Awake

1 0 0
                                    

Hari ini aku pergi ke kampus seperti biasa. Sesampainya di kelas, aku dikelilingi cewe-cewe kelasku yang setiap hari memandang dan berbicara-bicara denganku. Tak capeknya mereka menyukai aku, sang lelaki populer di kelas, sebab wajahku menarik perhatian semua perempuan.

"SeokJin oppa, udah makan belum hari ini?" Tanya gadis yang duduk di sebelahku. "Ooh, belum. Tadi aku buru-buru kesini," jawabku dengan sopan.

"Kalau begitu, makanlah ini. Aku membuatkannya untukmu, oppa," lalu gadis itu memberiku kotak bekalnya yang berisi ayam dan nasi. Karena lapar, aku langsung tersenyum kepada gadis itu seraya berkata, "wahh, terima kasih!"

Kemudian, gadis-gadis yang lain menyenggol-nyenggol siku sambil menaik-turunkan alis mereka kepada temannya yang memberi bekal kepadaku. Aku benar-benar populer.  Pikirku saat itu.

Kalau dihitung dari keseluruhan, aku sudah diminta 7 agensi-agensi besar, seperti YG, JYP, Cube, dan lain-lain untuk menjadi idol. Mereka menawarkan hal itu kepadaku karena wajahku yang sangat tampan.  Akan tetapi, aku tidak bisa menyanyi dan tidak memberi jawaban kepada ketujuh agensi tersebut.

Cita-citaku adalah menjadi orang yang terkenal atau idol karena percaya diriku yang tinggi. Akan tetapi, aku tidak bisa menyanyi maupun menari saat itu karena aku memang tidak memiliki niat untuk latihan, dan sebagainya. Jadi, disinilah aku, sedang belajar untuk ujian akhir nanti.

_______________________________

Pulangnya dari sekolah, aku langsung menyapa hyung aku yang kelihatannya sedang memasak di dapur. Kupeluknya dari belakang dan menenggelamkan kepalaku dalam bahunya yang lebar.

"Hyuuunnggggg... Seokjinnie lapar..." ucapku dengan nada lelah. "Iya, iya, hyung tau kok. Ini aku lagi buat jjangmyeon untuk makan malam, jadi, kamu mandi dulu sana." Jawab SeokJung, satu-satunya kakak laki-laki aku.

Ia sangat perhatian terhadap adiknya dan ia juga jago masak, sehingga aku juga bisa masak dan menjadi pria idaman para wanita.

Kami berdua tinggal sendiri tanpa orangtua kita, yang bekerja di luar negeri, tepatnya di Amerika.

Aku segera melepaskan rangkulanku dari kakakku dan langsung berjalan ke kamar mandi membersihkan diri.

Sambil menyanyikan beberapa bait lagu Korea, aku berpikir. Mungkin aku bisa meraih mimpiku yang tinggi jika aku berusaha keras. Tidak ada salahnya mencoba.

Dan dari situlah, aku mulai belajar bernyanyi. I was Awake at last.

Keesokan harinya, aku tidak ke kampus karena tidak ada mata kuliah yang harus kujalankan hari ini. Jadi, bangun tidur, aku duduk di sofa, menemui Seokjung yang sedang menonton tv depan sofa tersebut. Ia melihatku dan memberikanku tatapan "ah aku jadi keingat sesuatu!". Dan ternyata benar, lalu ia berkata, "Ah, Seokjinnie! Aku tadi baru dapat telfon dari suatu agensi yang menginginkanmu untuk bergabung dengan mereka. Katanya ada audisi nyanyi, nari, dan rap beberapa hari kedepan. Yang ini, kamu ikut gimana?" Aku menatap kakakku yang terlihat semangat lalu berpikir lagi karena sekarang aku mulai sudah bisa bernyanyi.

"Hmm... nama agensinya apa hyung?" Tanyaku untuk memantapkan jawabanku. "Big Hit Entertainment" jawabnya.

Sejujurnya, aku belum pernah mendengar nama tersebut, tetapi jika aku mengikuti audisi dari agensi-agensi yang besar, akan lebih susah untuk masuk. Jadi, aku membuat keputusan yang tepat untuk mengikuti audisi Big Hit untuk meraih mimpiku menjadi penyanyi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

7 IdolsWhere stories live. Discover now