1.Telat

49 3 0
                                    

Pagi yang sial rutuk gadis itu, ia hanya menatap nanar gerbang sekolah SMA Angkasa yang berdiri kokoh. Benar-benar pagi yang sial.

FLASCHBACK ON

Sinar mentari mulai masuk dari jendela yang telah terbuka menerpa wajahnya membuat gadis itu terbangun dan melihat jam.

"Hoamm, oh masih jam enam lewat dua lima" gumamnya, sepersekian detik setelah bergumam mata bulatnya terbelalak lebar.

"Apa!! udah jam seginii, dan gue baru bangun?!"

Dengan secepat kilat dia menyambar handuknya dan pergi menuju kamar mandi disertai gerutuan. Setelah hampir 15 menit bersiap-siap akhirnya dia pun turun kebawah menemui mama dan abangnya dengan seragam yang sudah melekat ditubuhnya, dan jangan lupakan gerutuan yang dilontarkan gadis itu dengan wajah tertekuk.

"Mama!! kenapa mama ga bangunin kiya sih, telatt nihh" memang lia dipanggil kiya oleh keluarganya, atau bisa disebut nama kecilnya yang diambil dari Zakya nama tengahnya.

"Gausah teriak mama denger, lagian kamu udah mama bangunin dari tadi tau, dasar kamunya aja tuh kebo iler kemana mana lagi" ucap farah-mama lia.

"Iihh, abang mana? " ucap lia sambil mengambil roti selai yang ada di meja.

"Udah berangkat lama nunggu kamu, sarapan gih"

"Ga ah udh telat, kiya berangkat ya ma"

"Minum susunya dulu"

"Iyaa" ucap lia lalu meminum susunya.

"Kiya pergi ma, assalamualaikum"ucap lia sambil menyalami tangan farah.

"Waalaikumsalam belajar yang rajin"ucap farah tersenyum hangat.

"Siapp bukboss" ucap lia sambil mengangkat tangan seperti hormat kepada mamanya, setelah itu dia terkekeh menyadari kekonyolannya lalu keluar rumah.

Gadis itu setengah berlari karena takut ketinggalan bis. Ya lia memang menaiki bis untuk pergi kesekolah walaupun juga kadang pergi sekolah bersama abangnya. Tapi lia memang menyukai keramaian itu sebabnya dia lebih memilih menaiki bis ketimbang menggunakan sopir pribadi.

Gadis itu masih gelisah, terlihat sekali karena dari tadi dia melihat jam tangannya berkali kali.

'duh, 5 menit lagi masuk sekolah, mustahil kalo gue ga telat' bermonolog dalam hati.

Jarak dari rumahnya dan sekolah lumayan jauh. Setelah 10 menit, akhirnya bis pun sampai di terminal dekat sekolahnya, dan dia pun berjalan dengan langkah gontai menuju gerbangnya yang sudah tertutup rapat serapat-rapatnya.

FLASHBACK OFF

"Duh gimana nih, gue kan ketua kelas masa telat sih mana kata bu rina kemarin bakal ada anak baru" ucap lia gelisah.

Pak Joko satpam di SMA tersebut tersenyum ketika melihat Lia.

"Telat ya neng, karena neng rajin, bapak bukain nih jangan kasih tau orang lain ya rahasia kita berdua aja ntar yang lain pada iri lagi, dan beruntungnya karena hari ini guru sedang rapat" ucap pak Joko panjang lebar sambil membukakan gerbang sekolah membuat Lia bernapas lega.

"Hufftt, syukurlah, terima kasih ya pak, saya doain rejeki bapak lancarr dah, aminn." ucap Lia tersenyum tulus lalu berlalu pergi meninggalkan pak Joko.

"Aminn, terima kasih juga neng!" ucap pak Joko setengah berteriak agar di dengar lia dan dibalas acungan jempol oleh Lia.

Akhirnya Lia sampai di lantai 2 lantai khusus kelas XI setelah berlari tergesa melewati lapangan lalu memasuki koridor kelas X dan menaiki 20 anak tangga lebih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello NATA-! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang