4. Cinta ?

6 2 2
                                    

Salahkah jika kini aku masih mencintaimu, disaat hati dan pikiranmu tidak lagi untukku ?

                           ☆☆☆☆

Gabut satu kata yang pas untuk mewakili perasaan viona saat ini. Bukan hanya karna keadaan kelas yang senyap sepi, karna guru kiler sedang menjelaskan di depan kelas namun juga karna rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang. Tertidur ? Jika saja bukan guru Fisika yang sedang ada di depan kelas nya saat ini, mungkin saja viona sudah tertidur dengan pulas saat ini .

Viona mengangkat satu tangan nya "maaf bu, izin ke toilet"

"Mau apa kamu, tidak tahu ibu sedang menjelaskan ?" Tegas bu Tini

"Kebelet bu, permisi" Viona pergi keluar kelas meninggalkan bu tini yang menggelengkan kepalanya.

"Hufs akhirnyah gue bebas dari itu guru"

*Gubragg*

"aww anjir sakit pantat gue" Viona terjatuh dilantai.

"Ehh ehh sory sory gue gak sengaa.. ehh viona lo gapapa ? Sory sory vii gue gak sengaja" sambil membantu Viona untuk bangkit.

"Gapapa ko ka nyantai aja, makasih" Viona pun bangkit.

"Ko jalan sendiri sih, gak masuk ?" Selidik Dafa.

"Males ka ngantuk kalo di kelas, jadi mending jalan-jalan aja hhe"

"Gak boleh gitu harus nya lo itu banyak belajar viona, jangan kebanyakkan bolos" ucap Dafa.

"Iya belajarnya nanti aja kalo niat hhe" viona menyengir.

"Yaudah yu ikut biar lo gak bt" Dafa berjalan sambil menggandeng lengan Viona.

"Ehh ehh mau kemana kak" tanya Viona di sela langkahnya.

"Udahh ikut aja gue yakin lo pasti suka" dengan pasrah Viona pun mengikuti Dafa.

Ternyata kak Dafa ajak gue ke taman belakang sekolah, agak heran emang tapi yang bikin gue lebih heran. Apa iya dia masih inget apa yang gue suka, jujur sikapnya ke gue ini bikin gue melting hhihi

"Taman?" Tanya Viona.

"Biar lo gak bt lagi" ucap Dafa sambil tersenyum dan membawa Viona turut ikut duduk di samping nya.

"Makasih ya ka, kakak udah ajak vivi kesini" Viona tersenyum manis.

"Gak usah senyum manis gitu, ntar gue suka lo harus tanggung jawab" ucap Dafa sambil mengelus rambut Viona.

Deg

Viona membeku seketika karena perlakuan dari Dafa.

"Jangan serius gitu napa, gue cuman bercanda " ucap Dafa sambil mencubit pipi Viona.

Dafa berucap dalam hati "andai aja gue gak terlambat vi, mungkin lo masih gue milikkin saat ini, sayang nyah gue gak seberuntung itu" Dafa menatap Viona sendu.

"Kak, kakak kenapa ? " tanya Viona.

"Lo masih pacaran sama dia vi ?" Tanya Dafa menyelidik.

"Dia siapa kak ? " gak mungkin kak Dafa tau kan .. ucap nya dalam hati.

"Vian, pacar kamu" ucapnya tersenyum kecewa.

"Ohh masih ka" ucap nyah tersenyum sembari memalingkan wajah.

"Andai aja dulu gue gak telat vi" ucap Dafa pelan sambil menatap Viona.

"Maksud kaka ?"

"Maksudnya kalo lo butuh temen cerita, gue siap jadi temen curhat lo, kayak dulu " ucap Dafa mengelus pipi Viona.

Sementara Viona membeku, akhirnya Dafa pun mengajak Viona untuk kembali ke kelas masing2 karena jam pelajaran mulai berganti.

"Yaudah yu kita ke kelas ka, makasih buat tawaran nya" ucap Viona sambil berdiri dan melangkahkan kakinya.

"Iya, jangan sungkan ya"

Merekapun jalan berdua beriringan sampai mereka berpisah untuk pergi ke kelas nyah masing-masing.

Viona yang langsung mendapatkan banyak pertanyaan dari teman nya itu menjelaskan apa yang terjadi.

-----------------------------------------------------------

SEKIAN UNTUK HARI INI, SEMOGA KALIAN SUKA YA.. SELAMAT MEMBACA^_^ JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA. . SEE YOU GUYS ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang