.
"Cerai?! Argh! Semudah itu kalian bilang cerai, apa gue emang ga pantes lahir di kehidupan mama sama papa hah! Gue capeek, ma paa gue capek" lelaki itu berteriak frustasi.
Tak sadar air mata menetes keluar dari matanya, cengkraman pada stir menguat dia pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata.
Crashhh
Dia mendengar suara cipratan air, dan seketika menghentikan mobilnya, lalu melihat kearah spion dan terlihat dengan jelas seorang perempuan terdiam menatap nanar ke arah bajunya yang sekarang sudah basah kuyup.
"Cewek bego itu, males banget gue, tapi kan salah gue juga, aish yaudahlah" akhirnya setelah berdebat dengan batinnya dia pun mengambil jaket di jok mobil dibelakang lalu keluar mobil dan mendekati cewek itu.
"Woi" panggil lelaki itu, namun yang dipanggil masih saja menunduk melamun.
"Woi, ntar lu kesambet petir tengah ujan gini" lalu melambai lambaikan tangannya didepan perempuan itu, sedikit kesal. Belum juga reda emosinya setelah melihat pesan yang dikirim orang tuanya, huh dasar. Sabar dong mas
"Lah lia? ini hujan bego, lu mau dikira orang hilang disini? Ayo ikut gue, gue anter lo pulang" lalu memakaikan jaket yang diambilnya tadi secara asal ke perempuan itu, membuat cewek itu tersadar dari lamunannya lalu menoleh ke lelaki itu.
"Akhirnya" Lelaki itu merasa hatinya sedikit tenang ketika mendapati tatapan teduh perempuan itu.
"Lagi ngapain ditengah hujan, ayo sini gue anter pulang" lagi. Ucapannya tidak dibalas oleh cewek itu, dan masih menatapnya dengan tatapan teduh.
"Aish, lama lama frustasi juga gue ngadepin lo, ayo sini ah buruan, hujan. Kalo ntar gue sakit lo yang tanggung jawab" setelah menyelesaikan kalimatnya itu, dia pun menarik tangan perempuan itu menuju mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
>>Next cekidotNataniel Satya Dirgata
Jangan lupa ninggalin bintangnya dan tambahin ke perpustakaan ya, terima kasih:>
Silahkan tinggalkan kritikan anda di kolom komentar, maaf saya masih amatiran:>
~salam manis dari saya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello NATA-!
Teen FictionHanya alam yang tau pertemuan dan perpisahan singkat mereka. Natalia yang dipertemukan secara tidak sengaja dengan Nataniel dan mengubah kehidupan gadis itu, dan begitu juga dengan kehidupan Nataniel, semuanya berubah. Namun tanpa mereka sadari, ad...